"Harusnya kamu marah dan mutusin aku! Bukan malah ngajak aku pulang bareng!"
Jeritan itu hanya bisa Bearly keluarkan dalam hati saat Agam tahu dia tidak tulus berpacaran dengannya. Semua yang Bearly lakukan selama ini hanya karena permintaan kakakny...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Untuk kedua kalinya Agam dan Bearly keluar ruang ujian bersama setelah menyelesaikan ujian untuk hari ini. Tidak seperti sebelumnya, kali ini hal itu tidak terjadi secara kebetulan.
Agam sengaja tidak pulang lebih dulu padahal dia sudah selesai dari tadi demi menunggu Bearly agar bisa keluar ruangan bersama pacar barunya itu. Padahal bisa saja dia langsung pulang karena tidak ada yang menahannya.
Guru pengawas membebaskan para murid pulang jika mereka sudah menyelesaikan semua soalnya tanpa harus menunggu murid yang lain. Hal itu membuat murid pintar seperti Agam sering pulang duluan daripada teman-temannya yang lain.
Selesai mengerjakan soal ujian tadi Agam lebih memilih duduk di bangkunya sambil sesekali mencuri pandang ke cewek di sebelahnya, hal yang dua hari ini menjadi kebiasaannya jika bosan menatap layar laptop.
Ada rasa geli yang menggelitik hingga membuatnya tak bisa menahan senyum saat melihat Bearly cemberut atau berdecak kesal karena soal. Ingin sekali Agam membantunya, tapi Bearly menolak.
Satu fakta lain yang Agam ketahui tentang Bearly, cewek itu termasuk orang yang fair. Sejauh ini dia belum pernah melihatnya menyontek di saat teman-temannya beberapa kali bekerja sama di ujian tertentu karena pengawasnya terkadang tidak begitu memperhatikan. Bahkan ada yang hobi keluar karena tidak betah hanya duduk saja di dalam ruangan.
Sikap manis Agam ini didasari oleh keinginannya untuk berubah. Dia ingin menjadi cowok idaman untuk Bearly dengan tidak bersikap membosankan seperti sikapnya sebelumnya.
Bukan hanya untuk pelarian agar bisa melupakan Kamia, Agam benar-benar serius dengan hubungannya bersama Bearly. Tanpa dia sadari jika yang hanya main-main di sini adalah Bearly.
Melihat Bearly beberapa kali digoda oleh cowok di sepanjang koridor membuat Agam merasa geram. Agam curiga, cowok yang waktu itu menjahili Bearly—dengan meletakkan tempat pensil Bearly di atas pintu—sebenarnya menyukai Bearly. Karena dia menjadi salah satu cowok yang terlihat sering menggoda Bearly, baik saat di kelas maupun di luar kelas.
Seperti yang baru saja dia lakukan. Cowok itu menggoda Bearly dan mengajaknya pulang bareng saat Bearly melewatinya yang sedang nongkrong bersama teman-temannya di koridor.
Mungkin mereka tidak sadar jika ada pawang Bearly yang berjalan di belakang cewek itu. Ya, alih-alih berjalan di samping Bearly, Agam malah memilih berjalan di belakangnya. Sepertinya Bearly juga tidak menyadari keberadaannya karena cewek itu sama sekali tidak menoleh.
Mungkin setelah ini Agam akan menunjukkan pada semua orang jika Bearly miliknya. Karena walaupun tidak sepopuler Seline, kepopuleran Bearly juga tidak bisa diabaikan begitu saja karena cewek itu menjadi salah satu cewek populer di kelas 10. Tentu itu karena parasnya yang cantik.
Kepopulerannya itu yang membuat Agam ketar-ketir karena dari pantauannya sepertinya banyak cowok yang menaruh minat pada ceweknya. Untungnya Bearly tipe cewek cuek yang akan galak saat digoda.
