LV - 61. Sang Penyelamat

10.3K 2K 171
                                    

Tangan Bearly mengubek-ubek isi tasnya, mencari topi yang seingatnya kemarin sudah dia masukkan ke dalam tas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tangan Bearly mengubek-ubek isi tasnya, mencari topi yang seingatnya kemarin sudah dia masukkan ke dalam tas.

Sementara pemberitahuan yang berasal dari pengeras suara terus terdengar, meminta para murid cepat berkumpul di lapangan karena sebentar lagi akan dilaksanakan upacara bendera.

“Eh, Bear, katanya, hari ini yang jadi petugas upacara anak PASKIB,” ucap Sissy memberitahu.

Cewek itu duduk santai di sebelah Bearly sambil menatap wajahnya sendiri pada cermin kecil yang selalu dia bawa, tanpa tahu jika di sebelahnya Bearly sedang dilanda panik.

Ucapan Sissy hanya angin lalu untuk Bearly yang sekarang sedang fokus mencari topinya. Mungkin saja terselip di antara buku-buku walau hingga saat ini topi itu belum juga terlihat wujudnya sekalipun Bearly sudah membongkar isi tasnya.

“Kali ini yang jadi pemimpin upacara siapa ya, Bear? Biasanya kan Kak Mario.”

Sissy terus mengajak Bearly bicara walau ucapannya yang sebelumnya tidak ditanggapi Bearly. Sissy tidak tahu apa yang terjadi pada temannya itu.

Bukannya mendengar balasan, Sissy malah mendengar benda-benda jatuh di sebelahnya. Namun, hal itu tetap tidak membuatnya menoleh. Fokusnya masih pada satu jerawat yang dengan tidak tahu dirinya tiba-tiba muncul dan merusak penampilannya.

Sissy sedang berusaha memencet jerawat itu sekarang. Karena alih-alih berwarna merah yang mungkin akan tampak lebih normal, jerawat itu malah berwarna putih seperti nasi. Dan, hal itu berhasil merusak hari Sissy.

Jika tidak cepat dihilangkan mungkin orang-orang akan berpikir jika ada nasi di pipinya.

“Nggak tahu,” balas Bearly tanpa minat. Kepanikannya kini bertambah saat tidak berhasil menemukan topinya.

Helaan nafas berat lolos dari bibirnya. Jika seperti ini, alamat dia disuruh tetap tinggal di lapangan dan mendapat hukuman setelah upacara.

“Lo bawa topi dua nggak, Sy? Topi gue kayaknya ketinggalan,” tanya Bearly panik.

Sissy sontak mengalihkan fokus dari jerawatnya. Dia menatap Bearly sebentar lalu menggeleng. “Aku kan cuma punya topi satu, Bear.”

Bearly menepuk jidatnya sendiri. Oh iya, dirinya dan Sissy kan cuma punya satu topi karena mereka belum membeli seragam atau atribut baru lagi sejauh ini.

Seragam dan atribut yang mereka pakai juga masih original, belum dimodifikasi seperti kakak kelas mereka yang terkadang dasi dan topinya penuh coretan.

Pandangan Bearly mengedar pada teman-temannya yang tampak mulai bersiap-siap sebelum ke lapangan. Ada yang baru memasang dasi, merapikan rambut, atau mencari topi seperti yang sedang dilakukan Bearly saat ini.

“Ada yang bawa topi dua nggak?!” tanyanya yang ditujukan pada teman-temannya.

Semua teman Bearly menggeleng karena mereka juga hanya punya satu topi.

Let's Date Tomorrow!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang