"Harusnya kamu marah dan mutusin aku! Bukan malah ngajak aku pulang bareng!"
Jeritan itu hanya bisa Bearly keluarkan dalam hati saat Agam tahu dia tidak tulus berpacaran dengannya. Semua yang Bearly lakukan selama ini hanya karena permintaan kakakny...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Niat Bearly untuk kabur dari Agam saat jam istirahat berhasil. Setelah bel istirahat berbunyi dan Bearly selesai mengerjakan soal, tanpa bicara apapun dia langsung beranjak dari bangkunya. Dia menghampiri Sissy dan mengajak sahabatnya itu ke kantin.
Saat itu Bearly sadar jika Agam memperhatikannya. Bahkan cowok itu terlihat seperti ingin bicara, tapi Bearly pura-pura tidak melihat. Dia tidak menoleh walaupun dari ekor matanya dia bisa melihat jika Agam seperti ingin memanggilnya.
Bearly bersikap seperti itu karena dia selalu salah tingkah jika berdekatan dengan Agam jadi dia mencoba menghindari pacar barunya itu sebisa mungkin. Apalagi jika mengingat kejadian tadi pagi saat Agam ketahuan sedang memperhatikannya.
Demi Sissy yang suka halu, Bearly sangat malu saat itu. Ditatap begitu intensnya oleh Agam yang kelewat ganteng dalam jarak yang sangat dekat, siapa yang tidak salah tingkah jika berada di posisi Bearly?
Bearly saja tidak yakin jika dirinya tidak merona tadi. Untungnya Agam langsung mengalihkan pandangan setelah Bearly menegurnya.
Bukannya Bearly tidak suka ditatap seperti itu oleh pacar barunya, tapi memang dia sangat tidak suka. Jantungnya berdebar hebat saat dia berada di dekat Agam apalagi saat bertatapan dengan cowok itu.
Berpacaran ternyata sangat menyiksa, terutama menyiksa jantungnya.
“Aku lihat Kak Agam sekarang udah mau ngobrol sama kamu,” ucap Sissy membuka obrolan.
Dia dan Bearly baru saja keluar dari kantin setelah membeli snack dan minuman. Niatnya, mereka akan kembali ke ruang ujian.
“Hmmm,” sahut Bearly cuek tanpa menoleh.
Matanya memperhatikan para cowok yang sedang bermain basket karena saat ini dia dan Sissy berjalan di pinggir lapangan basket. Terlihat ada Julian di antara cowok-cowok yang sedang bermain basket itu.
“Kamu beruntung lho, Bear, kalau bisa dekat sama Kak Agam. Karena dari gosip yang aku dengar, Kak Agam itu orangnya cuek. Banyak cewek yang berusaha deketin dia, tapi dianya malah menghindar. Dia kayak risi gitu kalau sama cewek. Makanya, temannya cowok semua.”
Bearly hanya mendengarkan saja tanpa berniat menanggapi. Agam cuek itu sudah bukan gosip lagi, tapi sebuah fakta.
Namun, rasanya lebih baik dia cuek daripada perhatian seperti tadi. Karena itu akan membahayakan jantung Bearly.
“Sejauh ini cuma Kak Seline, cewek yang berhasil dekat sama dia. Wajar aja, sih, siapa yang bisa nolak pesona sang primadona sekolah. Sampai aku pernah ngira kalau mereka pacaran, tapi ternyata Kak Seline malah balikan sama teman kakak kamu,” lanjut Sissy. Sepertinya dia masih belum ingin menyudahi acara ghibah sambil berjalan ini.
Gosip yang Sissy bawakan terdengar expired di telinga Bearly karena dia memang sudah tahu jika Agam dan Seline pernah dekat. Tentu itu karena hubungan pertemanan kakaknya dengan Garrel.
