Bearly tidak salah saat memilih meja pojok untuknya makan siang bersama Sissy kali ini. Meja ini cukup jauh dari keriuhan yang terjadi di tengah kantin. Entah itu keriuhan yang ditimbulkan oleh para pengantri makanan atau keriuhan yang ditimbulkan para pencari sensasi.
Keinginan Bearly untuk mendumel karena sangat terganggu dengan suara berisik dari gerombolan cowok yang sedang duduk di depan panggung harus dia tahan saat melihat ada kakaknya di antara cowok-cowok itu. Julian yang biasanya berbucin ria saat jam istirahat itu sekarang ikut bergabung di meja geng TC.
Kehebohan mereka itu terjadi karena ketua geng mereka, Garrel Zarvian Arkadiksa tiba-tiba naik ke atas panggung bersama ratunya, Jaseline Tamara. Mereka berdua berduet untuk menghibur seluruh pengunjung kantin dengan suara merdu mereka.
Melihat itu geng TC tidak mau kalah. Walaupun suara mereka tidak sebagus suara ketua mereka, tapi mereka tetap ikut bernyanyi. Sesekali mereka bersorak saat Garrel dan Seline berpandangan atau saling melempar senyum.
Tidak bisa dipungkiri, kemesraan mereka selalu sukses membuat iri. Mereka seolah menjadi pasangan yang diidam-idamkan banyak orang. Salah satunya Sissy yang sekarang menatap mereka kagum.
Sissy membayangkan dirinya ada di posisi Seline, pasti sangat bahagia diperlakukan begitu manis oleh Garrel. Yang terlihat memang seperti itu. Tapi, tidak semua cewek bisa seperti Seline. Yang kuat, sabar, dan bisa menerima pasangan dengan segala kekurangannya.
“Romantis ya mereka. Kapan ya, Bear, aku dapat cowok kayak Kak Garrel?” gumam Sissy iri.
Merasa tidak mendapat respons, Sissy pun menoleh pada Bearly. Pantas saja sahabatnya itu tidak merespons. Ternyata dia sedang melamun dengan menopang dagu.
“Kamu kenapa sih, Bear, dari tadi melamun terus? Kamu ada masalah?” tanya Sissy dengan menyentuh bahu Bearly.
Bearly tersentak saat merasa ada yang menyentuh bahunya. Sontak dia menoleh dengan raut kebingungan.
“Hah? Lo ngomong apa?”
“Kamu kenapa kok melamun terus? Ada masalah? Kalau ada masalah cerita sama aku aja, Bear. Siapa tahu aku bisa bantu.”
Mendengar ucapan Sissy, Bearly langsung memfokuskan perhatiannya pada sahabatnya itu. Kemungkinan Sissy memang bisa membantunya karena meskipun jomblo, sahabatnya itu punya banyak pengetahuan tentang cinta.
Mungkin inilah saatnya ilmu yang Sissy pelajari dari menonton film romance dan membaca novel bisa diterapkan untuk memecahkan masalah Bearly.
“Oke, gue bakal cerita. Kayaknya lo juga bisa bantu.”
“Bantu apa? Kalau aku bisa, aku pasti bantuin kamu,” tanya Sissy antusias.
“Jadi gini, lo kan biasanya nonton film romantis dan baca novel. Menurut lo, masalah apa yang bisa buat orang pacaran putus?” Bearly menatap Sissy serius, menunggu jawabannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let's Date Tomorrow!
Teen Fiction"Harusnya kamu marah dan mutusin aku! Bukan malah ngajak aku pulang bareng!" Jeritan itu hanya bisa Bearly keluarkan dalam hati saat Agam tahu dia tidak tulus berpacaran dengannya. Semua yang Bearly lakukan selama ini hanya karena permintaan kakakny...