LV - 16. Dikecup Bola Basket

12.4K 2.2K 134
                                    

Berangkat dan pulang bersama Agam sudah menjadi rutinitas Bearly akhir-akhir ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berangkat dan pulang bersama Agam sudah menjadi rutinitas Bearly akhir-akhir ini. Terkadang dia takut merepotkan cowok itu, tapi Agam selalu meyakinkan jika dia tidak keberatan mengantar jemput Bearly setiap hari.

Bearly tidak bisa menolak walaupun dia merasa kurang nyaman. Mungkin juga karena belum terbiasa.

Selalu terjadi kecanggungan di atas motor. Baik Agam maupun Bearly lebih memilih diam. Hanya sesekali saja Agam mengajak ngobrol Bearly. Itupun jika dia sedang bertanya sesuatu.

Jika tidak diajak ngobrol oleh Agam, Bearly juga tidak akan bicara karena dia enggan memulai pembicaraan lebih dulu.

Bukan karena malu, tapi karena dia takut kecerewetannya akan membuat Agam merasa terganggu. Jadi, dia memilih diam saja daripada diturunkan Agam di tengah jalan walaupun itu terdengar tidak mungkin.

Selain karena Agam tidak keberatan, Bearly pulang pergi bersamanya juga karena Julian tidak mau menebenginya. Kakaknya itu sungguh sangat tega.

Dia lebih memilih mengantar jemput gebetannya daripada menebengi adiknya. Sungguh perbuatan yang sangat tidak terpuji dan tidak patut ditiru oleh kakak-kakak di seluruh dunia.

Motor Agam melaju dengan kecepatan sedang di jalan raya menuju sekolah. Sepanjang jalan Bearly memperhatikan sekitarnya, termasuk pengendara lain yang berseragam sama dengannya.

Bearly sudah tidak takut ketahuan kalau dia berangkat bersama Agam karena semua temannya juga sudah tahu jika dia sekarang berpacaran dengan Agam. Tidak seperti tempo hari saat mereka masih backstreet.

Saat itu, untuk mengedarkan pandangan pun Bearly tidak berani. Dia hanya menatap lurus ke depan pada punggung tegap Agam.

Dan yang lebih parahnya lagi, Bearly enggan turun di sekolah. Dia meminta Agam menurunkannya di pinggir jalan dekat sekolah.

Hal itu menciptakan perdebatan kecil di antara mereka. Agam merasa keberatan dengan permintaan Bearly, sedangkan Bearly tetap kekeuh meminta agar diturunkan di pinggir jalan.

Cukup lama perdebatan di atas motor itu terjadi hingga akhirnya muncul sebuah keputusan yang membuat Agam hanya bisa menghela nafas pasrah. Dia kalah dengan Bearly. Apalagi cewek itu menunjukkan wajah menggemaskannya, membuat Agam tidak kuasa menolak permintaannya.

Depan gerbang sudah lumayan ramai saat Bearly dan Agam sampai di sekolah. Terlihat banyak siswa turun dari mobil jemputan atau sekedar berdiri di depan gerbang untuk menunggu temannya yang masih dalam perjalanan.

Motor Agam mulai memasuki gerbang yang sedang dalam keadaan terbuka lalu melaju menuju parkiran motor. Terlihat parkiran sudah hampir penuh. Bahkan motor anak-anak TC sudah terparkir rapi di tempatnya padahal biasanya mereka datang paling terakhir mendekati jam masuk.

Agam memarkirkan motornya di sebelah motor Kresna. Tampak Kresna juga masih berdiri di sebelah motornya. Menandakan jika dia juga baru sampai.

Melihat Agam berangkat bersama Bearly membuat api cemburu dalam diri Kresna berkobar. Dia menatap tajam pada dua orang yang tampak sedang melepas helmnya itu.

Let's Date Tomorrow!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang