LV - 47. Kresna Yang Tertuduh

9.6K 1.8K 272
                                    

Bearly mengalihkan pandangan dari Miko saat mendengar suara mobil berturut-turut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bearly mengalihkan pandangan dari Miko saat mendengar suara mobil berturut-turut. Tidak hanya satu, ada 3 mobil yang datang secara bersamaan, membuat Bearly bertanya-tanya ada apa sebenarnya.

“Ada apa, Ko, kok banyak mobil yang datang?” tanya Bearly sambil mendekat menghampiri Miko dengan membawa bola basket.

Saat ini dia dan Miko sedang bermain basket di lapangan depan rumah papa tirinya. Ya, hari ini dia memang mendatangi rumah papa tirinya, lebih tepatnya dikirim oleh kakaknya.

Hari ini Julian ada acara kencan dengan Steffi setelah beberapa hari ini dia hanya ke mana-mana bersama Bearly, tapi dia tidak tenang jika membiarkan Bearly di rumah sendirian. Jadi, dia mengirim Bearly ke rumah papa tirinya agar Bearly tidak kesepian.

Seperti yang sudah-sudah, Bearly awalnya menolak. Lebih baik dia di rumah sendirian daripada harus bertemu dengan nenek tirinya. Sudah galau, masa dia harus mendapat tekanan batin juga?

Mendengar penolakan Bearly, Julian tidak menerima begitu saja. Dia meminta Bearly mengganti bajunya dengan alasan akan mengantarkannya ke rumah Sissy, tapi itu hanya tipuan semata.

Bukannya berbelok ke arah jalanan rumah Sissy, Julian malah membelokkannya ke jalan menuju rumah papa tirinya.

“Ih, Kakak! Kok aku dianterin ke sini?!”

Respons seperti itu yang pertama kali Bearly berikan saat tahu kakaknya menurunkannya di depan rumah papa tirinya.

“Udah jangan rewel. Lo main aja dulu sama Miko. Nanti gue jemput habis nge-date,” balas Julian seolah Bearly masih bocah.

Bearly memanyunkan bibirnya, tapi itu tidak membuat Julian luluh. Dia benar-benar menurunkan adik semata wayangnya di depan rumah yang biasa dia sebut sebagai istana nenek sihir itu.

Setelah Bearly turun, dia langsung tancap gas menghampiri Steffi tanpa memikirkan nasib Bearly selanjutnya.

“Nenek ngadain arisan,” jawab Miko lalu mengambil alih bola basket dari tangan Bearly dan mendribble-nya walau akhirnya bola itu menggelinding jauh karena Miko belum terlalu bisa menguasai bola.

Kali ini respons Miko tidak seperti sebelum-sebelumnya yang dingin saat bertemu Bearly. Entah hanya perasaan Bearly saja atau kenyataannya memang seperti itu, tadi dia sempat melihat raut bahagia di wajah Miko saat dirinya datang.

Seperti Bearly, mungkin anak itu juga sedang kesepian karena setelah Bearly datang dia langsung mengajak Bearly bermain.

Namun, satu hal yang sangat Bearly syukuri. Sejak tadi nenek tirinya tampak sibuk berbincang dengan seseorang sampai tidak sempat menyindirnya seperti biasa.

Bersamaan dengan Miko yang sudah berhasil mendapatkan bolanya dan sedang berjalan menghampiri Bearly, ada seorang anak kecil yang baru saja turun dari mobil. Anak itu kini menghampiri Miko sambil berlari.

Let's Date Tomorrow!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang