LV - 42. Kenangan Mantan

9.9K 1.7K 189
                                    

Agam melangkahkan kaki keluar dari kamar mandi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Agam melangkahkan kaki keluar dari kamar mandi. Tangannya bergerak mengusap-usap rambutnya yang basah dengan handuk kecil. Tubuhnya kini sudah segar setelah mandi hampir setengah jam.

Merasa rambutnya sudah lembab, dia menggantung handuknya guna mengeringkannya lalu melangkah menuju jendela untuk membukanya agar sirkulasi udara bisa masuk.

Pagi ini langit sangat cerah, berbeda dengan suasana hati Agam yang kelabu. Dia patah hati karena pacar pertamanya dan rasa sakitnya tidak main-main. Lebih sakit dari saat dia mengetahui jika perasaannya pada Kamia tidak berbalas.

Kasusnya sama. Dengan Bearly, cinta Agam juga tidak terbalas. Bedanya, mereka sudah pacaran dan kadar cinta Agam pada Bearly juga lebih besar dari kadarnya cintanya pada Kamia.

Terhitung hampir 2 minggu mereka pacaran. Selama itu banyak yang Agam rasakan. Mulai dari bahagia yang tiada terkira sampai sakit yang menyesakkan dada.

Agam kira dia bisa membuat Bearly jatuh cinta padanya, tapi ternyata tidak. Hingga kemarin, detik-detik sebelum akhirnya hubungannya dan Bearly putus, belum ada kata cinta--bahkan suka--yang terucap dari bibir Bearly.

Namun, ada yang lebih menyesakkan dari kenyataan bahwa hingga kemarin Bearly belum mencintainya, yaitu Bearly menangis.

Melihat cewek yang sangat dia sayangi menangis di depannya membuat rasa sakit di hati Agam bertambah berkali-kali lipat. Hanya pelukan yang bisa dia berikan karena dia tidak tahu penyebab Bearly menangis.

Melangkah meninggalkan jendela, Agam beralih menuju ranjang. Dia duduk di tepi ranjang lalu meraih ponsel yang sejak kemarin sore sama sekali belum dia sentuh.

Setelah mengantar Bearly pulang kemarin dia menghabiskan waktu dengan keluarganya berharap bisa mengurangi sedikit rasa galaunya. Dia menonton film bersama keluarganya, menemani Alan bermain, membaca buku, lalu tidur.

Bukan tanpa alasan Agam sangat menghindari ponsel karena di sana masih tersimpan kenangan Bearly. Pesan Bearly masih berada di baris paling atas aplikasi WA-nya. Foto-foto cantik Bearly juga masih tersimpan di galerinya.

Agam tersenyum geli mengingat bagaimana dia mendapatkan foto-foto Bearly itu. Dengan kurang ajarnya, dia memotret Bearly secara diam-diam saat mereka masih berada dalam satu ruang ujian.

Foto-foto itu dia ambil saat Bearly tidak berada di bangkunya. Entah itu saat bersama Sissy atau berinteraksi dengan teman-temannya yang lain.

Seperti foto candid pada umumnya, alih-alih cantik, foto yang Agam ambil malah lebih ke konyol. Banyak ekspresi lucu yang Bearly tampilkan dalam foto-foto itu. Apalagi saat dia dijahili Nakula atau teman-teman cowoknya yang lain, wajah cemberutnya selalu sukses membuat Agam gemas.

Sedikit ragu, Agam membuka aplikasi WA. Tidak ada pesan dari Bearly, membuat nyeri di hatinya kembali lagi. Padahal itu wajar. Untuk apa juga Bearly mengiriminya pesan setelah kemarin dia putuskan?

Let's Date Tomorrow!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang