LV - 17. Ikut Pulang

12.2K 2.4K 170
                                    

Decakan kesal secara spontan lolos dari bibir Bearly setelah usahanya menghitung sampai panjang berakhir sia-sia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Decakan kesal secara spontan lolos dari bibir Bearly setelah usahanya menghitung sampai panjang berakhir sia-sia. Bibirnya cemberut, sedangkan tangannya yang sedang memegang pulpen sudah bergerak acak di atas kertas, mencoret-coret hasil hitungannya barusan yang tidak ada di pilihan ganda.

Saat ini Bearly sedang mencoba latihan soal fisika karena besok mata pelajaran yang diujikan adalah fisika. Dia memutuskan belajar di sekolah saat jam istirahat agar bisa bertukar pikiran dengan Sissy, tapi nyatanya sahabatnya itu malah keluar ke kantin dengan temannya yang lain. Jadi lah, Bearly duduk seorang diri di bangku Sissy.

Sudah 18 soal yang Bearly coba kerjakan hingga membuat kepalanya sekarang lumayan pusing. Dia memang tidak begitu menguasai fisika.

Menurutnya, lebih mending kimia daripada fisika, tapi mau bagaimana lagi. Mau tidak mau, dia besok akan tetap mengerjakan soal fisika yang membingungkan itu.

Bearly menghela nafas berat lalu menghempaskan tubuhnya ke kursi. Wajahnya memelas frustasi. Belum dapat setengah dari seluruh soal, tapi dia sudah menyerah.

Entah bagaimana nasib Bearly besok. Dia sudah pasrah. Mungkin nanti dia akan mempersiapkan obat sakit kepala untuk diminum besok setelah ujian fisika. Karena bisa dipastikan dia akan pusing.

Apalagi jika dia sudah menghitung sampai panjang, tapi hasilnya tidak ada di pilihan ganda, seperti apa yang terjadi barusan. Rasanya ingin sekali dia berteriak keras menumpahkan kekesalannya.

“Kenapa lo? Habis putus?” tanya Nakula setelah mendudukkan dirinya di kursi sebelah Bearly. Dia bertanya seperti itu karena Bearly terlihat hopeless entah karena apa.

Bearly menggeleng. “Gue nggak bisa ngerjain latihan soalnya.”

“Ya elah, gue pikir kenapa.” Nakula mendesah kecewa. Padahal jika Bearly sedang galau karena putus dengan Agam, Nakula siap membahagiakannya.

Balasan Nakula yang terkesan meremehkan itu sukses membuat Bearly semakin kesal. Namun, keberadaan Nakula di sampingnya juga memberikan ide untuk Bearly yang sudah hopeless.

“Naku, ajarin gue dong,” pinta Bearly dengan tatapan memohon.

Nakula tidak seberapa pintar, tapi dia mengikuti les privat. Jadi, kemungkinan untuknya bisa mengajari Bearly dengan cara yang sudah dia pelajari di les privat itu ada. Apalagi di les privat biasanya diberikan cara cepat untuk menyelesaikan soal.

“Ajarin apa? Ajarin mencintai?” goda Nakula. Tanpa dia sadari ada sepasang mata tajam yang mengawasinya.

Buaya yang satu ini memang nakal. Sudah tahu Bearly sudah ada yang punya bisa-bisanya dia masih berani menggoda. Belum tahu saja dia jika anggota PASKIBRA sedang marah. Bisa-bisa Nakula dikerek di tiang bendera.

Bearly juga tidak menyadari jika ada yang sedang terbakar setelah melihat dirinya mengobrol dengan Nakula. Apalagi jarak keduanya kini sangat dekat karena mereka duduk bersebelahan.

Let's Date Tomorrow!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang