LV - 11. Kamu Lucu, Aku Suka

15.8K 2.7K 183
                                    

Ting!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ting!

Sebuah pesan masuk ke ponsel Bearly, membuat Bearly yang sedang menyisir rambutnya reflek melirik layar ponselnya yang sekarang dalam keadaan hidup. Terlihat nama 'Kak Agam' muncul di layar. Bearly segera membukanya.

Aku udh d dpn rmh km

Begitulah pesan yang Agam kirimkan. Bearly sontak mencebikkan bibir tanpa bisa ditahan. Bukan hanya irit bicara, cowok itu juga irit huruf.

“Katanya pinter, tapi ngetik pesan bahasa Indonesia yang baik dan benar aja nggak bisa,” nyinyir Bearly dengan menatap layar seolah dia sedang bicara pada Agam.

Tunggu kak. Aku bentar lagi turun.

Hanya balasan seperti itu yang bisa Bearly kirimkan. Tidak mungkin dia membalas dengan nyinyiran seperti yang baru saja dia ucapkan.

Merasa sudah siap, Bearly segera meraih tasnya yang berada di atas meja belajar. Sebelum keluar kamar, dia menyempatkan diri menyemprotkan parfum ke tubuhnya sekali lagi.

Siapa tahu parfum yang kurang dari 5 menit lalu dia semprotkan ke tubuhnya sudah tidak tercium lagi walaupun rasanya itu tidak mungkin. Mengingat parfum Bearly termasuk parfum mahal dengan wangi yang kuat.

Mungkin akan lebih pas jika alasan Bearly sampai menyemprotkan parfum sebanyak 2 kali di titik yang sama agar dia tercium wangi saat bersama Agam nanti.

Sembari melangkah menuruni tangga Bearly mengedarkan pandangan mencari sosok kakaknya untuk berpamitan. Setelah tidak menemukan Julian di ruang makan ataupun ruang tengah, Bearly berhasil menemukannya di dapur.

Cowok itu terlihat sedang meminum susu sambil makan apel untuk mengganjal perutnya sebelum nanti sarapan di kantin sesampainya di sekolah.

“Kak, aku berangkat. Kak Agam udah nungguin di depan,” pamit Bearly.

Pagi ini Bearly memang berangkat bersama Agam. Tentu itu atas ajakan Agam yang disetujui dengan terpaksa oleh Bearly.

Selain karena tata cara berpacaran yang Bearly pelajari dari film memang seperti itu, dia juga merasa tidak enak menolak ajakan Agam. Apalagi Agam mengajaknya berangkat bersama dengan suara yang lembut dan penuh perhatian, membuat Bearly lagi-lagi harus kalah dengan hatinya.

Julian mengangguk. “Hm. Hati-hati di jalan. Kalau Agam ngebut, geplak aja kepalanya dari belakang,” ucapnya tidak begitu jelas karena mulutnya penuh dengan kunyahan apel.

Bearly melotot mendengar ucapan kakaknya. Jika dilihat dari ucapannya dan nada tidak bersahabat yang terselip di dalamnya, Bearly bisa memastikan jika kakaknya itu masih kesal dengan Agam. Entah karena Agam dekat dengan Steffi atau karena Agam pernah dekat dengan Seline.

Bukannya Julian pernah menyukai Seline juga, tapi dia memang sangat setia kawan pada Garrel. Bisa dikatakan musuh Garrel, musuh Julian juga. Bahkan Julian tidak berani merebut Steffi dari Garrel saat Steffi pernah menjadi gebetan Garrel walau ujung-ujungnya di-ghosting.

Let's Date Tomorrow!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang