Ujian semester ganjil akhirnya selesai juga. Jika dihitung-hitung, ujian semester ganjil kemarin berlangsung selama 10 hari atau bisa juga disebut 2 minggu walau weekend tidak terhitung karena sekolah libur.
Selama ujian kemarin banyak yang terjadi dalam hidup Agam. Untuk pertama kalinya dia akhirnya punya pacar. Dan, untuk pertama kalinya juga dia sakit hati karena pacarnya.
Siapa yang menyangka di minggu pertama ujian dia ditembak seorang cewek yang sebelumnya tidak pernah dekat dengannya. Cewek itu baru mengenalnya beberapa hari, tapi sudah berani menembaknya.
Apakah cinta datang secepat itu walau interaksi mereka bisa dihitung jari? Tidak, ternyata ada maksud lain kenapa cewek itu menembaknya.
Berpacaran dengan Bearly adalah hal yang baru pertama kali Agam lakukan selama dia hidup. Banyak rasa asing yang baru dia rasakan sejak dia mulai berpacaran.
Rasanya Agam sangat bersyukur memiliki pacar seperti Bearly. Setidaknya begitu sebelum dia tahu maksud Bearly berpacaran dengannya.
Ternyata selama ini Agam mencintai sepihak. Kisah cintanya bisa dibilang cukup miris. Untuk kedua kalinya dia mencintai seorang cewek yang tidak mencintainya.
Terlalu mudah jatuh cinta? Sepertinya tidak. Tidak semua wanita bisa membuat Agam tertarik. Untuk nyaman berinteraksi dengan wanita saja Agam sangat sulit, apalagi untuk jatuh cinta dengan mereka.
Namun, Bearly di sini menjadi pengecualian. Dia membuat Agam nyaman dan berani melangkah.
Itu karena Agam belajar dari pengalaman sebelumnya. Seharusnya memang cowok yang aktif dalam suatu hubungan karena cewek biasanya lebih malu-malu dan gengsi memulai duluan.
Rasa nyaman ditambah kekagumannya dengan Bearly karena keramahan hati cewek itu membuat Agam tanpa berpikir panjang menerimanya saat Bearly mengajaknya pacaran.
Hari itu, untuk ke sekian kalinya Agam merasa gagal menjadi seorang cowok. Harusnya dia yang menembak duluan, tapi yang terjadi malah Bearly yang menembaknya.
Hari-hari selanjutnya Agam lalui dengan sangat berwarna. Setiap harinya dia bahagia, dan sumber kebahagiaannya adalah Bearly. Walau dia tidak pernah berpacaran, tapi dia memperlakukan Bearly sebaik mungkin dan selayaknya orang pacaran.
Berpegangan tangan, pulang bareng, dan beberapa interaksi manis lainnya membuat Agam sadar mengapa banyak orang lebih memilih memiliki pacar daripada jomblo. Karena memang se-membahagiakan itu.
Mengingat saat itu dia belum merasakan sakit hati karena pacaran, rasanya pantas-pantas saja Agam mempunyai pemikiran seperti itu.
Kini saat Agam sudah jatuh cinta padanya, cewek berwajah imut dan berperawakan mungil itu menunjukkan aslinya. Ternyata dia tidak semanis yang terlihat.
Bearly berhasil melukai hati Agam sampai yang terdalam dengan sebuah realita, jika selama ini cewek itu tidak mempunyai rasa dengan Agam.
Entah bisa dibilang terlalu sabar, bodoh, atau bucin, tapi Agam tidak ingin melepaskannya walau dia tahu Bearly tidak memiliki rasa dengannya. Alih-alih memutuskannya, Agam malah tertantang untuk membuat Bearly jatuh cinta padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let's Date Tomorrow!
Fiksi Remaja"Harusnya kamu marah dan mutusin aku! Bukan malah ngajak aku pulang bareng!" Jeritan itu hanya bisa Bearly keluarkan dalam hati saat Agam tahu dia tidak tulus berpacaran dengannya. Semua yang Bearly lakukan selama ini hanya karena permintaan kakakny...