LV - 6. Kado Untuk Julian

15.7K 2.7K 148
                                    

Bearly bergerak gugup di bangkunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bearly bergerak gugup di bangkunya. Sedari berangkat hingga bel pulang berbunyi, dia tidak tenang duduk di bangkunya sendiri. Alasannya karena seseorang yang sedang duduk di sebelahnya.

Sekarang sudah waktunya pulang, tapi Bearly belum beranjak dari bangkunya karena ada misi yang belum dia selesaikan.

Beberapa kali matanya melirik cowok yang sedang duduk di sampingnya. Cowok itu juga belum pulang. Sungguh kebetulan yang sangat disayangkan. Kenapa tidak cepat pulang, sih, agar Bearly bisa menunda misinya?

Semua ini karena kesalahan Bearly juga yang lupa dengan ulang tahun kakaknya sampai tidak menyiapkan kado, membuat kakaknya punya kesempatan untuk meminta hal yang aneh-aneh padanya dengan embel-embel itu sebagai hadiah ulang tahun darinya.

( Flashback )

“Mana kado lo? Lo nggak lupa sama ulang tahun gue kan?”

Bearly menelan ludahnya mendengar pertanyaan Julian. Tentu saja dia lupa. Pakai ditanya lagi!

Cengiran yang Bearly tunjukkan membuat Julian tahu apa jawaban adiknya walaupun cewek itu tidak mengatakan apapun.

Sejujurnya Julian kesal karena Bearly tidak ingat dengan ulang tahunnya dan tidak menyiapkan hadiah untuknya, tapi di sisi lain dia juga senang.

Dengan begini dia semakin mudah meminta Bearly menjalankan rencananya. Anggap saja itu sebagai hadiah ulang tahun yang Bearly berikan untuk Julian.

“Kadonya besok aja ya, Kak?” tawar Bearly dengan mata berkedip-kedip, mencoba membujuk Julian.

“Nggak usah. Gue tahu duit lo habis buat jajan, jadi lo nggak usah beliin gue apa-apa,” ucap Julian menggantung.

Bibir Bearly secara otomatis melengkung membentuk senyuman mendengar ucapan Julian. Kakaknya itu memang sangat pengertian.

“Tapi, gue tetap minta kado,” lanjut Julian.

Senyuman Bearly sontak memudar dalam sekejap. Raut bahagianya berubah menjadi raut bingung. Dia menatap kakaknya tidak mengerti.

“Kalau nggak beli, gimana aku bisa ngasih kado buat Kakak? Kakak mau aku kasih kerajinan tangan?” tawar Bearly.

Kali aja kakaknya mau dikado kerajinan tangan. Nanti akan Bearly buatkan bunga dari sedotan untuknya.

“Dih! Buat apa gue kerajinan tangan? Gue mau lo ngelakuin sesuatu buat gue sebagai kado,” ucap Julian setelah mengedarkan pandangan, memastikan Papi dan Mama sudah masuk.

Saat ini dia hanya bersama Bearly duduk di teras setelah melihat mobil dan berpelukan dengan orang tuanya seperti Teletubbies.

“Ngelakuin apa? Kakak mau aku piketin lagi?”

Let's Date Tomorrow!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang