LV - 73. Gardenia Untuk Bearly

16.4K 2K 782
                                    

“Kak Agam, ayo!” Bearly menarik tangan Agam dan mengajaknya berlari menuju hamparan bunga saat melihat Agam hanya bengong saja sambil menatapnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Kak Agam, ayo!” Bearly menarik tangan Agam dan mengajaknya berlari menuju hamparan bunga saat melihat Agam hanya bengong saja sambil menatapnya.

“Iya, Bea. Nggak usah lari nanti jatuh. Di sini tanahnya nggak rata,” ucap Agam mengingatkan.

Bearly mengangguk sambil tersenyum. Dia menuruti kata-kata Agam dengan berhenti berlari dan berjalan normal.

Saat dia berniat melepaskan tangan Agam dari genggamannya, secepat kilat Agam bertindak. Kini dia yang beralih menggenggam tangan Bearly.

Sambil menahan senyum, Bearly melanjutkan langkahnya. Dia membiarkan tangannya digandeng Agam. Walau itu membuat jantungnya berdebar-debar, tapi Bearly menyukainya.

“Kakak tahu tempat ini dari mana?” tanya Bearly dengan menoleh pada Agam yang berjalan di sampingnya.

Cowok itu kini kembali ke setelan pabrik. Dia berjalan dengan tatapan lurus dan tajam padahal beberapa saat lalu dia masih bersikap hangat saat mengobrol dengan Bearly.

Jika Bearly bisa sedikit lebih peka mungkin dia akan sadar jika Agam hanya bersikap hangat pada dirinya saja, sedangkan pada orang lain dia tetap bersikap dingin.

“Dari mama. Mama kalau beli bunga biasanya di sini,” jawab Agam sambil sedikit menunduk agar bisa menatap Bearly.

Bearly manggut-manggut. Dia sudah menduga jika Mama Agam pecinta tanaman sejak pertama kali dia menginjakkan kaki di rumah Agam. Halaman rumah Agam tampak asri dengan berbagai macam tanaman. Mulai dari pohon-pohon yang menghasilkan buah sampai bunga-bunga cantik yang memperindah halaman.

Pandangan Bearly beralih pada pemandangan di sekitarnya. Saat ini dia dan Agam masih berjalan menuju tempat bunga-bunga berada karena jarak kebun bunga dan pintu masuk cukup jauh. Mereka harus melewati tempat penjual makanan dan tempat peristirahatan dulu sebelum sampai ke sana.

“Tempat ini masih baru ya, Kak? Atau sedang tahap renovasi?” tanya Bearly saat melihat ada banyak pekerja yang sedang bekerja membangun tempat peristirahatan. Ada yang membangun gazebo, ada juga yang membuat tempat duduk dari semen.

“Masih baru. Bulan lalu baru dibuka.”

Bearly manggut-manggut, paham. Pantas saja dia tidak pernah mendengar nama atau informasi apapun tentang tempat ini padahal anggota grup SEPATU selalu menginfokan jika ada tempat pariwisata baru karena mereka termasuk cewek-cewek yang suka jalan-jalan.

“Mama udah dua tahun langganan beli bunga di sini. Dulu di sini cuma jual bunga aja. Makin ke sini tempat ini makin berkembang jadi pariwisata,” lanjut Agam menceritakan tentang kebun bunga ini.

“Kenapa mama Kakak suka beli bunga di sini? Tempat ini kan jauh dari rumah Kakak?” tanya Bearly heran.

Sebenarnya bukan hanya Bearly saja yang heran akan hal itu. Tetangga dan teman-teman mama Agam pun heran saat tahu mama Agam beli bunga sampai ke sini.

Let's Date Tomorrow!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang