Bearly membuka lembar demi lembar kertas yang sudah tersusun menjadi sebuah buku. Saat ini dia sedang belajar pelajaran yang akan diujikan besok.
Namun, mau berusaha sefokus apapun dirinya, dia tetap tidak akan bisa jika ada sepasang mata yang sedari tadi menatapnya penasaran.
Hal ini sudah berlangsung sejak 15 menit yang lalu. Bearly bersikap biasa-biasa saja seolah tidak terjadi apa-apa berharap orang itu tidak akan bertanya sesuatu yang sedari tadi Bearly takutkan, tapi ternyata apa yang dia lakukan itu sia-sia. Orang itu masih saja menatapnya penasaran, menunggunya memberi penjelasan.
Merasa terganggu dengan tatapan itu, Bearly akhirnya menyerah. Dia menutup bukunya setelah menghela nafas panjang. Tatapannya sekarang hanya terfokus pada orang itu.
“Kenapa lo ngelihatin gue kayak gitu?” dumel Bearly padahal dia tahu maksud orang itu menatapnya dengan tatapan seperti itu.
“Kamu belum jelasin ke aku tentang ucapan Kak Agam tadi pagi, Bear.”
Sissy cemberut. Ceritanya memang dia sedang merajuk, tapi Bearly sedari tadi tidak peduli dengan acara merajuknya itu.
“Apanya yang harus dijelasin? Semuanya udah jelas.”
Jawaban Bearly membuat mata Sissy melotot. Dia sampai menegakkan tubuhnya dengan mata menatap Bearly serius sekaligus antusias di saat bersamaan.
“Jadi, kamu beneran pacaran sama Kak Agam?!” tanyanya dengan suara lebih keras.
Untung saja Julian tidak ada di rumah. Jika ada mungkin dia tidak segan-segan menutup mulut Sissy dengan lakban.
“Kalaupun gue jawab nggak, pasti lo nggak percaya. Jadi, gue jawab iya,” jawab Bearly yang sudah pasrah. Dia tidak bisa mengelak karena Agam sendiri yang mengucapkannya.
Orang seperti Agam terdeteksi tidak suka berbohong. Jika ada jawaban yang berbeda dari Agam dan Bearly, pasti orang-orang akan lebih percaya pada jawaban Agam daripada jawaban Bearly. Jadi, memang lebih baik Bearly jujur saja daripada berbohong juga akan percuma.
“Akhirnya kamu kembali ke jalan yang benar, Bear!”
Ucapan yang Sissy ucapkan dengan keras itu membuat Bearly melotot. “Emang selama ini lo pikir gue sesat?!”
Sissy cengengesan. “Bukannya gitu, Bear. Selama ini kan kamu nggak mau sama cowok. Itu bisa dibilang nggak normal.”
“Gue emang nggak mau sama cowok, tapi bukan berarti gue mau sama cewek. Gue masih normal, Sissy!” gemas Bearly. Dia tidak menyangka ternyata seperti itu pandangan Sissy terhadapnya selama ini.
Melihat Bearly melotot seolah ingin menerkamnya membuat Sissy meringis. Dia kan hanya mengungkapkan isi pikirannya saja. Apa yang salah dengan itu?
“Iya-iya, Bear, kamu masih normal. Buktinya kamu sekarang pacaran sama Kak Agam.” Sissy tersenyum menggoda membuat Bearly semakin geli mendengar kenyataan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let's Date Tomorrow!
Teen Fiction"Harusnya kamu marah dan mutusin aku! Bukan malah ngajak aku pulang bareng!" Jeritan itu hanya bisa Bearly keluarkan dalam hati saat Agam tahu dia tidak tulus berpacaran dengannya. Semua yang Bearly lakukan selama ini hanya karena permintaan kakakny...