Suara toa terus meramaikan suasana SMA Tunas Bangsa, terutama lapangan futsal. Apalagi komentator pertandingan futsal kali ini sangat kocak.
Selain mengomentari jalannya pertandingan, dia juga sesekali melawak membuat para penonton tertawa karena lawakannya.
"Siap-siap! Pertandingan selanjutnya antara kelas 11 IPA 1 dan 11 IPA 4," suara komentator kembali terdengar mengumumkan kelas yang sebentar lagi akan bertanding.
Sissy yang sedang membaca novel sontak mengalihkan pandangan dari halaman yang sedang dia baca. Dia menoleh pada Bearly yang tampak asik bermain game Candy Crush. Sepertinya temannya itu tidak mendengar suara dari komentator barusan.
Rasanya cukup wajar mengingat suara game yang sedang Bearly mainkan sangat berisik.
"Bear, kamu nggak mau nonton Kak Agam tanding?" tanya Sissy.
Bearly menoleh lalu menggeleng. "Nggak."
"Kenapa?" Sissy menatap sahabatnya itu dengan tatapan tidak mengerti.
Seharusnya Bearly antusias menonton pacarnya yang akan bertanding, bukan malah bermain Candy Crush.
"Setiap lihat Kak Agam gue ngerasa bersalah. Gue takut kalau gue ke sana malah bikin dia nggak fokus," jawab Bearly lalu kembali fokus pada permainannya.
"Jangan mikir kayak gitu dulu, Bear. Siapa tahu dengan kamu nonton Kak Agam, Kak Agam jadi semangat."
Bearly tampak berpikir. Beberapa detik kemudian terdengar helaan nafas darinya sebelum akhirnya dia menganggukkan kepala.
Sejujurnya dia juga ingin menonton Agam bertanding, tapi dia terlalu takut dengan dampaknya. Dia takut Agam tidak bisa konsentrasi karena keberadaannya.
Ajakan Sissy membuat keinginan Bearly untuk menonton semakin besar. Mungkin dia akan menonton dengan diam-diam agar Agam tidak melihat dirinya.
Melihat itu membuat Sissy tersenyum puas. Tentu dia puas karena berhasil membuat Bearly keluar dari kelas. Karena sejak curhat tadi, Bearly sama sekali tidak mau keluar kelas.
Kerjaannya hanya merenung saja hingga akhirnya dia memilih men-download beberapa game untuk mengalihkan pikirannya.
Bearly keluar dari game yang menurut Sissy berisik itu lalu memasukkan ponselnya ke dalam saku rok. Tanpa mau membuang-buang waktu dia dan Sissy menuju lapangan futsal tempat diadakannya pertandingan.
Lapangan futsal sudah sangat ramai dikerubungi penonton. Karena lapangan futsal indoor masih dalam perbaikan jadi pertandingan futsal kali ini diadakan di lapangan outdoor. Walaupun panas, tapi nyatanya tidak menyurutkan keinginan penonton untuk menonton.
Mungkin hal itu bisa dijadikan ajang cuci mata juga karena sebagian most wanted SMA Tunas Bangsa ikut terjun ke lapangan. Contohnya Garrel dan teman-temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let's Date Tomorrow!
Teen Fiction"Harusnya kamu marah dan mutusin aku! Bukan malah ngajak aku pulang bareng!" Jeritan itu hanya bisa Bearly keluarkan dalam hati saat Agam tahu dia tidak tulus berpacaran dengannya. Semua yang Bearly lakukan selama ini hanya karena permintaan kakakny...