Percikan api cemburu tampak jelas dari sorot mata tajam Agam yang kini hanya terfokus pada satu titik. Pada seorang laki-laki dan perempuan yang tampak sedang bercanda di taman.
Walaupun ada yang lainnya juga—yang berarti mereka tidak hanya berdua—tapi, tatapan Agam hanya terfokus pada mereka saja.
Mereka terlihat sedang berdiskusi sambil sesekali tertawa di antara anak-anak lain yang sedang serius menulis. Mereka yang dimaksud Agam itu tidak lain adalah Bearly dan Nakula.
Saat ini Bearly, Nakula, dan ketiga temannya yang lain—yang tergabung dalam satu kelompok—sedang mengerjakan sebuah tugas kelompok.
Mereka mengerjakannya di taman karena tema pembelajaran kali ini adalah outdoor. Mereka bebas mengerjakannya di mana pun. Bahkan ada yang mengerjakannya di kantin.
Tugas mereka adalah membuat percakapan dengan bahasa Inggris yang membahas tentang apapun yang berada di sekitar mereka.
Kelima anggota kelompok itu harus bertanya dan menjelaskan secara bergantian layaknya sedang mengobrol santai antar teman. Bedanya, kali ini obrolan mereka itu menggunakan bahasa Inggris dan direkam untuk dipresentasikan di depan kelas.
Kelompok Bearly memilih mengerjakannya di taman karena mereka akan membahas tentang bunga-bunga dan tanaman lainnya yang berada di taman itu.
Bearly dan Nakula bisa bercanda karena tugas bagian mereka sudah selesai. Hanya tinggal membuat video-nya saja.
Agam bisa melihat apa yang mereka lakukan karena saat ini dia sedang beristirahat di kantin yang berada di sebelah taman.
Dia baru saja olahraga dan berniat menyejukkan diri dengan meminum minuman dingin di kantin, tapi yang dia dapat malah pemandangan yang semakin membuat dirinya panas.
Di pintu keluar kantin, Mario dan Kresna melangkah menuju ke arahnya sambil membawa air mineral.
Sebenarnya mereka tadi berniat beristirahat di dalam kantin sambil merasakan sejuknya AC, tapi Agam malah mengajak mereka duduk di bangku yang berada di depan kafe. Katanya, angin sepoi-sepoi lebih menyegarkan daripada hembusan AC.
“Nih, minuman lo.”
Mario meletakkan sebotol air mineral dingin di depan Agam. Walau Agam suka jus melon, tapi dia akan lebih memilih meminum air mineral setelah olahraga.
Agam mengalihkan pandangan dari Bearly dan Nakula. “Makasih,” ucapnya yang diangguki Mario.
Seolah tidak ingin terlewat melihat apapun yang Bearly dan Nakula lakukan, Agam kembali memperhatikan mereka setelah mengucapkan terima kasih pada Mario.
Apa yang dilakukannya itu membuat Mario dan Kresna ikut penasaran dengan apa yang Agam lihat. Kedua cowok itu, yang saat ini sudah duduk di depan Agam, memutuskan untuk mengikuti arah pandang Agam. Mereka bisa melihat Bearly dan teman-temannya yang sedang duduk melingkar di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let's Date Tomorrow!
Teen Fiction"Harusnya kamu marah dan mutusin aku! Bukan malah ngajak aku pulang bareng!" Jeritan itu hanya bisa Bearly keluarkan dalam hati saat Agam tahu dia tidak tulus berpacaran dengannya. Semua yang Bearly lakukan selama ini hanya karena permintaan kakakny...