LV - 63. Permintaan Mario

9.2K 1.7K 63
                                    

“

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“... Dua bulan lagi ada lomba baris-berbaris tingkat provinsi. Saya harap kalian mulai serius berlatih karena saingannya akan banyak dari berbagai kota. Mungkin kita kemarin bisa memenangkan lomba di tingkat kota, tapi itu jangan membuat kalian bebangga diri dan merasa diri kalian sudah hebat karena sekolah-sekolah dari kota lain juga pastinya hebat-hebat. Mereka pasti menampilkan yang terbaik dan kita juga harus melakukan itu.”

Amanat dari pembina PASKIBRA itu menjadi penutup latihan PASKIBRA hari ini. Tampak matahari mulai tenggelam, meninggalkan warna jingga di langit cerah. Langit juga mulai menggelap.

Agam melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya. Ternyata waktu sudah menunjukkan pukul 17.20 menit. Pantas saja sekolah sudah sangat sepi. Hanya anak PASKIBRA, beberapa anak osis, dan tukang kebun sekolah saja yang masih tampak berseliweran.

Sebenarnya latihan hari ini hanya sampai jam 17.00, tapi mereka baru bisa membubarkan diri sekarang karena setelah latihan selesai, pembina PASKIBRA meminta mereka berkumpul untuk memberikan informasi tentang lomba yang akan mereka ikuti dua bulan lagi.

Mereka harus berlatih lebih keras lagi untuk lomba kali ini karena tingkatnya sudah semakin tinggi. Tingkat provinsi.

Ada kebanggaan tersendiri dalam diri Agam saat menyadari dia menjadi bagian dari pencapaian itu. Mengangkat piala untuk kemenangan lomba baris-berbaris tingkat kota saja rasanya masih tidak menyangka, sekarang mereka harus berlatih untuk meraih piala yang lebih besar lagi.

Ada tanggung jawab besar di pundak setiap anggota PASKIBRA setelah mereka berhasil sampai di titik ini. Namun, mereka juga senang bisa membawa nama sekolah dan mengharumkannya hingga tercium oleh sekolah-sekolah lain.

Gelar SMA favorit yang disandang SMA Tunas Bangsa memang tidak hanya karena sekolahnya mewah dan memiliki fasilitas lengkap saja, tapi juga karena prestasi-prestasi yang telah diraih siswa-siswinya. Baik dalam hal akademik maupun non akademik.

Olimpiade, lomba-lomba di bidang olahraga dan ekstrakurikuler menjadi penyumbang piala yang kini berjejer indah di lemari kaca milik SMA Tunas Bangsa.

Chandra Arkadiksa sangat bangga dengan itu. Donasinya untuk sekolah SMA Tunas Bangsa terbayar memuaskan. Namun, di sisi lain dia juga kecewa karena keponakannya sendiri tidak ikut menyumbang prestasi itu, tapi malah membuat ulah yang kadang mencemarkan nama baik sekolah miliknya sendiri. Seperti tawuran, contohnya.

Latihan fisik dan baris-berbaris kali ini cukup melelahkan. Mungkin juga karena sudah sebulan tidak latihan jadi mereka gampang capek dan butuh penyesuaian diri kembali oleh gemblengan keras pembina.

Tidak langsung pulang, Agam dan teman-temannya yang lain memilih duduk-duduk dulu di pinggir lapangan sambil selonjoran. Mereka membicarakan lomba yang baru saja diumumkan pembina.

Let's Date Tomorrow!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang