LV - 65. Beruang Dan Buaya

8.6K 1.5K 75
                                    

Dengan sangat percaya diri Nakula mengendarai motornya memasuki pagar rumah Bearly yang sedang dalam keadaan terbuka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan sangat percaya diri Nakula mengendarai motornya memasuki pagar rumah Bearly yang sedang dalam keadaan terbuka. Dia serius saat mengatakan akan menjemput Bearly untuk kerja kelompok.

Walaupun Bearly kemarin malam memperingatkannya agar tidak datang menjemputnya, tapi Nakula tetap datang tanpa memberitahu cewek itu. Dengan begitu Bearly tidak akan bisa menolak untuk berangkat bersamanya.

Lagi pula apa salahnya berangkat bersama jika tujuannya juga sama? Nakula merasa Bearly terlalu tidak enakan padahal yang sebenarnya Bearly berusaha menghindarinya yang akhir-akhir ini mendekati cewek itu secara terang-terangan.

Bearly cukup peka dengan gelagat buaya satu itu. Dan, untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan seperti terperosok ke dalam jebakan buaya, Bearly sebisa mungkin menjaga jarak dan minim berinteraksi dengan Nakula. Dia tidak ingin menjadi korban selanjutnya karena pesona Nakula tidak mudah untuk dielak.

Cara cowok itu menatap lawan jenis, senyum smirk-nya, dan ucapan manisnya tidak pernah gagal membuat mangsanya luluh. Hal itu membuat Bearly khawatir keimanannya goyah suatu saat ini.

Nakula menghentikan motornya di sebelah motor Julian yang sedang dalam keadaan dicuci oleh pemiliknya. Mendengar suara motor berhenti di sebelahnya, Julian yang sedang mengusapkan spon berbusa ke motornya pun menoleh. Tampak seorang cowok berpenampilan casual sedang turun dari motornya.

Wajah cowok itu terasa familier bagi Julian. Setelah mengingat selama beberapa detik, dia ingat jika cowok itu teman sekelas Bearly. Julian pernah melihatnya saat class meeting karena cowok itu yang menjadi kapten futsal kelas 10 IPA 1.

“Oke juga si Bearly kalau nyari cowok,” gumam Julian dalam hati.

Nakula menghampiri Julian yang saat ini sedang menatapnya. Dia mengulurkan tangannya setelah sampai di depan Julian.

“Pagi, Kak. Kenalin, gue Nakula, temannya Bearly.”

Julian menjabat tangannya sambil mengangguk. “Julian,” ucapnya memperkenalkan diri walau dia cukup yakin cowok bernama Nakula ini sudah tahu siapa dirinya.

Kepercayaan diri Julian cukup tinggi setelah masuk ke dalam daftar 100 siswa populer di SMA Tunas Bangsa yang sebenarnya dibuat oleh orang gabut. Namun, dianggap serius setelah di-repost akun gosip sekolah.

Walau hanya untuk bersenang-senang saja, tapi Julian cukup bangga dengan dirinya yang bisa masuk dan mendapat peringkat ke 99.

Nakula berdehem setelah melepaskan jabat tangannya. “Sebenarnya gue ke sini mau jemput Bearly. Kami ada kerja kelompok habis ini.”

Tanpa perlu berpikir lama Julian mengangguk mengizinkan. “Masuk aja. Bentar lagi juga dia teriak.”

Senyum Nakula melebar melihat respons kakak Bearly yang cukup bagus. Dia masuk ke ruang tamu sesuai perintah Julian lalu duduk di salah satu sofa. Matanya melirik jam tangan dan mendapati jika sekarang sudah menunjukkan pukul 08.45, sedangkan kerja kelompoknya dimulai pukul 9.

Let's Date Tomorrow!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang