Akhirnya Aldiano percaya diri dan lebih berani untuk keluar dari rumah. Setelah mendengar penuturan Zelvanya lewat telepon. Pikiran Aldiano menjadi lebih terbuka dan tersadar jika tak bersalah dirinya harus menunjukkan diri. Bukan bersembunyi, seakan membenarkan berita tersebut.Sewaktu pertama kali, Aldiano menginjakkan kaki keluar dari rumah. Seketika, Aldiano menjadi pusat perhatian dengan banyaknya kilatan kamera menyorot Aldiano.
Aldiano hanya tersenyum ramah, menyambut para wartawan.
Lalu, berjalan selangkah demi selangkah mendekat ke arah depan pagar rumah.
Awalnya, Mang Jojon alias satpam di rumah Aldiano mencoba melarang dan meminta agar para wartawan segera pergi meninggalkan rumah. Tetapi, Aldiano malah menghentikan bahkan menyuruh membuka setengah pintu pagar membiarkan wartawan masuk ke sebagian pekarangan rumahnya.
Tak luput, senyuman yang masih menghiasi wajah Aldiano.
"Maaf, menunggu lama" ucapnya sopan,
Sebenarnya Aldiano merasa degupan jantung yang semakin kencang saat berdiri di hadapan para wartawan. Namun, sejak tadi dia mengalihkan dengan seutas senyuman.
Para wartawan gencar menyerbu Aldiano, dengan menanyai berbagai pertanyaan.
"Al, apa benar berita itu semua?"
"Bagaimana Al, benarkah kamu telah menghamili seorang wanita?"
"Bagaimana tanggapan kamu mengenai berita ini?"
Aldiano menarik nafas panjang lalu menghembuskan perlahan, mencoba menenangkan hati dan pikirannya. Dia punya sedikit ketakutan jawabannya nanti, kalau malah hanya memperkeruh keadaan banyak pihak di luar sana.
"Semua itu tidak benar, saya juga tak menyangka ada penyebar hoaks yang ingin menghancurkan nama baik saya" Sahut Aldiano tak terima,
"Tapi, Al bukankah itu sudah menjadi bukti nyata dari foto dan cctv tersebut bahwa anda melakukan pelecehan bahkan hingga menyekap wanita tersebut?"
Aldiano kembali menarik nafas, lalu menghembuskannya. Rasanya terlalu gugup, tapi dia harus menutupinya. Dia harus meyakinkan bahwa itu semua tidaklah benar.
"Apa ada bukti dari audio keduanya? Itu bisa saja hanya sebuah rekayasa yang bisa dibuat banyak orang dari angle atau sudut tertentu untuk menghancurkan karier saya"
Semua wartawan nampak terdiam, tak ada yang berani bertanya lagi. Karena memang, bukti sementara hanyalah dari foto dan cctv.
Hingga ada seseorang yang bertanya,
"Dengan begitu, berarti kamu juga membenarkan bahwa pernah ke hotel bersama seorang perempuan dan melakukan hal yang tidak-tidak"
Aldiano masih tersenyum, dia mencoba bersikap biasa saja.
"Bukankah sudah saya jawab, bahwa itu bisa saja disengaja dalam pengambilan gambar dan rekaman tertentu untuk menjatuhkan karier saya" Jawab Aldiano penuh penekanan.
Merasa sudah cukup memberikan sedikit sanggahan, Aldiano melangkah masuk ke dalam rumah.
"Tapi, Al apa kamu..."
"Al, bagaimana..."
Padahal, para wartawan masih ingin bertanya lebih lanjut secara spesifik. Tapi, setidaknya ini sudah lebih dari cukup untuk ditayangkan di telivisi. Ada informasi yang memadai dari pihak terkait secara langsung.
Detik itu juga Aldiano menjadi sangat takjub dengan sosok Zelvanya.
Sungguh, luar biasa.
Semua itu karena Zelvanya benar-benar cerdik dalam menghadapi segala situasi dan hampir bisa memprediksi semua pertanyaan yang keluar dari mulut para wartawan tadi. Dia merasa kesepakatan ini menguntungkan dirinya juga.
Dan, wajar Aline meminta bantuan dengan Zelvanya yang sepertinya lebih berpengalaman daripada dirinya dalam masalah ini.
"Lo, ngapain keluar" Tegur Aline, saat bertemu Aldiano menutup pintu.
"Bukan urusan lo, sekarang lo kuliah yang bener"
Aline mendengus kesal, dirinya bertanya dengan maksud baik-baik malah dijawab begitu. Lebih tepatnya, Dia penasaran apa yang sedang Aldiano dan Zelvanya rencanakan sampai bisa membuat Aldiano tiba-tiba keluar menghadapi wartawan. Dan, sudah sejauh mana kedekatan mereka.
"Woi, balikin hp gue!!!" Sahut Aline, tak kalah kejam.
Aldiano langsung mengambil di saku celana, dan melemparkan begitu saja ke arah Aline yang berjarak beberapa meter.
Happp
Beruntung, tangan Aline berhasil mendapatkannya. Coba kalau tidak, mungkin dia akan memaksa Aldiano mengganti handphone miliknya dengan merk terbaru dan termahal sekalian.
Aline menatap sengit kepergian Aldiano. Sungguh menyebalkan, memiliki Kakak seperti Aldiano.
Oke sekian guyss
See you next part
Suka gak, berikan vote dan komen yaa
Gimana part kali inii??
💙💙💙
![](https://img.wattpad.com/cover/280372819-288-k377301.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUTUBER, MY PARTNER (SELESAI)
Romance(LENGKAP) CERITA KETIGA... HARAP FOLLOW DULU... PLISS VOTE AND KOMEN YAA.. PLUS JANGAN LUPA SHARE KE TEMAN-TEMAN KALIAN MAKASIHHH DON'T COPY PASTE Baca dulu siapa tahu ketagihan🤣 Usahakan sampai puluhan part bacanya biar tahu gimana serunya hehe�...