YOUTUBER, MY PARTNER (SELESAI)

51.

Setelah bertemu Aline dan berbicara sebentar. Zelvanya kembali ke topik semula yaitu, acara reuni yang hanya diisi dengan pembicaraan tak penting.

Rasanya membuat Zelvanya benar-benar terlampau kesal, bagaimana tidak ini sangatlah membuang waktu secara percuma. Padahal, dia bisa lebih produktif lagi seandainya di rumah. Entah membaca buku ataupun membuat rencana ke depannya.

"Nia, duluan ya" Ucap Zelvanya akhirnya, jujur dia sudah tak tahan lagi untuk tetap disini. Lagipula, makanan sudah habis disantap. Artinya, tinggal pulang ke rumah saja bukan.

"Yah, bentar lagi dongs. Kita bakal kedatangan tamu spesial ini"

"Tamu spesial, siapa?" Tanya Zelvanya lagi,

"Adalah pokoknya, tungguin aja" Ucap Nia tersenyum penuh makna.

Zelvanya menghembuskan nafas panjang,

"Sorry, kayanya duluan aja deh. Ada kerjaan soalnya"

"Yah, lo mah gitu kerja mulu" Ucap Nia cemberut,

"Duluan ya" Kata Zelvanya sembari beranjak dari kursi.

"Eh, gue juga ikut duluan" Kata Reno,

Nia langsung memandangi keduanya bergantian dengan senyuman jahil,

"Kalian ada hubungan" Kata Nia asal sembari memainkan kedua alisnya.

"Nia, gak lah" Tolak Zelvanya.

"Pikiran lo pacaran mulu hadeh" Ucap Andre, menggeleng.

"Gak usah ikut campur, gue kan mak comblang"

Zelvanya langsung beranjak pergi sembari melambaikan tangan sebagai bentuk perpisahaan karena pulang lebih awal. Begitupula, Reno yang malah ikut-ikutan setelah Zelvanya keluar.

💙💙💙

Baru hitungan detik keluar ruangan, Zelvanya bernafas lega merasa sudah terbebas dari dalam penjara. Dia langsung berjalan menuju pintu utama keluar restoran.

"Eh, Anya. Tunggu bentar gue gak papa kan kalau ngechat lo gitu. Siapa tahu gue bisa nanya-nanya soal bisnis kan"

Zelvanya berbalik badan ke belakang, dimana Reno sedang memandang dirinya dengan seutas senyuman.

Zelvanya mengangguk, dia tak masalah jika yang dibahas adalah bisnis. Malah, dia juga bisa belajar hal baru darisana.

"Lo naik apa, mau bareng" Tawar Reno,

"Gak usah, saya bisa sendiri"

"Yah, sayang banget. Kapan-kapan kita ketemu buat ngobrolin bisnis gak ganggu kan"

"Iyalah, bisa aja nanti"

"Siapa tahu kan lo punya pacar gitu. Gak enak gue jadinya" Akhir kata Reno, tertawa kecil.

"Apaan sih, ya enggaklah" Ucap Zelvanya.

Akhirnya mereka berdua mengobrol singkat mengenai apa yang Zelvanya kerjakan sekarang ini begitupula Reno, sembari berjalan keluar dari restoran beriringan.

💙💙💙

Disisi lain, dengan jelas Aldiano beserta Mama Riska dan Aline melihatnya. Bahkan, Aline sengaja mengeluarkan kata-kata memancing emosi Aldiano.

"Lo cemburu gak lihat mereka"

Aldiano hanya membalas dengan tatapan tajam sekilas,

"Makanya, kalau suka dikejarlah sebelum diambil orang. Nanti nangis"

"Gue gak suka" Kata Aldiano penuh penekanan.

"Bener kata Aline, bentar Mama mau ngobrol sama Zelvanya dulu"

"Mah, gak usah ya" Kata Aldiano melembut, sembari menahan tangan Mama Riska agar tetap menunggu disini, sampai mereka keluar lebih dahulu alias menghilang dari sini.

"Kamu gitu terus, gimana punya istri" Mama Riska menarik lengannya.

"Mah, soal istri nanti pasti Al nikah tapi bukan berarti harus Zelvanya kan masih banyak cewek di luar sana"

Mama Riska mengabaikan perkataan Aldiano begitu saja, dia tetap berjalan mendekati Zelvanya. Dalam hatinya pun sejujurnya ada segelintir perasaan tak senang sesaat melihat Zelvanya dengan laki-laki lain. Entah kenapa begitu.

Tapi, Aldiano mengelak dan menganggap itu bukan perasaan apa-apa.

"Mah"

Namun, percuma. Nyatanya, Mama Riska sudah hampir keluar berada di ambang pintu dekat Zelvanya berada.

"Udah biarin aja, setidaknya dengan begini Mama gak kepikiran Papa lagi"

Kalau diperhatikan ada benarnya juga sih, pikir Aldiano.

Yasudah lah, biarkan sebagai anak yang baik Aldiano mengalah lagipula demi kebaikan Mamanya sendiri. Bisa dibilang ini salah satu cara untuk mengalihkan pikiran Mama Riska.

Oke, sekian cukup lah yaa

Berikan vote dan komentar haruss pake bangett

See you next part

Siapa tamu spesialnyaa yaa???

😁😁😁