Setelah mengirimkan pesan singkat pada Aldiano, Zelvanya memfokuskan diri bekerja. Dia mulai kembali perlahan merancang bisnis ramah lingkungan. Bagaimanapun proyek ini tak hanya menguntungkan pihak dari investor. Namun, juga pihak penduduk sebagai pelantara bahan dan lainnya.Handphone Zelvanya berdering beberapa saat,
Zelvanya hanya melirik sekilas. Lalu, kembali ke laptop karena tak terlalu penting baginya sekarang.
Tak berapa lama, handphone itu kembali berdering lagi. Dan, sekedar informasi saja peneleponnya masih sama.
Zelvanya menarik nafas, kemudian menghembuskannya. Dengan berat hati, dia mengangkatnya.
"Hallo, Anya akhirnya lo angkat" Sahutnya penuh semangat,
"Iya, kenapa?" Kata Zelvanya seadanya.
"Anya, kita kumpul yuk reunian gitu. Di grub SMA udah ada plan dari lama kan. Tapi lo gak pernah ikut terus. Kali ini, lo harus ikut kebetulan kita ngumpul di Jakarta. Harus ikut, titik kalau enggak gue gedor perusahaan lo"
"Satu lagi, baca wa grub"
Cerocosnya panjang lebar tanpa jeda, sampai-sampai dia yang memutuskan sambungan telepon dahulu tanpa menunggu jawaban dari Zelvanya.
Zelvanya menggeleng kepala, dan tersenyum tipis.
Nia
Teman terbaiknya saat masa SMA dulu, tak pernah berubah hingga sekarang. Pembawaanya selalu penuh energik, semangat dan ceria.
Sebenarnya, Zelvanya memang jarang atau bahkan tak pernah ikut reuni yang diadakan. Dia merasa itu hanyalah membuang-buang waktu percuma. Fokus Zelvanya sekarang jelas selalu berhubungan dengan kemajuan pesat perusahaan.
Zelvanya bersungguh-sungguh ingin mengembangkan perusahaan kecil miliknya hingga dikenal di kancah internasional. Walau, memang itu masih impian dan harapan besarnya di masa akan datang.
💙💙💙
Tepat pukul 8 malam..
Zelvanya bersiap berganti pakaian. Dia terpaksa mengikuti ajakan Nia soal reuni. Lagipula, hanya makan malam di restoran saja. Bukan hal yang perlu dibesar-besarkan.
Hanya dengan riasan tipis di wajah, dan balutan dress putih sederhana serta tas selempang yang senada. Dia bersiap menuju restoran yang sudah dipesan teman sekelasnya.
Zelvanya berjalan keluar kamar tentu berpamitan dulu dengan Mbok Lea dan satpamnya. Lalu, melangkah ke garasi menuju mobil. Tak lama, dia melaju meninggalkan pekarangan rumahnya.
💙💙💙
Sesampainya di salah satu restoran chinese bernuansa modern nan elegan, Zelvanya turun dari mobil. Jujur, dari penampakan luar cukup otentik. Ada tulisan mandarin.
Bisa dibilang restoran ini juga milik teman sekelasnya yang lain. Setelah sekian tahun berlalu, semua orang mulai mengejar kesuksesannya masing-masing. Memang begitulah tujuan hidup kita pada akhirnya.
Zelvanya mulai memasuki pintu masuk restoran tersebut,
"Permisi, Kak. Ada yang bisa dibantu" Ujar seseorang pelayan wanita yang menyambut dirinya saat pertama kali masuk.
"Ada atas nama Reuni Bakti Bangsa" Kata Zelvanya.
"Oh, iya ada Kak. Di ruangan private room. Mari saya tunjukkan"
Zelvanya pun mengikuti pelayan tersebut yang mengarahkannya ke ruangan khusus. Yang ternyata tak begitu jauh.
"Silahkan Kak" Ucapnya hangat,
"Makasih" Kata Zelvanya. Kemudian, berlalu masuk ke dalam ruangan tersebut.
Dalam sekejab semua mata tertuju pada Zelvanya. Zelvanya hanya terdiam dan tersenyum canggung.
"Wah, gila big boss kita akhirnya datang juga nihh" Ujar Nia tersenyum jahil.
"Jelas dong, udah punya perusahaan aja" Timpal Andre ikut-ikutan.
"Kita mah apa atuh masih numpang orang tua ya kann" Kata yang lainnya.
"Bener bangettt" Ucap sebagian dari mereka.
"Gak lah, biasa aja" Kata Zelvanya, sembari berjalan duduk di sebelah Nia. Kebetulan masih ada kursi kosong disana.
"Oh ya lo pesen apa? Nih pilih menunya" Tanya Nia.
Zelvanya membaca daftar menu yang diberikan, dan memilah-milah menu yang akan disantap.
"Hmm.., kwetiau siram seafood aja sama lemon tea"
"Okee.." Lalu, Nia menuliskannya di tablet khusus memesan makanan.
"Oh iya, gimana hubungan lo sama Al youtuber gaming itu" Tanya Nia memulai percakapan.
"Biasa aja gak ada apa-apa" Jawab Zelvanya seadanya. Karena, dia memang paling malas ditanya pasal hubungan begini.
Nia menggelengkan kepala,
"Lo dari dulu begini.., gimana mau punya pacar. Semua ditolak, kasian Reno, Gio, Al"
"Nih Andre juga" Tunjuk Nia,
"Eh apaan bawa-bawa gue" Sahut Andre tak terima.
"Tapi, emang bener kan lo suka Anya"
"Iya sih dulu kan, sekarang beda" Katanya penuh penekanan.
Zelvanya hanya diam melihat Nia dan Andre beradu mulut. Walaupun, dia berteman baik dengan Nia. Zelvanya tak menyukai perbincangan ini. Tak menarik.
Sejak awal pun, Zelvanya sudah bisa memprediksi apa yang akan menjadi topik pembicaraan mereka sewaktu reuni. Pertama, pasti mengenai hubungan seperti sudah punya pacaran kah, atau sudah menikah kah.
Lalu jika kedua pertanyaan tersebut sudah terlewati. Pasti, ditanya lagi tentang anak dan lainnya. Tak ada habisnya membahas tentang privasi orang lain.
💙💙💙
Setelah cukup lama mendengar perbincangan orang lain.
"Ke toilet bentar" Kata Zelvanya.
Zelvanya langsung berdiri keluar secepatnya, dia mulai jengah berada disini. Seperti, orang kepanasan. Untung, hanya acara makan-makan.
"Eh, Anya" Kata seseorang yang berpapasan dengan Zelvanya.
Zelvanya tersenyum kecil,
"Kamu Reno kan" Zelvanya mencoba menebak,
"Iyap, masih inget aja. Oh iya nanti kalau soal bisnis start-up gitu boleh kali kita ngobrol-ngobrol kebetulan gue baru banget belajar" Akhir kata Reno tersenyum lebar,
Zelvanya mengangguk,
"Bisa aja"
"Gue masuk dulu" Ujar Reno.
Beruntunglah ada Reno mungkin dengan begini Zelvanya bisa sedikit merubah pandangannya mengenai reuni yang hanya membahas privasi saja.
Sekian cukup lah yaa
Ini termasuk part terpanjang yang pernah ada
Berikan vote dan komentar harus loh yaaaa, aku paksa😂
See you next part, gimana apakah makin gak jelas hehe...

KAMU SEDANG MEMBACA
YOUTUBER, MY PARTNER (SELESAI)
Romance(LENGKAP) CERITA KETIGA... HARAP FOLLOW DULU... PLISS VOTE AND KOMEN YAA.. PLUS JANGAN LUPA SHARE KE TEMAN-TEMAN KALIAN MAKASIHHH DON'T COPY PASTE Baca dulu siapa tahu ketagihan🤣 Usahakan sampai puluhan part bacanya biar tahu gimana serunya hehe�...