36.

22 5 0
                                    


Pagi ini, Zelvanya mendapatkan kendala dalam penjualan produk terbaru. Entah kesialan datang darimana, mendadak produknya malah dikecam dan dijatuhkan banyak pihak. Dikarenakan ada beberapa orang mem-viralkan di media sosial bahwa produk tersebut tak layak untuk dimakan tepatnya sejak malam kemaren.

Alasan yang tersebar luas, adanya jamur dan kurang higienis dalam pengemasan.

Padahal, Zelvanya sangat menjaga yang namanya kualitas produk miliknya dari dahulu sampai sekarang. Dan, rasanya cukup janggal kenapa baru sekarang ini dikecam dan diberikan komentar buruk. Apa semua ini ulah pesaing bisnisnya?

Zelvanya tak yakin seratus persen, biasa pesaing bisnisnya tidak melakukan cara licik sampai bisa menghancurkan bisnis orang lain.

Masih cara-cara yang fear lah, paling hanya sedikit menduplikat produk ataupun mengikuti langkah promosi yang dia lakukan.

Dan, yang paling menghebohkan adanya dua kubu saling adu mulut. Kubu yang membela dan kubu yang ikut-ikutan menghujat. Jadi, itulah menimbulkan kericuhan.

"Bu, ini cukup heboh bagaimana Bu. Kita harus apa sekarang?" Tanya Reina khawatir sekaligus takut jikalau perusahaan ini akan kenapa-napa.

Padahal, mereka baru beberapa hari launching produk baru. Apa sekarang akan berimbas dengan penjualan produk berkurang? Dan, apa mungkin rencana pembuatan produk ramah lingkungan batal? Lalu, apa suatu hari mungkin mereka perlahan-lahan bangkrut?

Terlalu banyak rasa khawatir sekaligus ketakutan muncul di kepala dan benak Reina,

Pasti ini ulah kerjasama dengan Aldiano, pikir Reina.

Apalagi ini terjadi tepat, setelah Aldiano terkena skandal. Jujur, Reina memang tak suka Aldiano sejak awal.

Tapi mau bagaimana lagi, semua sudah terlambat. Seandainya, lebih tahu dari awal Reina pasti melarang Zelvanya berdekatan dengan Aldiano. Semua ini jelas demi kebaikan bersama terutama perusahaan.

Reina cukup tahu bahkan ikut andil, bagaimana kesulitan yang Zelvanya hadapi dalam merintis perusahaan ini. Kalau, sampai hancur gara-gara Aldiano. Reina siap berdiri paling depan untuk membalas semuanya.

"Gak usah takut, kita rapat sekarang. Dan panggil semuanya ke ruangan rapat"

Jawab Zelvanya santai, jika dia juga ikut-ikutan panik bukankah malah menghancurkan segalanya.

Apalagi kan, semua bawahan pasti sedang panik dan bingung bagaimana mengatasinya. Zelvanya sebagai atasan harus meyakinkan bahwa ini hanyalah masalah kecil. Walaupun, tentu sedikit banyak ada rasa panik tersendiri.

Karena, bagi Zelvanya ini pertama kali dirinya dan perusahaan dijatuhkan bahkan dicaci maki dalam komentar media sosial. Namun, bagaimanapun harus Zelvanya atasi demi kepentingan perusahaan dan bawahannya.

Dengan terpaksa pula, Zelvanya harus menunda kerjaan yang lain. Fokusnya sekarang hanya menyelesaikan masalah ini hingga tuntas.

💙💙💙

Disisi lain, Aldiano terkejut dengan adanya juru bicara dari perwakilan Jian tiba-tiba muncul ke media. Bahkan, ada surat pernyataan bahwa Jian yang menunjuknya langsung.

Yang membuat Aldiano semakin terkejut lagi, saat menonton berita tersebut.

"Saya Fahrian, sebagai juru bicara Jianne Valerie. Tidak membenarkan berita yang tersebar. Kami bantah bukti blur tersebut yang jelas-jelas bukan klien kami, Jian. Karena pada tanggal tersebut Jian ada pemotretan khusus di Surabaya. Aldiano tolong sekali jangan menyebarkan sesuatu yang malah menjadi fitnah"

Orang tersebut menunjukkan beberapa foto dimana Jian sedang melakukan berbagai macam pose pemotretan disana.

"Kalau kamu jatuh sendiri, karena dirimu jangan mengajak orang lain"

"Dan, tolong komentar kalian dijaga. Karena Jian memiliki kecemasan dan depresi tingkat sedang"

Aldiano tak bisa berkata-kata, hanya melotot tak percaya.

Bagaimana bisa seorang Jian sekejab memutarbalikkan fakta yang ada. Setega itukah Jian, hingga sengaja menjatuhkan  dirinya di depan orang lain.

Ini menambah keyakinan bahwa Aldiano sudah melakukan hal yang benar. Jian memang tak sebaik yang dia kira selama ini. Beruntung, dia tak jadi menikahinya.

Mulai detik ini Jian benar-benar harus di-blacklist dari kehidupan juga pikiran. Dan, tak ada kesempatan apapun untuk Jian kembali padanya. Dia juga tak mau bertemu lagi bahkan sedetikpun.

Oke sekian cukup lah yaa

Aldiano gimana menurut kalian

Rada plin-plan gak sihh hehe😂

See you next part

Berikan vote dan komentar harus loh biar lanjut terus

YOUTUBER, MY PARTNER (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang