35.

24 5 0
                                        


Setelah selesai melakukan konferensi pers cukup besar dan mengundang para awak media dari beberapa stasiun televisi. Kini, Aldiano dalam perjalanan menuju pulang ke rumah. Dia merasa lebih lega dan tenang, seakan beban di kedua pundaknya sedikit berkurang.

Bagaimanapun, Aldiano sebagai kakak laki-laki tertua memiliki tanggungjawab besar melindungi keutuhan keluarganya. Entah salah satunya dari komentar buruk yang sedang terjadi ataupun hal yang akan menyakiti keluarganya.

Bagi Aldiano, keluarga memang diatas segala-galanya. Bisa dibilang itulah harta yang paling-paling berharga.

Terdengar klise bagi sebagian orang, tapi begitulah kenyataan yang ada. Kalau menurut Aldiano, uang itu bisa dicari tapi keluarganya jelas-jelas gak bisa, lagipula mau dicari dimana.

Lampu lalu lintas di simpang empat jalan dalam sekejab berubah merah, mau tak mau Aldiano mengerem dan berhenti untuk menunggu.

Merasa bosan, tangan Aldiano bergerak mengambil handphone di kursi kirinya.

Aldiano mengerutkan kening, sesaat mendapatkan notifikasi pesan dari Zelvanya. Tak pikir panjang, dia membukanya.

Cukup mengejutkan,

Pesan berisi foto buket bunga dan surat tertanda Aldiano yang mengirimkannya.

Jelas, itu bukanlah dari Aldiano. Bahkan, dia masih terlalu sibuk sampai sore hari mengurus konferensi pers ini sendirian. Bagaimana bisa, dia mempersiapkan hal begitu untuk Zelvanya. Mereka hanya sebatas hubungan bisnis.

Walaupun, sejujurnya surat dan buket bunga cukup mewakili apa yang ingin Aldiano sampaikan ke Zelvanya. Hanya saja, Aldiano menyayangkan kenapa harus ada simbol hatinya. Jika tak ada simbol tersebut, bisa saja Aldiano mengakuinya.

Namun, Aldiano yakin betul ini ulah sang adik. Biasalah, tingkat jahilnya lagi kambuh. Apalagi, Aldiano ingat daritadi siang bahkan bisa dibilang dari malam dia benar-benar menyueki Aline sampai sekarang. Pasti, Aline sengaja ingin membalas dendam dengan cara ini.

Tak masalah sih. Aldiano pun membalas pesan Zelvanya.

Setelah beberapa detik, akhirnya lampu kembali hijau. Aldiano sigap melajukan mobil.

Sebelum pulang ke rumah, entah mengapa Aldiano ingin singgah ke supermarket terlebih dahulu. Dia langsung memakai masker dan topi untuk menutupi dirinya. Dan, keluar dari mobil.

Mengingat, Aldiano baru membuat konferensi pers. Pasti berita dirinya kembali memanas dan menjadi perbincangan banyak pihak.

Di dalam supermarket, Aldiano mendorong troli sambil memilah-milah apa yang akan dia beli. Sebenarnya, kebutuhan dirinya dan Aline selalu terpenuhi oleh Sang Mama.

Mungkin, Aldiano hanya butuh waktu refreshing daripada seharian hanya di rumah.

Aldiano berkeliling kesana kemari dan tak sengaja, melirik ke spg dari suatu produk. Bahkan, dia mengenali produk tersebut.

Tentu, itu produk nugget milik Zelvanya.

Aldiano langsung berjalan mendekat, dan mengambil beberapa kemasan. Kebetulan, dia memang menyukai produknya. Bukan karena saling kenal satu sama lain yaa.

"Mas, ini juga produk terdahulu mereka gak mau dicoba. Kebetulan ada promosi setengah harga setiap pembelian nuggetsa"

Aldiano mengangguk-anggukan kepala berulang kali, memikirkannya.

"Boleh deh"

"Mas, maunya berapa?"

"Hmm.., sepuluh bisa kan"

"Baik, Mas. Sekali lagi makasih ya"

Aldiano mengangguk saja, sembari melihat si mbak memasukkan ke dalam troli belanja Aldiano yang hampir terisi penuh oleh produk Zelvanya.

Jujur, sebenarnya kemaren masih belum habis sih stok dari hampers yang dikasih Zelvanya. Tapi, entah mengapa Aldiano berkeinginan membeli lagi.

Bisa dianggap, Aldiano ingin mendukung Zelvanya dalam hal bisnis. Sebagaimana, yang Zelvanya lakukan untuk Aldiano.

Tak ada salahnya kan, sebagai teman saling bantu-membantu. Akan tetapi, yang baru terpikirkan Aldiano sekarang. Tepatnya, setelah selesai berbelanja jikalau Aline melihat ini semua pasti dia akan diceng-cengin lagi. Dikira dirinya suka lah sama Zelvanya.

Sungguh, itu menyebalkan dan cukup menganggu. Sepertinya, dia lebih baik memberikan sebagian kepada orang yang lalu lalang di jalanan.

Sekian lah yaa, kurang suka gak part ini iseng doang nambahin hehe tiba-tiba muncul di otak gitu😂

See you next part

Berikan vote dan komen yaa

💙💙💙

YOUTUBER, MY PARTNER (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang