53.

15 4 0
                                        


Sesampainya di parkiran, Aldiano langsung menekan tombol buka mobil. Dan, melangkah menuju dimana mobil terparkir berjejer dengan mobil lain.

Akan tetapi, ada yang membuat dia menghentikan semua itu. Tiba-tiba, saja handphone Aldiano bergetar.

Aldiano teralihkan, sehingga dia lebih penasaran pada isi handphone. Dia penasaran siapa yang mengirimkan dirinya pesan.

Aldiano mengambil handphone di saku celananya. Lalu, membuka notifikasi terbaru.

Zelvanya

Al, untuk perkataan saya tadi saya tarik kembali semuanya. Saya sebenarnya tahu ada seseorang yang mengancam Mama kamu kan. Sehingga, saya melakukan cara ini. Supaya hanya kita berdua yang tahu mengenai kontrak kerjasama ini

Ternyata, benarkan feeling Aldiano sejak tadi bahwa Zelvanya memang memiliki rencana sendiri.

Baru dengan begini, Aldiano percaya bahwa ini memang Zelvanya. Yang tadi jelas, hanya berpura-pura.

Aldiano tersenyum kecil, Zelvanya memang selalu punya cara mengatasi semua masalah apapun. Berbanding terbalik, dengan dirinya.

Tapi, tunggu sebentar. Siapa yang memberitahukan masalah ini pada Zelvanya.

Aldiano bergegas masuk ke dalam mobil, dia harus secepatnya pulang. Sepertinya, ada seseorang dari rumah yang sudah membocorkan ini semua.

Namun, ada selintas yang terpikirkan Aldiano. Kalau, sosok tersebut tahu kebenarannya apa keluarganya akan terancam. Dia masih terlalu takut, keputusan Zelvanya masih 50:50.

💙💙💙

Tanpa memarkirkan mobil dahulu, Aldiano keluar begitu saja. Dia langsung menggedor-gedor pagar halaman depan rumah, menunggu hingga di bukakan satpam.

Aldiano memasuki ke pekarangan rumah secepat kilat, emosi dirinya terlalu menggebu-gebu.

"Woi, Aline" Teriak Aldiano, sewaktu pertama kali membuka pintu depan rumahnya.

"Kenapa sih lo? Baru juga dateng udah marah-marah gak jelas, kaya boneka chaki" Balas Aline tak mau kalah, berteriak dengan nada tinggi.

Aline baru ingin bersantai-ria di ruang keluarga menikmati drama korea baru on-going. Lebih tepatnya, dilakukannya setelah pulang dari kampus. Karena, ternyata sia-sia tak ada dosen. Katanya, dosen tersebut melahirkan.

Aldiano melangkah berjalan melewati ruang tamu, mendengar jelas suara sahutan tersebut.

"Lo kan yang ngasih tahu Zelvanya?" Tanya Aldiano, dengan tatapan tajam mengintimidasi.

"Kalau iya kenapa? Lo gak mikir apa seharusnya kalian kerjasama itu harus saling membantu. Tak hanya itu, harus tahu rahasia sama lain"

Aline dengan sarkasme menekankan kata 'rahasia', sengaja membalas Aldiano. Dia terlalu kesal, mengapa Sang Kakak bisa menyembunyikan rahasia sebesar ini sendirian. Apa dia pikir bisa menyelesaikan masalah sendiri?

"Lo gak mikir ini tuh bisa aja jebakan buat keluarga kita, Mamah walaupun gak dapat pesan sms itu bukannya memang begitu sebelumnya"

"Hanya saja, dengan sms itu membuat Mama makin parah" Jelas Aline.

"Lihat kan lo, tambah parah. Coba lo lihat pesan sms gue sini"

Aldiano mengeluarkan handphone di saku, dia harus menunjukkan apa yang ditakutinya. Kenapa dirinya berubah pikiran dalam sekejab?

Jika menyangkut keluarga, Aldiano tak bisa tinggal diam. Dia berdiri paling depan melindungi keutuhan keluarga dari apapun yang menurutnya cukup menganggu.

Aline menghembuskan nafas, niatnya bersantai harus dihentikan. Dengan langkah gontai, mendekati Aldiano.

"Mana?"

Aldiano menunjukkan pesan yang dia dapat.

Batalkan kontrak dengan Zelvanya hari ini juga, sebelum Aline atau Papa lo dalam bahaya

(Foto)

Saat melihat foto tersebut membuat Aline meneguk ludah. Pantas Aldiano yakin membatalkan kontrak kerjasama dengan Zelvanya, hal yang tepat.

Foto itu jelas foto Papahnya nampak depan yang seperti disembunyikan di suatu tempat. Jadi, ini alasan Papa tak kembali hingga sekarang. Seandainya, Aline mengtahui hal ini. Mungkin, dia melakukan hal sama seperti Aldiano lakukan.

Bodoh, Aline apa yang kamu lakukan. Kalau begini, kondisi Papanya dalam bahaya. Entah harus bagaimana dia sekarang?

"Sekarang ini jadi tanggungjawab lo karena keputusan lo sendiri kan"

Aline menggigit bibir, kenapa malah dirinya yang diserang balik Aldiano. Padahal, dia sudah mempersiapkan kata-kata untuk memarahi Aldiano sewaktu datang ke rumah.

Sekian cukup lah yaa

Berikan vote dan komentar

See you next part

Gimana part kali ini💙

Cukuuppp

YOUTUBER, MY PARTNER (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang