46.

19 4 0
                                    


Aldiano menggeleng, dia tak boleh berpikiran sempit lagi. Sudah dua kali, dia menuduh Zelvanya yang tidak-tidak. Dia harus belajar dari pengalaman sebelumnya. Jangan mudah terbawa emosi dan berpikiran negatif pada sesuatu yang belum diketahui kebenarannya.

"Oke, nanti gue tanyain ke Zelvanya"

"Lo, gak marah kan" Tanya Aline, hati-hati.

"Lo, istirahat" Sahut Aldiano datar.

Lalu, Aldiano pergi keluar dari kamar Aline, membiarkan Aline sendirian agar lebih banyak waktu beristirahat. Terlihat jelas wajah sang adik masih pucat efek dari keracunan.

Aldiano tak langsung menghubungi Zelvanya. Dia lebih dulu menuju kamar Sang Mama untuk berbicara singkat beberapa hal. Dia tak mau Mamanya terus begini.

Aldiano mengetuk pintu kamar Sang Mama beberapa kali,

"Mah"

"Mah..." Kata Aldiano ulang,

Merasa sudah terlalu lama menunggu, Aldiano memilih masuk ke dalam kamar Mamanya.

Yang pertama kali dilihat, Mama Riska melamun dengan tatapan kosong ke depan. Rambutnya pun acak-acakan benar-benar seperti tak terurus.

"Mah, Al tahu Mamah kecewa Papah gak pulang tapi gak gini caranya Mah" Ucapa Aldiano lembut,

Aldiano mendekati Mama Riska di atas kasurnya. Tanpa aba-aba, sewaktu duduk Aldiano langsung mendekap Mamanya dalam pelukan.

"Mah, Al mohon jangan begini lagi ya. Walaupun, Papah belum pulang gak masalah kan pasti Papah balik lagi"

Mama Riska hanya diam.

"Mah, udah ya. Al selalu ada untuk Mamah. Kalau ada apa-apa Mamah cerita sama Al"

Namun, tetap Mama Riska masih acuh tak peduli.

"Mah, Aline tadi keracunan makanan" Ucapan Aldiano sengaja, untuk melihat reaksi Mamanya.

Detik itu juga, Mama Riska langsung melepaskan pelukan Aldiano. Dan, memberikan tatapan dalam pada Aldiano.

"Kamu gak boong kan" Kata Mama Riska penuh penekanan.

Aldiano menggelengkan kepala,

Seketika Mama Riska beranjak dari kasur, berlarian keluar kamar. Dia menjadi sangat bersalah dan mulai tersadar bahwa tak seharusnya dia bersikap bodoh begini, anaknya tak boleh kena imbas. Mereka tak tahu apapun tentang masalah dia dan suaminya sekarang.

Mama Riska menyelonong masuk ke dalam kamar Aline tanpa permisi.

"Kamu gak papa Line"

Aline menengok pintu melihat Sang Mamah yang baru masuk, dengan memberikan senyuman hangat mendekati Aline hingga duduk di kasur.

Akhirnya, setelah beberapa hari berlalu Mamahnya kembali seperti sedia kala. Aline jelas merindukan kasih sayang dan perhatian Mama Riska.

"Mamah sendiri gak papa kan" Tanya Aline balik,

Nyess...

Hati Mama Riska teriris mendengar ucapan anaknya sendiri. Disaat, dia sendiri sebagai Ibu bersikap egois dan tak mempedulikan anaknya. Anaknya, malah memikirkan kondisi dirinya.

Tak sengaja, Mama Riska meneteskan air mata. Dia merasa teramat bodoh, dan dalam hati pun terus-menerus menyalahkan diri atas segalanya.

"Mah, kok nangis"

Mama Riska spontan menghapus air matanya, dan berganti mimik dengan seutas senyuman.

"Gak papa sayang, yaudah Mamah buatin bubur kesukaan kamu dulu" Mamah Riska ingin beranjak dari kasur.

"Mah, bentar. Peluk kangen" Ucap Aline manja, sembari menahan lengan Mama Riska.

Disisi lain, Aldiano tersenyum lebar melihat kedua perempuan paling penting di dalam hidupnya tengah berpelukan. Tak ingin menganggu, Aldiano menutup pintu kembali perlahan, membiarkan mereka berdua menghabiskan waktu bersama.

Mungkin, ini saat yang tepat untuk menghubungi Zelvanya. Aldiano bergegas secepat kilat ke kamar yang tak jauh dari kamar Aline.

Di kamar, Aldiano mengkontak Zelvanya via whatsapp.

Berdering...

Beberapa detik...

"Halo, ada apa" Tanya Zelvanya,

"Gue cuman mau nanya, lo ada ngirimin kue cokelat gak ke rumah"

"Gak ada"

"Lo gak boong kan" Tanya Aldiano meyakinkan.

"Untuk apa juga saya harus bohong Al" Sahut Zelvanya sedikit kesal,

"Oke, deh. Soalnya ada seseorang yang mengatasnamakan lo ngirimin kue cokelat dan bikin Aline keracunan"

"Seriusan!!!, tapi Aline gak kenapa-napa kan. Kondisinya gimana sekarang?"

"Al jawab, gimana Aline"

Terdengar jelas suara Zelvanya penuh kekhawatiran. Pasti, tidak mungkin Zelvanya pelaku di balik kue cokelat ini. Mungkin ada seseorang berpura-pura mengatasnamakan Zelvanya.

Oke sekian cukup lah yaa

Berikan vote dan komen

See you next part

💙💙💙

YOUTUBER, MY PARTNER (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang