Peringatan : Ada beberapa adegan yang tidak patut ditiruBrakkk...
Bunyi nyaring timbul diakibatkan pintu seng yang didorong kencang mengenai dinding. Tak lain tak bukan, itu adalah Aldiano yang sudah menggebu-gebu dan terbawa emosi. Tentu, dia tak langsung diberi izin sebelum memasuki ruangan ini.
Semua mata seakan tertuju kepada Aldiano, mereka sigap mengarahkan pistol tersebut sesaat mendengar suara nyaring yang ditimbulkan. Sebagai bentuk berjaga-jaga dari luar sana.
Namun, Reno langsung memberi aba-aba dengan tangannya menyuruh mereka menurunkan senjata. Dia tersenyum puas, lengkap sudah orang-orang yang tak pantas hidup di dunia ini.
Aldiano melintas berlari lebih cepat, dia menyisiri jalan ke tengah gudang untuk mendekati Reno. Tatapannya membara seakan penuh kebenciaan. Jelas semua ini ada hubungannya dengan melihat seluruh keluarganya berkumpul disini. Sehingga, emosi Aldiano tak stabil.
Tanpa aba-aba, Aldiano langsung mencekik leher Reno sekuat tenaga, melampiaskan letupan emosi dan kekesalan terpendam.
"Lo maunya apa sih, HAH" Teriak Aldiano penuh amarah, nafasnya tak beraturan. Terlihat kilatan emosi terpancar dari kedua matanya.
Dalam hitungan detik, wajah Reno mulai berubah kemerahan dan sedikit pucat. Akses keluar masuk udara ditutup oleh kekuataan kedua tangan Aldiano. Reno pun sebenarnya mencoba melepaskan.
Namun, sayangnya tenaga Aldiano jauh lebih besar. Sehingga, tak ada pilihan lain bagi Reno mengambil benda disaku celananya. Dia berbicara saja susah, saking kuatnya.
Reno menodongkan pistol tepat ke arah menyamping kepala Aldiano.
"Al, tahan emosi kamu. Mama gak suka ya kamu kayagini" Teriak Mama Riska histeris, menghentakkan kaki seperti ingin bergerak maju menghentikan itu semua.
"Al, Papa minta tolong jangan gitu yaa Nak, jangan nyakitin diri kamu sendiri" Sahut Papa Leo pasrah tak berdaya, dan terakhir menundukkan kepala. Terselip rasa bersalah atas tindakan di masa lalu yang ternyata akhirnya malah menyakiti perasaan istri dan kedua anaknya.
"Woi, lo bego atau apa sih.." Akhir kata Aline, mulai terisak hatinya terasa perih dan sesak. Tanpa disadari air matanya jatuh begitu saja di pelupuk mata. Dia sendiri merasa ikut merasakan rasa sakit dan takut Sang Kakak kenapa-napa.
Sementara, Jian hanya diam membeku menyaksikan semua rentetan kejadian di hadapan kedua mata tanpa mau bereaksi secara berlebihan.
Karena setiap keputusan kecil Jian bisa saja malah kena imbas membahayakan diri sendiri. Dia tak mau itu terjadi, keselamatan diri sendiri tak sebanding dengan hal lainnya.
Perlahan, kedua tangan Aldiano mulai mengurangi kekuatan cengkraman dan menurunkan tangan gontai melepaskan cekikan tersebut. Sejujurnya, ini bukan berdasarkan keinginan sendiri, tetapi semua dilakukan atas permintaan kedua orang tua dan adiknya.
Selanjutnya, Aldiano langsung dieksekusi dan kedua tangannya diikat oleh anak buah Reno. Sehingga mereka berempat berjejer dan diberi beberapa jarak agar tak ada kesempatan berbicara satu sama lain.
Reno tersenyum penuh makna, menatap satu per satu para tawanan yang tak bisa berbuat macam-macam lagi. Sekarang, semua kuasa berada di genggamannya.
"Jian udah siap?" Tanya Reno lagi,
Jian mengeryit heran, tak mengerti. Apa maksud perkataan dirinya sudah siap atau tidak?
Sejak tadi pun dirinya juga tak paham untuk apa harus ikut kemari. Padahal, kalau diperhatikan dari akar masalah tak ada hubungan dengan dia sama sekali. Jian bukan bagian dari keluarga Aldiano.
Lalu untuk apa??
Reno menarik lengan Jian, menuntun hingga berada di tengah-tengah gudang. Lalu, Reno menyerahkan benda kepada Jian yang tadi dia gunakan mengancam Aldiano.
Tak berucap sepatah katapun. Reno kembali ke tepi kiri dimana posisi sebelumnya.
Jian menerima dengan kedua tangan gemeteran. Ini pertama seumur hidup dia memegang senjata bahkan melihat secara langsung. Jantungnya berpacu cepat, ada perasaan takut dan bingung menjadi satu. Entah apa yang Reno lakukan. Dia masih tak mengerti.
Jian meneguk ludah, dan terlihat beberapa kali mengatur nafas. Ada perasaan gelisah dan tak menentu.
Dia masih tak diberikan petunjuk dari maksud Reno menyerahkan ini.Semua keluarga Aldiano memperhatikan gerak-gerik Jian. Sebagaimana, posisi Jian memang tepat berada di depan mereka hanya berbeda beberapa jarak.
"Jian.., gue beri kesempatan buat lo menembak salah satu dari.." Kata Reno sengaja terhenti,
"Gila lo ya" Teriak Aldiano tersulut emosi,
Reno tersenyum penuh kemenangan, dia kembali berhasil membuat seseorang emosi hanya dari beberapa patah kata yang dia ucapkan. Sepertinya akan lebih menyenangkan, jika kita bermain-main sebentar. Sebelum ke tahap lebih intens dan jauh lebih menyakitkan.
"Jian, ayo pilih atau lo mau yang gue tembak" Sahut Reno sembari menyentuh benda berupa pistol di atas meja. Agar, memancing ketakutan Jian.
Aldiano tersenyum sinis,
"Lo, bener-bener bangsat" Maki Aldiano, tatapannya sengit penuh kebencian menatap Reno.
Baru pertama kali seumur hidup seorang Aldiano, mengatakan ucapan sekasar ini kepada orang lain. Padahal, dia paling anti mengatakan hal buruk begini. Dia selalu menjaga sikap dan perilaku dari ajaran kedua orangtuanya.
Kedua tangan Jian seketika dingin, jauh bergemetar lebih hebat dari sebelumnya. Bahkan sekujur tubuhnya, mendadak merinding. Disisi lain, jelas dia pasti memiliki keinginan menyelamatkan diri sendiri. Tapi, apa dia harus setega itu menyakiti orang lain.
Melihat seseorang emosi, entah kenapa malah membuat Reno senang bukan main. Ini terlalu menyenangkan kalau langsung pada intinya, dirinya perlu menambah hal seru dulu.
Sementara, Aline, Mama Riska dan Papa Leo diam dan tak bergeming. Mereka sudah mulai menyerah dan pasrah dengan hidup ini. Jika memang itu takdirnya, mereka menganggap itulah jalan terbaik bagi mereka.
Oke sekian cukup lah yaa
Berikan vote dan komentar
See you next part
Suka enggak
Guys, pilih happy or sad ending
Yang vote terbanyak maka nanti endingnya seperti yang kalian inginkan
Siapa yang nungguin Zelvanya datang sihhhh???
Hehe,😂

KAMU SEDANG MEMBACA
YOUTUBER, MY PARTNER (SELESAI)
Romance(LENGKAP) CERITA KETIGA... HARAP FOLLOW DULU... PLISS VOTE AND KOMEN YAA.. PLUS JANGAN LUPA SHARE KE TEMAN-TEMAN KALIAN MAKASIHHH DON'T COPY PASTE Baca dulu siapa tahu ketagihan🤣 Usahakan sampai puluhan part bacanya biar tahu gimana serunya hehe�...