Sebelum berpamitan pulang, Zelvanya ingin membuat kesepakatan lebih dulu dengan Aldiano. Ini adil bagi dirinya dan Aldiano. Bukan hanya satu pihak yang diuntungkan."Saya bakal ikut kamu, hari Sabtu ke puncak. Tapi, dengan syarat kamu juga harus ikut pertemuan dengan Jian dan yang lain"
Aldiano menghela nafas berat, dia masih tak mau bertemu Jian. Rasa takutnya lebih mendominasi, siapa tahu dia luluh dengan perkataan Jian. Entah, kenapa dia merasa hatinya terlalu mudah luluh dan memang agak labil.
"Lo tinggal ngomong langsung ke gue, kesimpulannya nanti"
Zelvanya menggeleng, tidak mau menerima alasan apapun.
"Yaudah, saya gak mau ke puncak"
"Hati gue masih gak mau ketemu dia"
Zelvanya menghembuskan nafas panjang, Aldiano sekeras kepala ini benar-benar mengesalkan. Dia memang hanya pernah satu kali bertemu Jian. Saat itu, Jian mulai menceritakan secara singkat mengapa dia mau melakukan tindakan sejahat itu pada Aldiano.
Semua itu karena keterpaksaan. Jian hanya diperintah orang itu. Walau, Jian tak menjelaskan mendetail. Dia bisa mengetahui orang itu mengatakan sebuah kejujuran atau tidak dari kedua matanya.
"Kamu gak mau denger alasan Jian dulu, saya rasa Jian hanya dijebak juga"
Aldiano menaikkan alisnya, tak percaya. Terdengar tak meyakinkan, bukannya mereka bersekongkol.
"Lo bercanda?"
"Serius, mending tanya langsung kan sama orangnya. Lagian yang punya masalah itu kamu dan Jian"
Siapa tahu dengan bertemu kembali hubungan mereka lebih membaik. Apalagi, setelah tahu alasan apa yang membuat Jian mau melakukannya.
"Oke, gue mau ketemu"
Akhirnya, Aldiano setuju juga dengan pertemuan mereka. Zelvanya tinggal memesan private room di suatu restoran. Dia harus mengumpulkan semua orang itu, dengan maksud menginterogasi mereka bersamaan.
Dengan cara itu, mereka bisa saling bertukar cerita dan mengetahui sesuatu hal penting. Terutama, Jian. Zelvanya harus mencari celah sehingga dia membeberkan fakta tentang orang tersebut.
💙💙💙
Hari Jumat...
Zelvanya dengan sengaja mengajak bertemu pada hari itu, agar Aldiano tak hanya omong kosong belaka. Takutnya, malah berubah pikiran.
Mereka semua termasuk Jian juga sudah setuju berkumpul pada siang hari. Jian sendiri berpikir ini sebagai kesempatan baik untuk hubungannya dengan Aldiano.
Satu per satu duduk ke kursi yang sudah dipesan. Jelas yang pertama kali datang adalah Zelvanya. Lalu, disusul Jian dan angsur-berangsur semua penguntit berjumlah 6 orang.
Tinggal menyisakan satu orang lagi, yaitu Aldiano.
"Hmm, Zelvanya.. Al beneran datang"
Tanya Jian penasaran, dia sangat ingin bertemu Aldiano setelah sekian lama. Rasanya rindu sekali dengan laki-laki itu. Melihat wajahnya saja sudah lebih dari cukup."Harusnya begitu"
Tak berapa lama, akhirnya Aldiano masuk ke dalam ruangan tersebut.
Tatapan Jian tak pernah lepas dari Aldiano, jantungnya pun berdebar kencang. Akhirnya, setelah penantian lama mereka kembali bertemu.
Aldiano mengedarkan pandangan mencari kursi kosong untuk duduk, ternyata ada dua tempat. Sudah tertebak bukan dimana.
Di samping Zelvanya dan Jian.
![](https://img.wattpad.com/cover/280372819-288-k377301.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUTUBER, MY PARTNER (SELESAI)
Romance(LENGKAP) CERITA KETIGA... HARAP FOLLOW DULU... PLISS VOTE AND KOMEN YAA.. PLUS JANGAN LUPA SHARE KE TEMAN-TEMAN KALIAN MAKASIHHH DON'T COPY PASTE Baca dulu siapa tahu ketagihan🤣 Usahakan sampai puluhan part bacanya biar tahu gimana serunya hehe�...