52.

16 4 1
                                        


Setelah insiden tadi malam. Lebih tepatnya, sewaktu bertemu Zelvanya di restoran dan berbincang singkat selama beberapa waktu. Aldiano kembali dibuat terombang-ambing.

Padahal, sebelum waktu makan malam bersama. Aldiano sudah memantapkan hati bahwa jalan terbaik untuk mereka semua adalah memutuskan kontrak kerjasama dengan Zelvanya.

Tetapi melihat interaksi keduanya, membuat Aldiano merasa tak tega. Mamanya terlihat sangat menyayangi Zelvanya, seperti anaknya sendiri.

Namun, tak berapa lama ada pesan tak dikenal muncul di notifikasi handphone Aldiano.

Aldiano yang sedang duduk-duduk saja di atas kasur, langsung tanpa pikir panjang membuka pesannya.

Batalkan kontrak dengan Zelvanya hari ini juga, sebelum Aline atau Papa lo dalam bahaya

(Foto)

Aldiano membulatkan mata, seakan kebimbangan semenjak tadi berbuah. Kini mendapatkan jawaban. Dalam hitungan detik, dirinya memutuskan cara terbaik. Keputusannya pun sudah bulat.

Aldiano membuka aplikasi whatsapp, untuk segera mungkin menghubungi Zelvanya. Dia berencana menemui Zelvanya siang ini. Pokoknya, hari ini juga harus bertemu.

Sebelum bertemu nanti, Aldiano menyiapkan diri bergegas pergi ke kamar mandi. Dia memang begitu menyukai yang namanya kebersihan sehingga mandi merupakan aktivitas yang paling penting di setiap harinya.

💙💙💙

Aldiano sudah membuat janji dengan Zelvanya. Walaupun, Zelvanya bilang dia hanya bisa bertemunya di sore hari. Tak masalah juga, yang jelas bisa menemui Zelvanya.

Kini, Aldiano sudah dalam perjalanan menuju kantor Zelvanya. Awalnya, Aldiano ingin mengajak Zelvanya ke tempat lain saja. Namun, Zelvanya malah menolaknya cepat dengan beralasan tak mungkin sempat.

Ini pun dilakukan Aldiano agar tidak terlihat pegawai Zelvanya di kantor. Nanti, pasti mereka berpikiran negatif ada semacam hubungan kah.

Jujur, itu cukup menganggu dirinya. Gosip buruk mengenai mereka akan menyebar di media sosial lebih luas. Bukankah, Zelvanya juga paling anti hal seperti itu. Kenapa mendadak berubah dalam sekejab?

Sekarang saja, berita mereka masih heboh. Apalagi, dengan kejadian ini jelas akan semakin gempor. Tapi, yasudahlah yang utama keluarganya.

Aldiano sudah sampai berada di parkiran kantor Zelvanya. Dia mengambil handphone, untuk menghubungi Zelvanya. Hanya sebatas mengabari.

"Hallo, gue dah sampe"

"Iya, masuk aja" Sahut Zelvanya.

Aldiano memutuskan sambungan, lalu melangkah keluar dari mobil. Langkah kaki Aldiano cukup cepat dan sedikit sembunyi-bunyi, dia tak ingin dikenali siapapun disini.

"Permisi, apa bisa saya bertemu dengan Zelvanya?" Ucap Aldiano, di pusat informasi.

"Iya silahkan, saya sudah diberi pesan Bu Zelvanya tadi"

"Biar saya bantu arahkan"

Lalu, Aldiano mengikuti saja di belakangnya. Dimana, dia langsung diarahkan memasuki lift.

Baru pertama kali, dia kemari hingga masuk ke dalam. Dan, terlihat cukup keren dan berkelas interior. Dibilang perusahaan kecil, malah ini sudah sekelas dibanding yang lainnya.

Aldiano kembali memuji Zelvanya, sifat gigih dan kerja kerasnya benar-benar perlu diacungi dua jempol. Bahkan, dia sendiri mungkin tak bisa se-luar biasa seorang Zelvanya.

Akhirnya setelah menunggu satu menit, lift terbuka di lantai teratas.

"Silahkan, nanti akan diarahkan oleh Reina sekretaris Bu Zelvanya"

Aldiano mengangguk,

Baru Aldiano melangkah keluar dari lift. Dia sudah disambut oleh seseorang perempuan yang bernama Reina. Entah kenapa, dia merasa tak asing dengan nama Reina sebelumnya.

Tapi, yasudah lah. Itu bukan hal yang penting sekarang. Tujuan utamanya, disini hanya perlu membatalkan kontrak. Entah berapapun penaltinya nanti. Dia siap atas tindakan yang dibuat sendiri.

"Ada perlu apa?" Tanya Zelvanya pada intinya,

Baru satu langkah, Aldiano memasuki ruangan Zelvanya.

Aldiano tak menjawab, dia berjalan duduk di sofa berhadapan dengan Zelvanya.

Aldiano menarik nafas, kemudian menghembuskannya. Jantungnya berdebar kencang. Dia takut salah memutuskan sesuatu.

"Gue..."

"Gue...."

Kenapa susah sekali sih, Al ayo lo pasti bisa. Ingat ini jalan terbaik untuk keluarga lo sendiri

"Pengen membatalkan kontrak"

Akhirnya, terlontar juga kata-kata itu dari mulut Aldiano.

Zelvanya menatap Aldiano tajam. Dia menganggukkan kepala, sembari tersenyum sinis.

"Oke, kita batalkan"

Aldiano mengangkat alisnya, tak percaya mengapa dengan mudahnya Zelvanya menyetujui itu semua. Apa dia tak salah dengar.

"Lagipula, saya juga dirugikan atas berita buruk kita"

"Lo serius"

Zelvanya mengangguk,

"Apa masih kurang serius, muka saya" Sahut Zelvanya, dengan mimik wajah yang tak ada bercandanya sama sekali.

"Kenapa kamu malah kaget" Tanya Zelvanya lagi,

"Cuman gak nyangka lo bisa mau secepat itu" Jawab Aldiano penuh kebingungan.

"Yasudah keluar kalau tidak ada hal penting lagi. Biar saya yang mengurus pembatalan kontrak"

Hanya hitungan menit, Aldiano dan Zelvanya bernegosiasi dan mencapai kesepakatan bersama. Walaupun, sudah beranjak keluar ruangan. Aldiano masih tak percaya. Ini seperti jelas-jelas bukan sosok Zelvanya yang dia kenali.

Apa Zelvanya punya rencana terselubung untuk keluarganya?

Aldiano menggeleng lebih baik dia pulang ke rumah. Dan, kembali hidup seperti semula. Kita anggap semua masalah telah selesai sampai disini.

Oke sekian cukup lah yaa

Berikan vote dan komentar
😂😂😂

See you next part

Gimana menurut kalian part kali ini, sudah makin abstrak kah😁

Lop you all💙

YOUTUBER, MY PARTNER (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang