Tak ingin mengulang kejadian sama dimana Sang Mamah marah-marah sewaktu melihat banyaknya kerumunan orang di depan rumah.Aldiano mengurungkan niatnya untuk pergi ke lantai tiga. Dan, melangkah dua kali lebih cepat kembali menuruni anak tangga menuju lantai bawah. Dengan harapan, lebih dahulu menemui mereka dibandingkan Sang Mama.
Tanpa adanya rasa takut dan deg-degan seperti sebelumnya, Aldiano akan menghadapi semua orang di luar sana. Bisa terlihat, kini Aldiano mulai berani mengambil keputusan sendiri.
Selagi, dirinya memang benar dan tak melakukan kesalahan sama sekali. Yaa, mungkin ucapan Zelvanya memberikan pengaruh pada Aldiano, sehingga dia menjadi lebih berani dalam bertindak.
Saat pertama kali, Aldiano menginjakkan kaki keluar rumah. Tak ada sambutan yang besar, tak ada cahaya jepretan kamera. Cukup berbeda dari minggu sebelumnya.
Aldiano mengerutkan kening, sedikit bingung.
Namun, dirinya tetap melangkah mendekati beberapa kerumunan orang di luar pagar dengan memberikan seutas senyuman.
"Ada apa ya?" Tanya Aldiano pada intinya, tak mau berbelit-belit.
"Maaf, menganggu. Kita dari pihak AJA-TV, ingin mengundang Al ke acara pagi kita, REALITY. Apakah bisa? Sebelumnya saya sudah mengontak lewat dm instagram tapi no respon"
"Al, kita juga dari pihak KA-TV. Apa kamu bersedia datang ke acara kita.."
"Kita dari pihak RAIN-TV.."
Aldiano mengangguk, dia menjadi mengerti. Mengapa orang-orang ini berkumpul kemari. Sebenarnya, sudah diperkirakan Zelvanya sebelumnya.
Sedikit banyak pula, Aldiano cukup mengetahui bagaimana cara kerja entertaiment di Indonesia. Artis yang terkena masalah atau skandal malah semakin gencar muncul di televisi. Hal aneh, tapi begitulah yang terjadi.
Aldiano tersenyum tipis, dia mendapatkan ide.
Sungguh, kebetulan sekali.
"Begini,....." Aldiano menjelaskan kepada beberapa pihak awak media tersebut mengenai sesuatu hal yang memang ada hubungannya dengan rencana Zelvanya tadi.
💙💙💙
Hari ini, menjadi hari yang sangat-sangat spesial bagi Zelvanya. Sejak tadi pagi, peluncuran produk nugget miliknya mulai dipromosikan besar-besaran. Entah melalui iklan televisi ataupun secara langsung di beberapa Mall.
Zelvanya sangat berharap, di hari pertama penjualan, mereka berhasil mencapai target yang ditetapkan bersama tim.
Karena, minggu-minggu awal inilah yang menentukan apakah produknya berhasil bertahan dalam jangka panjang dan laris manis di pasaran. Jika tidak, maka Zelvanya dikatakan gagal membuat produk baru ini.
Dering handphone Zelvanya, kembali berdering. Mulai pagi tadi, sudah banyak orang yang menghubungi dirinya. Tentu, karena banyaknya ucapan selamat atas produk baru yang dia buat.
Al
Zelvanya menaikkan alis, sedikit kebingungan. Lantaran, dia sudah meminta tolong agar Aldiano tidak menghubungi dirinya khusus hari ini. Dia ingin fokus mengamati penjualan produknya.
Namun, apa boleh buat. Zelvanya yang tak tega tetap mengangkatnya.
"Halo, ada apa ya?" Tanya Zelvanya langsung,
"Besok rencana kita, gue lakuin"
"Oke"
Zelvanya mengangguk, mengiyakan saja.
"Oh, iya thank you buat hampersnya"
"Oke" Sahut Zelvanya seadanya,
"Dan, selamat buat produk barunya semoga lancar"
"Iya, terimakasih ucapannya"
Lalu, tak berapa lama Aldiano memutuskan sambungan telepon lebih dahulu. Sementara, Zelvanya kembali memantau produk barunya di mata masyarakat melalui laptop.
💙💙💙
"Puas kan lo sekarang" Ujar Aldiano menatap Aline tajam,
Bisa ditebak bukan, mengapa bisa mendadak Aldiano menghubungi Zelvanya. Semua ini karena ulah Aline yang hampir seharian dari pagi sampai siang, menganggu dirinya.
Dan, mau tak mau Aldiano dengan terpaksa menghubungi Zelvanya. Aline benar-benar jahil tingkat dewa. Ada saja kelakuan yang dibuat, agar keinginannya tercapai.
Aline memberikan senyuman lebar, dia merasa berhasil membujuk sang Kakak. Walaupun, butuh waktu lebih lima jam lamanya. Tapi, untung perjuangannya tak sia-sia.
"Gitu dong daritadi"
Aldiano menggelengkan kepala, melihat tingkah adiknya.
"Lo waras gak sih"
"Waras lah, lo kali yang gak waras" Sahut Aline, tak terima.
"Gue dah bilang gak bakal suka, tapi kenapa lo masih maksa"
"Tunggu aja, lama-lama lo bakal suka" Akhir kata, Aline tersenyum penuh makna.
Aldiano menghembuskan nafas panjang, menggaruk kepalanya yang tak gatal. Dia mulai merasa jengah dan lelah beradu mulut dengan Aline yang tak henti-henti menyahut jika ada sangkut paut dengan Zelvanya. Padahal, dia sudah bersumpah loh tetap gak berubah..
Sekian, cukup lah yaa
Terimakasih sudah membaca hingga part ini
Berikan vote dan komen
Ceritakan pendapat kalian disini, tentang cerita penuh....🤣
![](https://img.wattpad.com/cover/280372819-288-k377301.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUTUBER, MY PARTNER (SELESAI)
Romance(LENGKAP) CERITA KETIGA... HARAP FOLLOW DULU... PLISS VOTE AND KOMEN YAA.. PLUS JANGAN LUPA SHARE KE TEMAN-TEMAN KALIAN MAKASIHHH DON'T COPY PASTE Baca dulu siapa tahu ketagihan🤣 Usahakan sampai puluhan part bacanya biar tahu gimana serunya hehe�...