YOUTUBER, MY PARTNER (SELESAI)

34.

Kini, sosok misterius itu duduk di sofa sembari menatap tajam layar televisi yang menampilkan Aldiano membuat konferensi pers. Sosok yang memang sudah kita ketahui, memantau keluarga Aldiano dari kejauhan dan diam-diam.

Ada rasa penuh akan kebencian dan kesal bercampur menjadi satu atas tindakan Aldiano. Dia masih tak habis pikir, bagaimana bisa pemikiran Aldiano bisa secangkal ini. Mungkin, semua ada hubungannya dengan Zelvanya.

Seperti, sebelumnya dia mendapatkan kabar bahwa Aldiano telah dibantu Zelvanya. Tapi, entah mengapa kali ini beberapa buah yang dia percaya tidak memberikan informasi apapun mengenai kejadian tersebut.

Jujur, itu membuat tingkat kekesalan dalam dirinya semakin menjadi-jadi. Percuma saja, dia membuang-buang uang.

Handphone miliknya berdering, entah untuk kesekian kalinya.

Dengan terpaksa dia berdiri, melangkah berjalan mengambil handphone tersebut yang tergeletak di meja kerjanya.

Anne

Tak lama, dia mengangkatnya.

"Kan, gue dah bilang jangan lakuin ini" Katanya penuh rasa takut dan khawatir, akan sesuatu yang buruk menimpa dirinya terjadi di masa datang.

"Lo harus tampil ke media untuk membantah semuanya"

"Gue gak mau" Tolak dari sosok di telepon langsung.

"Kenapa lo takut?" Sahutnya meremehkan.

"Tapi gak masalah sih, gue sudah punya rencana selanjutnya dan lo tinggal nurutin perintah gue" Katanya penuh penekanan.

Tanpa persetujuan dari sosok disana. Langsung, dia putuskan sambungan teleponnya.

Sudah banyak rencana yang dirinya persiapkan, sehingga seandainya satu per satu gagal pun masih ada rencana selanjutnya. Sampai, keluarga Aldiano merasa yang namanya kehancuran dan nanti berada di titik terendah akhirnya.

Padahal, dia sempat berbaik hati ingin memberikan kesempatan teruntuk teman lamanya, Zelvanya. Mengingat, mereka pernah kenal satu sama lain. Tapi, nyatanya apa balasan wanita tersebut. Memang sudah sepantasnya, Zelvanya kena sedikit hukuman.

Dan, inilah menjadi waktu yang tepat baginya menyerang balik mereka berdua bersamaan.

Sosok misterius tersebut berlanjut menelepon seseorang. Lebih tepatnya, seseorang yang menjadi kepercayaan- nya selama ini.

Saat sambungan telepon terhubung,

"WOI, KENAPA LO GAK NGASIH INFO SEBELUM KEJADIAN INI" Teriaknya penuh emosi, melampiaskan rasa kesal.

Seandainya, tahu lebih awal pasti dia akan kembali membuat heboh berita Aldiano dengan berita buruk lainnya. Atau, kalau perlu dirinya mengagalkan konferensi pers itu. Supaya, dia dicap buruk karena tak berani menunjukkan diri.

"Maaf Bos.., saya tidak melihat adanya tanda-tanda mereka bertemu lagi. Tapi, kemaren.."

"GAK GUNA LO, GUE BAKAL CARI ORANG LAIN!!!"

Katanya, lalu langsung memutuskan sambungan begitu saja. Ini sudah kebiasaan jika tak sesuai diharapkan akan dia ganti pekerja terpercaya itu dengan orang-orang lebih kompeten.

"Apa gue harus cari orang dalem lagi yaa"

Dia tersenyum miring,

Sebenarnya, beberapa hari lalu ada seseorang yang sudah diperintahkan untuk menjadi informan perusahaan Zelvanya hanya berjaga-jaga. Namun, sampai detik ini tak ada informasi apapun.

Apa perlu dia ganti, dengan seseorang yang lebih dekat dengan Zelvanya. Tapi, sayang sekali orang itu cukup berperan penting di perusahaan Zelvanya. Hanya dalam waktu singkat saat dia perintah, perusahaan sekejab dicap buruk.

Sepertinya, dia hanya perlu orang-orang yang lebih dekat dengan Zelvanya. Jadi, dia bisa mengetahui informasi penting.

Kebetulan juga, Zelvanya baru-baru saja meluncurkan produk baru. Ini menjadi kesempatan emas.

Siap-siap saja, pokoknya Zelvanya dan Aldiano akan mengalami masalah baru lagi. Sehingga, mereka kebingungan dan hanya bisa fokus mengurus masalah mereka masing-masing. Terutama, si Aldiano harus merasakan apa yang dia rasakan selama ini.

Singkat yaa, soalnya bingung nih apalagi khusus part si dia ini😂

Gimana part kali ini,

Suka gak, kayanya kurang yaa🤣

Soalnya, cuman nampilin si dia sihhh. Jadi agak beda hehehe

See you next part

Berikan vote dan komen harusssss loh yaaaaa. Biar cepet lanjutnyaaa