YOUTUBER, MY PARTNER (SELESAI)

43.

Sialan...

Kata itu seketika muncul saat sosok misterius tersebut, menonton televisi yang menampilkan berita terbaru Aldiano. Kini, Jian tak mungkin bisa mengelak lagi. Padahal, dia sudah cukup rapi menghilangkan jejak untuk mencari bukti.

Tapi, sepertinya Zelvanya lebih cangkal dalam menyelidiki bahkan dengan terlihat sengaja menjebak mereka seolah-olah tak memiliki bukti pada mulanya. Ini menjadikan dirinya lengah sehingga mereka dengan mudahnya diberikan kesempatan.

Tak lama dia menelepon seseorang. Saat tersambung langsung berbicara.

"Lo, ngikutin merekakan sampai sekarang. Kenapa gak ada info apapun"

"Kemaren, mereka cuman pergi keluar kota" Jawabnya santai,

"Cuman...lo bilang, dasar goblok. Gue pekerjakan kalian untuk ngikutin mereka berdua kemanapun. Bener-bener gak guna, kalian semua pecat"

Lalu, tanpa pikir panjang dia langsung memutuskan sambungan telepon. Sudah terhitung dua kali sejak pemecatan yang sebelumnya. Memang, terlalu mudah baginya memecat orang yang tak sesuai kriterianya.

Mungkin, lebih baik membalaskan dendam tanpa menggunakan media umum. Sebenarnya, dia melakukan tindakan ini dengan harapan Aldiano tak bakal diterima lagi di dunia entertaiment dan youtube.

Namun, ternyata sangat susah kalau menghancurkan image seseorang yang memang kenyataannya terbalik.

Lalu, tiba-tiba ada seseorang menelepon dia. Sosok yang tanpa diajak bergabung dengannya. Malah mau dan datang sendiri. Entah dapat kabar darimana tentang dia.

"Halo, gue Reina"

"Oh iya, ada apa lo ada info soal Zelvanya atau Aldiano" Jawabnya sok baik, karena bagaimanapun Reina sosok terdekat Zelvanya saat di kantor.

"Denger ya, gue udah bilang berulang kali kalau gue mau bantu lo bukan berarti buat hancurin Bu Zelvanya"

"Terus, lo ngapain menghubungi gue"

Sebenarnya, dia tak suka dengan Reina yang bertindak semaunya. Tapi mau bagaimana lagi, dia harus meningkatkan kesabaran.

"Bu Zelvanya cukup tertutup kalau mau ngejalanin rencana-rencananya. Dia memang terbiasa semuanya sendiri"

"Terus.." Jawabnya, masih mencoba menahan sabar.

"Besok, gue dapat info kalau Bu Zelvanya akan membuat konferensi pers"

Dia langsung tersenyum sinis, mendapat ide cemerlang. Sebagai balesan kecil.

"Gak boleh lo ancurin"

Sialan

Padahal, memang itu rencana yang dia pikirkan, yaitu menghancurkan konferensi pers Zelvanya dengan bantuan suruhan orang-orangnya.

"Kalau sampe iya, gue yang akan kasih tahu tentang lo yang ngerusak karier mereka"

Lihatkan, Reina ini. Benar-benar mengesalkan. Padahal, dia yang bos besar disini. Tapi, malah dia yang harus tunduk pada Reina. Kerjasama macam apa sih ini. Sama sekali tak memberikan keuntungan.

"Lo cukup hancurin Al, entah gimana pun caranya terserah lo" Katanya terdengar berapi-api.

"Oke"

Lalu, langsung tanpa pikir-pikir dia memutuskan sambungan telepon lebih dulu. Percuma, rasanya telah bekerja sama dengan mahkluk satu ini. Sudah mendapat informasi banyak sekalipun tapi tak bisa berkutik dan melakukan sesuatu.

Beberapa kali, Reina menghubungi hanya untuk memperingatkan agar tak menghancurkan Zelvanya lagi. Sehingga, dia jadi gak bisa bertindak lebih. Takut ketahuan, apalagi balas dendam ini belum selesai masih awalan.

Ini menjadi kesalahan terbodohnya, karena mereka pernah bertemu dan ternyata saling kenal satu sama lain. Maka dari itu, tak ada pilihan lain untuk menuruti Reina sekarang ini sampai dia menemukan rahasia tersembunyi seorang Reina.

Tak lama ada seseorang lagi yang menghubunginya,

"Lihatkan sekarang, nama baik gue hancur gara-gara lo. Gue gak bakal jadi model lagi.."

Tanpa aba-aba, sosok ditelepon langsung menyambar lebih dahulu mengebu-gebu.

"Lalu, gue harus gimana. Itu sudah jadi tanggungjawab lo. Bagaimanapun gue punya rahasia besar lo kan. Sampai berani lo bongkar tentang gue ke hadapan publik, gue bongkar balik tentang lo.."

"Semuanya" Katanya penuh penekanan.

Akhir kata, dia tersenyum sinis. Rahasia tentang dirinya tak akan terbongkar sampai kapanpun kecuali Reina yang membongkarnya. Namun, sepertinya Reina memiliki dendam yang sama dengannya terhadap Aldiano. Sehingga, mereka punya tujuan yang sama.

Sekian cukup lah yaa

Berikan vote dan komentar

See you next part

Gimana part kali ini

Thank you sudah membaca hingga part kali iniiii💙