Hai bestii🤗
Jangan lupa follow sebelum baca!!Jangan lupa follow akun author.
Ig: wp.alisaolafSebelum lanjut baca jangan lupa vote⭐
Kalian jalur mana nih?
Tik tok?
Instagram?
Atau rokomendasi temen?Happy reading,luvvv🥰
"Aku tahu mencintai mu itu sakit, tapi melepaskan mu itu jauh lebih menyakitkan."
-salwa alamanda"Dari mana lo? sampe ga pulang ke rumah?" ucap samudra yang berada di belakang salwa.
Salwa menghentikan langkah kaki nya, saat mendengar suara yang tak asing bagi nya. "Gue ngindep di rumah acha semalem," jawab salwa tanpa membalikan tubuh ke arah samudra.
"gue kira sama biru."
Salwa membalikan tubuh nya menghadap samudra sambil mengerutkan dahi nya, mengisyaratkan bahwa ia bingung dengan ucapan samudra. "Maksud lo?"
"MUNGKIN LO SELINGKUH SAMA BIRU." cetus samudra dengan pedas.
"Bisa aja lo bohong, dan kenyataan nya semalem lo sama biru, buktinya lo berangkat sama dia", sambung samudra.
Salwa menghela nafas gusar. "Ga gitu samudra, salwa beneran di rumah nya acha dan emang tadi pagi biru jemput gue sama acha." Ujar salwa menjelaskan dengan wajah tenang.
"Samudra kok bisa tau kalo salwa ga pulang? oh, gue tau karena tadi pagi lo kerumah gue jemput leya kan?" Tebak salwa.
"Berisik lo," ucap samudra singkat.
Salwa memundurkan wajah nya, saat samudra berbicara. "Tapi gak pa-pa, yang penting sekarang samudra sama salwa."
"Lo udah ga marah sama gue?"
Salwa mengehala nafas tenang. "Salwa mana bisa marah sama samudra." Ujar salwa dengan memperlihatkan deretan gigi rapih milik nya.
Samudra sempat menatap dalam manik mata salwa. Lalu ia berjalan pergi meningalkan salwa.
"SAMUDRA!! TUNGGUIN SALWA." Teriak salwa yang berlari di sepanjang koridor untuk mengejar samudra karena langkah kaki samudra sangat cepat.
"SAMUDRA!! SALWA KAN BELUM SELESAI NGOMONG JUGA, UDAH DI TINGGAL." ujar salwa yang masih berusaha agar dapat di notice samudra.
"SAMUDRA! kita kan pacaran."
Samudra menghentikan langkah kaki nya lalu membalikan badan nya menghadap salwa. "Kalo lo masih mau ngikutin gue, KITA PUTUS."
salwa melebarkan manik mata nya. "Oke salwa gak bakalan ngikutin samudra lagi." Pasrah salwa membiarkan samudra pergi dengan tenang.
Kini samudra sudah benar-benar pergi dari penglihatan salwa. Lalu Ia berjalan dengan langkah lesuh di sepanjang koridor.
.....
"Kenapa lo sal?" tanya lia—salah satu teman sebangku nya.
"Biasalah, pasti abis berjuang tuh," tukas acha dengan tangan kanan menopang di dagu.
"Gue tuh bingung, kenapa ya samudra selalu aja sifat nya kaya gitu? padahal kan gue pacar nya," gumam salwa yang dapat di dengar oleh kedua teman nya.
Acha terkekeh mendengar pengakuan salwa. "Kan gue udah bilang,mendingan lo nyerah aja. Masih banyak kali cowo di luaran sana yang jauh lebih baik dari samudra."
Salwa menggelengkan keras kepala nya. "Lagian tuh samudra beda sama cowo lain, dan tugas gue emang harus berjuang."
"Sekali-kali lo itu harus ngasih jeda. Gantian biar samudra yang berjuang, hubungan ini kan di jalanin sama dua pihak, bukan satu pihak doang", sahut lia.
"Gue cuma berusaha, sisa nya biar tuhan yang menjalankan."
"WOYY!! ADA YANG BERANTEM!!" Ucap salah satu siswa yang sedang berlari ke arah kerumunan.
"Siapa ya?" tanya lia.
Salwa mengangkat kedua bahu nya. Tanda bahwa ia juga tidak tahu. "Kita lihat aja dulu." Usul acha.
Mereka berjalan ke arah koridor dimana keramaian itu terjadi. "Itu bukan nya samudra ya?", ujar acha yang melihat bahwa samudra sedang memukuli seseorang.
"SERIUS?" tanya salwa, ia memang memiliki tubuh mungil jadi tidak terlalu terlihat dengan jelas.
Salwa berhasil menerobos masuk dari kerumunan, Dan memang benar samudra sedang berkelahi dengan farel.
"UDAH DONG!!JANGAN BERANTEM!!" ujar salwa yang berusaha menghentikan keributan.
Namun hasil nya nihil. Sekeras apapun usaha salwa, samudra dan farel sedang dalam keadaan emosi ia tak akan bisa menghentikan jika hanya dengan teriakan suara.
Dengan langkah ragu salwa menerobos masuk ketengah perkelahian. "STOP!!"
"SALWA MINGGIR!!!" perintah Samudra. Tetapi salwa tetap kekeh untuk mengahalangi samudra menyerang farel lagi. Beberapa detik kemudian samudra menarik tangan salwa agar menjauh dari perkelahian itu.
"KURANG AJAR," desis samudra saat farel ingin membalas pukulan nya kepada salwa.
"BUGH...BUGH...."
Beberapa pukulan mengenai wajah farel. Dengan brutal samudra membalas farel. "PERGI LO!!" perintah samudra yang langsung di lakukan oleh farel, ia beranjak pergi dengan wajah yang cukup banyak luka lebam. "LO SEMUA JUGA PERGI!!" ujar samudra kepada semua siswa yang mengerumungi perkelahian tadi.Samudra sempat menatap salwa, namun beberapa detik kemuadian ia pergi tanpa sepatah kata pun. "sam...", ujar salwa menggenggam tangan samudra.
"Biar gue obatin dulu luka lo."
"Gak—" ucap samudra terhenti kala salwa menarik tangan nya ke arah kursi taman.
"Lo tenang aja. Acha sama lia udah bawa leya ke uks." Ucap salwa.
Salwa mulai mengobati beberapa luka lebam di wajah samudra.
Samudra menatap sendu wajah salwa. Ada banyak pertanyaan di benak nya.
"Shhh...." beberapa kali suara rintihan keluar dari mulut samudra.
"Tahan! Bentar lagi selesai. Nanti kalo ga di obatin bisa infeksi." Perintah salwa
"Gue ga mau lo ikut campur apapun masalah gue!! Termasuk sok buat jadi pahlawan." Cetus samudra tanpa memikirkan perasaan salwa.
"Terserah lo mau ngomong apa. Gue cuma ga mau lo ada masalah di sekolah ini." Balas salwa yang sedang merapikan kotak p3k.
"Apapun yang gue lakuin di mata lo emang selalu salah. Dan gue ga bisa rubah itu. Makasih udah izinin gue obatin lo, setidak nya gue berguna sebagai pacar." Ujar salwa lalu pergi meninggalkan samudra yang masih duduk di kursi taman.
Samudra menyenderkan tubuh nya di kursi taman. Dan menatap langit, "tuhan..." ucap nya lirih. "Biar dia yang bahagia. Walau bukan saya penyebab nya." Sambung nya.
Hai bestie🤗
Jangan lupa folow!!
Ig: wp.alisaolaf
Vote⭐
Bye:).
Author olaf🥶
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMUDRA (Selesai)
Teen FictionFOLLOW SEBELUM BACA!! SALWA ALAMANDA. gadis cantik yang memiliki tubuh munggil. Ceria, pecicilan, cerewet itu adalah sifat yang ia miliki. Menjadi pacar seorang samudra darmawangsa adalah keinginan nya dari awal bertemu dengan samudra, saat sudah te...