(14) rapuh

7.3K 369 3
                                    

Hai bestie🥰
Jangan lupa follow: wattpad juga
Jangan lupa vote ☆☆☆☆☆
Ig: wp.alisaolaf

Twitter: wp.alisaolaf
Tik tok: wp.alisaolaf

"Akan ada yang datang, dan akan ada yang pergi."

Happy reading♡
Hening. Kedua nya sama-sama tidak membuka pembicaraan hanya ada suara music, dan derungan kendaaran dari dalam mobil.

Kedua nya sibuk dengan pikiran mereka masing-masing, samudra yang fokus menyetir dan salwa yang fokus menatap jalanan.

"Gimana?"

Salwa menoleh, lalu mengendik bingung.

"Ngomong."

"Kata nya tadi salwa di suruh diam, kalo gak mau putus."

Samudra menggeleng, tidak habis pikir dengan jalan pikiran nya salwa.

"Sekarang udah boleh."

"Gimana apa?" Tanya salwa.

"Dinner nya semalam."

Salwa manggut-mangut, "lancar, cuma ya gitu. Leya ngeselin."

"Gue gak tau kenapa lo bisa jatuh cinta sama dia."

Samudra melirik saat salwa mengucapkan itu.

"gue gak pernah ngomong."

"Perlakuan bisa membuktikan."

"Apa?"

"Ingat gak, waktu ulang tahun leya?"

"Gue gak pernah bilang jatuh cinta sama dia."

"Kalo gitu dari 1-10 seberapa lo takut kehilangan gue?"

"Gak akan bisa di gambarin pake itu."

"Terus bisa nya pake apa?"

"Gue gak perlu pake kata-kata untuk bukti-in itu semua."

"Karena gue sendiri gak tau perasaan gue gimana."

Tak lama setelah itu, mobil samudra berhenti tepat di depan gerbang rumah salwa.

Samudra mengambil tangan salwa, menggenggam erat tangan salwa. "Gue akan terus genggam tangan lo, jangan pernah merasa sendiri. Selalu ada gue yang terus sama lo, sampai akhir hidup gue."

Deg.

Salwa terpaku akan ucapan samudra, tubuh nya seolah-olah terombang-ambing. Nafas nya berderu lebih cepat dari biasa nya.

"Apaan si sam," ucap salwa seraya melepaskan genggaman itu, ia berusaha memecahkan keheningan di antara kedua nya.

"Kita kan emang udah janji, untuk terus sama-sama. Apapun keadaan, apapun kedepan nya. Kita harus sama-sama saling mempertahankan."

"Gue masuk duluan, makasih udah mau nganterin. Walaupun hari ini lo nyebelin!" Ucap salwa lalu bergegas keluar dari mobil, sebelum samudra marah-marah akan ucapan nya tadi.

Samudra membuka kaca mobil tempat duduk salwa, "nyebelin tapi ngangenin kan?" Tanya samudra menggoda.

"Apaan si sam! Sana pulang!" Usir salwa menahan malu.

"Iya," ucap samudra. "Ih! Muka nya ada yang merah," ledek samudra setelah itu ia langsung melajukan mobil nya.

******
"Salwa," suara perempuan yang sangat salwa kenal, ia menoleh.

Rani. Ia yang memanggil salwa,"kenapa?" Tanya salwa seraya menuangkan air kedalam gelas nya.

Niat salwa keluar dari kamar ialah untuk mengambil minum, ia pikir semua nya sibuk di kamar ternyata mereka semua sedang di ruang tv. Berarti memang salwa saja yang tidak tahu. Lagi pula ia lebih terbiasa untuk di dalam kamar memilih menonton atau membaca buku romence favoritnya.

SAMUDRA (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang