(33) baby boy salwa

6.1K 270 3
                                    

Holla🖐
Jangan lupa follow(wattpad)
Ig: wp.alisaolaf
Alisasalsa_1407

Tik tok: wp.alisaolaf

happy reading
.
.
.
.

Seketika tubuh Salwa merinding saat samudra mengecup sekilas keningnya.

Samudra meraih tangan salwa mengajaknya meninggalkan uks tersebut. salwa sendiri masih posisi keadaan terpaku. Nafasnya berpacu lebih cepat, ini kali pertama samudra menciumnya, walaupun singkat tapi ini tidak mimpi bagi salwa.

Biasanya hanya di mimpinya samudra melakukan itu, namun kali ini di depan matanya sendiri. Dan yang lebih meyakinkan lagi ia meraskan deru nafas samudra saat mengecup keningnya.

"Samu...,"cicit salwa yang menghentikan langkahnya.

Samudra menoleh, melihat salwa dengan wajah bersemu merah seperti kepiting rebus.

"Gue mau ke toilet," sarkas salwa cepat, melepaskan tangan samudra.

"Kenapa? Tadi biasa aja." heran samudra.

"Gak pa-pa, lo duluan aja." Desis salwa tersenyum kepada samudra.

Setelah itu salwa berjalan dengan langkah gugup meninggalkan samudra.

"Ampun....gue gak bisa di gini-in!" Gumam salwa dalam hati, di seraya melangkahkan kakinya.

"Plis, samudra! Efeknya terlalu berlebihan di guee..."

Salwa berdiri tegap di depan pantulan cermin. Wajahnya dapat terlihat sangat merah di pantulan itu. Ini benar-benar bisa membuat dirinya gila.

Salwa menarik nafas panjang, seraya menghembuskan nya dengan perlahan.

"Oke, tenang salwa, ini bukan hal mengkagetkan." Salwa berusaha menenangkan dirinya.

"Itu hal biasa."

"Kening?" Tanya salwa menunjuk keningnya, menatapnya remeh.

"Kening?"

"Kening gue, aaaaa...."

"Gak bisa kaya gini! Kening, itu cuma kening. Bukan bibir!" Salwa terus mengingatkan kepada dirinya.

Salwa berjalan keluar, dengan menundukan pandangannya. Seraya terus berkata dalam hati.

"Gue, nggak baper!"
"Gue gak kaget, cuma terkejut."
"Gue biasa aja, nggak salting."

"Bruk..."

"Aduh, jalan bisa pake mat-"

Ucapan salwa terhenti kala melihat samudra berada di depannya.

"Samudra, ngapain di sini?"

"Gue khawatir."

"Kenapa?"

"Lo masih sakit, gue harus pasti-in lo beneran udah sampai kelas."

Salwa menatap samudra yang sedang menatapnya kembali. Jantungnya, tolong....

"Gue gak pa-"

"Gue bakal ke kelas kalo lo udah di kelas." Tukas samudra memotong ucapan salwa.

Salwa mangut-mangut pelan, seraya berjalan di terlebih dulu. Sedikit menoleh ke belakang, dimana samudra yang benar-benar mengikutinya dari belakang.

"Jalan lihat depan." Samudra berucap dingin.

SAMUDRA (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang