Hai✌🏽
Olaf update lagi🥰
Penuhi coment dan vote🗣🧏♀️👌
Follow ig! (Wattpad)
Ig: wp.alisaolaf
Tik tok: wp.alisaolaf♡happy reading♡
"Bi, ada mama di dalam?"
"Iya den, baru datang." Jawab bibi
"Sama siapa?" Tanya samudra melihat ke arah sekitar.
"Bibi mah gak tau, cuma ada 1 cowo sama 1 anak kecil."
"Yaudah bi, samudra masuk dulu."
"Kamu tunggu sini dulu ya sayang tante mau ambil air dulu."
Deg.
Bagai di hantam jutaan batu kerikil yang menghujani samudra. Ia melihat mamanya bersama seorang anak kecil sekitar berumur 9 tahun dengan laki-laki paruh baya dengan jas hitam yang ia kenakan. mungkin seumuran dengan papanya.Yang lebih sakitnya lagi saat mamanya memanggil sayang ke anak itu, yang bahkan ia sendiri tidak pernah di panggil seperti itu.
Samudra memberanikan diri mendekat, sontak pria paruh baya itu menoleh lalu tersenyum sekilas.
"Kamu pasti samudra ya?" Tanya pria paruh baya itu.
Samudra hanya mengangguk singkat sebagai jawaban.
"Ini sayang minum untuk kamu," ucap ratu memberikan kepada anak kecil itu. "Ini buat kamu," lanjut ratu memberikan kepada pria paruh baya di depannya.
Samudra terpaku melihat pemandangan di depannya. Hatinya tergores saat mamanya berucap dengan nada yang halus jika bersama mereka, sangat berbeda saat bersama samudra.
"Kamu, mama mau ngomong." Ucap ratu dingin.
"Mama kesini mau ngasih undangan ke kamu, untuk datang kepernikahan saya dengan calon suami saya." Ratu berucap to the point.
Pria paruh baya itu tersenyum kikuk. "Kamu mengizinkan kami?" Tanyanya pelan.
"Kamu gak perlu menanyakan hal itu, saya kesini cuma ingin memberikan undangan, bukan izin. Dan saya juga tidak memaksa jika dia ingin datang atau tidak." Bukan samudra yang menjawab melainkan ratu.
"Jangan seperti itu, dia masih anak kamu." Pria itu memberitahu ratu.
"Dia sudah besar, bisa memilih jalan hidupnya sendiri."
Mamanya berpikir seperti itu, padahal samudra sendiri membutuhkan peta untuk menuju pulang. Ia kehilangan arah perihal kejadian beberapa tahun lalu. Kehidupannya berubah 180° detik itu juga.
"Terima kasih undangan-nya, saya sempatkan untuk datang di hari bahagia anda. Saya harap anda mengerti jika saya tidak datang." Samudra berucap dengan senyum paksa. Jika kalian bisa melihat samudra saat ini, wajahnya sangat sayu. Matanya sudah merah. Tenguknya sakit sebab menahan tangis.
"Kami harap kamu bisa datang ya sam," ucap pria itu.
Untuk terakhir, ia tersenyum tulus kepada mamanya. Lalu bergegas pergi ke kamarnya.
Ia segera menutup pintu kamarnya. Tidak menghiraukan momen mamanya dengan calon keluarga barunya di bawah sana.
Padahal ia baru saja senang karena hubungannya dengan salwa sudah membaik. Namun kini sudah muncul kesedihan lagi, padahal kesedihannya belum punah sempurna. Rasa sakit karena perceraian mama dan papanya terkadang masih belum ia terima. Apalagi saat mamanya ingin menikah lagi, mungkin samudra tidak akan ada harapan untuk memperbaiki. Apakah ia sanggup untuk datang nanti.
Ia menutup mulutnya rapat-rapat. Samudra ingin menangis, ingin berteriak sekencang mungkin. Namun untuk apa ia lakukan itu jika tidak akan membuahkan hasil apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMUDRA (Selesai)
Teen FictionFOLLOW SEBELUM BACA!! SALWA ALAMANDA. gadis cantik yang memiliki tubuh munggil. Ceria, pecicilan, cerewet itu adalah sifat yang ia miliki. Menjadi pacar seorang samudra darmawangsa adalah keinginan nya dari awal bertemu dengan samudra, saat sudah te...