(46) jalan keluar

3.1K 208 22
                                    

HOLLA♡
FOLLOW(WATTPAD)
IG: wp.alisaolaf
TIK-TOK: wp.alisaolaf
VOTE&COMENT BESTIE🥳
♡HAPPY READING♡
.
.
.
.
.
.

"Gue mau ngaku."

"Gue mau ngaku, kalo yang ngerusak mading itu lo. Bukan gue," ucap reno lagi.

Mendengar itu zaki menatap reno tajam, bahkan kini peluh keringat menenuhi kening karena emosi.

"Gue mau ngaku, karena itu emang kenyataannya." Reno berusaha memberanikan diri melanjutkan.

"GAK! Lo udah setuju dari awal, gak bisa putusin secara sepihak."

"Kenapa gak bisa, lo aja bisa berbuat semuanya secara sepihak." Reno berucap.

DEG.
Kalimat yang mampu membuat emosi zaki semakin membeludak. Tangannya meraih kerah baju reno kasar. "LO BUKAN GUE!"

"KARENA ITU GUE MAU JUJ-"Belum selesai mengucapkan zaki sudah memukul reno sehingga tersungkur ke belakang.

"Gue bilang lo bukan gue. Jadi gak bisa lakuin itu, NGERTI!"

"Emang bener semua orang bilang. lo pengecut, pecundang, keras kepala, mau menang sendiri-"

"Terus lanjut, BERANI APA LO?!" Zaki berjongkok di depan reno yang masih keadaan tersungkur. Memegang bahu reno keras saat mendengar ucapan yang di lontarkan untuknya.

"DAN LO BERENGSEK!!!" Reno mendorong zaki di hadapannya, berdiri seperti menentang zaki.

Zaki tertawa remeh, lalu bangkit mendekat ke arah reno tangannya sudah mengudara kepada reno namun seketika terhenti.

"Kenapa berhenti, tonjok gue! Tenang ini tempat sepi kok." Lontar reno kala zaki berhenti dan menjauh darinya.

"Lo bukan tandingan gue!"

"Denger! Gue bisa hapus lo dari stuktur basket. Alias buang lo sebagai wakil ketua, jangan berani sama gue!" Zaki bergegas pergi, sebelumnya menatap reno smrik.

Rano terdiam, bagaimana jika zaki memang akan memutuskan jabatannya sebagai wakil. Ia belum siap akan hal itu perjuangannya akan sia-sia.

Rano mengacak rambut prustasi sebelum pergi meninggalkan taman belakang.

♧♧♧♧♧♧

"Semalam tidur lo nyenyak?" Salwa mengangguk sebagai jawaban.

"Gue beneran mimpi lo samudra!" Suara salwa antusias. Namun terdengar tetap imut di telinga samudra.

"Iya! Mimpi apa?" Samudra menatap salwa.

"Kita nikah di disney," ucap salwa lalu tertawa.

"Permintaan lo masih sama?" Suara samudra terdengar meledek.

"IH!" Salwa mencubit lengan samudra. "Gue emang mau nikah ala-ala disney!" Lontar salwa kepada samudra.

"Emang gue mau nikah sama lo?" Samudra berucap bercanda.

"Harus mau!" Pungkas salwa keras.

"Hak gue dong." Samudra masih berusaha menghindar.

"Ya udah gue nikah sama orang lain." Malas salwa bersedekap dada.

"Iya, tapi cari yang lebih baik."

SAMUDRA (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang