(23) aodra {we are the team}

5K 261 2
                                    

Holla🧟‍♂️😭
Jangan lupa follow(wattpad juga)
Ig: wp.alisaolaf
Twitter: wp.alisaolaf
Tik tok: wp.alisaolaf
Jangan lupa vote☆
Coment juga!

Baca cerita ini dari mana?

Happy reading♡

Raska dan yang lain-nya sedang berkumpul di rumah samudra, mereka baru saja selesai makan masakan yang di buat kan oleh bibi.

Sekarang meraka lagi menonton kartun upin-ipin.

Tiba-tiba saja adit tertawa keras, yang membuat mereka semua menatap adit heran.

"Lo gak kesurupan upin-ipin kan?" Tanya fajar menatap adit serius.

"Eh! Upin-ipin belum mati." Seru zero heboh.

"Kalo gue lihat informasi kata nya upin-ipin itu udah mati! Jadi itu semua halusinasi nya opah," ujar fajar yang ketakutan sendiri.

"Nggak—nggak—" ucap adit yang masih terkekeh geli.

"Ih! Beneran kesurupan nih anak," cetus zero yang ikut ketakutan.

Adit melambaikan tangan nya.

"Sumpah ya! Beneran takut gue," cicit fajar di sebalah zero.

Adit mengatur nafas nya yang terengah-engah sebab tertawa tadi. Lalu menatap kedua teman nya yang ketakutan itu.

"Gue bukan kesurupan. Kalo di lihat-lihat si kembar botak itu cocok jadi adek lo ro." Adit berujar dengan mimik wajah yang berusaha serius.

Fajar menutup mulut nya, ia menahan untuk tidak tertawa.

"Lo mau ketawa kan jar?!" Tanya zero menatap marah fajar.

Salwa melambaikan tangan nya. "Nggak. Siapa yang mau ketawa. Orang gue lagi nahan bersin," ujar fajar mengusap-usap hidung nya.

"Udahlah fajar. Kalo lo mau ketawa, ketawa aja. Lagian emang dua kembar itu cocok jadi adek nya zero. Biar dia gak kesepian, gak main-in perasaan cewe terus," desis adit melirik zero, menyindir.

"Wah. Mulai nyindir nih!" Marah zero menatap fajar, seperti ingin menerkam.

"Ayo! Ayo! Kawan-kawan ku. Bertengkar, aku dukung kalian." Fajar bersorak heboh seraya bertepuk tangan.

"Sttt. Kalian bisa diam gak?" Ujar raska menatap tajam ke arah mereka.

Sontak mereka semua terdiam, adit dan zero berhenti bertengkar. Dan fajar berhenti untuk bersorak.

"Kenapa si lo?!" Tanya zero kepada raska.

Raska menunjuk ke arah luar dimana samudra berdiri di sana, menyendiri.

Zero menatap fajar dan adit secara bergantian meminta jawaban. Namun mereka hanya mengendik bersamaan.

"Kenapa lagi tuh anak?" Tanya fajar yang kini menatap ke arah samudra dari jauh.

"Apa dia masih sakit?" Tebak adit.

"Dia lagi ada masalah sama salwa," tukas raska.

Mereka bertiga saling menatap. Beradu mata seolah-olah mata mereka meminta jawaban.

"Kenapa?" Fajar bertanya.

"Salwa marah, karena kemarin leya ada di kamar samudra." Raska menjawab tanpa memandang mereka.

Zero menutup mulut nya tidak percaya. "mereka gak ngapa-ngapain kan?!" Tanya zero memandang teman nya terkejut.

Fajar menoyor asal kepala zero, memang anak ini pikiran nya tidak bisa sedikit suci. "Pikiran lo kotor!"

SAMUDRA (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang