(55) kilasan masa lalu

2.2K 172 8
                                    

HELLO🙌
Follow!(wattpad)
IG: Wp.alisaolaf
Tik tok: wp.alisaolaf
Komen! Vote!
Happy reading♡
.

.
.
.
.
.

"Hallo om!" Sapa salwa.

"Hallo!" Sapa balik darma dengan senyum.

"Samudra ada?"

"Saya gak tau om, tadi samudra suruh saya tunggu di taman," ucap salwa di angguk mengerti oleh darma.

salwa menunggu samudra di taman dekat sekolah, samudra bilang jika ada yang harus ia urus maka dari itu menyuruh salwa menunggunya di taman.

Saat duduk di kursi taman, seseorang memanggil dan menghampirinya, terlihat papa samudra sedang berjalan ke arahnya.

saat itu juga papa samudra merasa senang bertemu dengan salwa, ia pikir papa samudra akan lupa dengan namanya.

"Boleh saya duduk?" Tanya darma di persilahkan oleh salwa, salwa sedikit memberikan ruang kursi.

"Samudra gimana sama kamu?"

Pertanyaan darma mampu membuat salwa menoleh.

"Baik," jawab salwa singkat.

"Baik? Itu kata biasa," ujar darma.

Salwa tersenyum, "baik itu gak semua orang om, zaman sekarangkan susuh cari orang baik."

"Bener kamu, tapi selain baik apa lagi?"

"Galak!" Cetus salwa sembarang.

Darma tertawa pelan, "galak?"

"Suka larang saya makan ice cream, gulali, cokelat, banyak deh om!" Jelas salwa dengan ekspresi.

"Selain itu?" Tanya darma lagi.

Salwa tampak berpikir, "sempurna."

Oke, darma sudah tidak akan menanyakan kesekian kalinya. Jika sudah mengucapkan sempurna melengkapi semua.

"Sempurna?"

"Walaupun dia nyebelin om, tapi samudra itu selalu melalukan hal baik, dia selalu bilang sama saya gak perlu jadi yang terbaik, cukup lakukan hal baik," ujar salwa.

"Tapi om," tukas salwa membuat darma menunggu kalimat selanjutnya. "Samudra gak mau di bilang sempurna, dia bilang sempurna itu hanya milik tuhan."

Darma tersenyum, dengan sedikit rasa sesak di dada yang mengganjal.

"Jangan pernah mau di bilang sempurna ya nak, sejatinya, kesempurnaan hanya milik tuhan." Memory saat darma mengatakan hal itu masih samudra lakukan hingga sekarang.

"Orang yang belum kenal dia akan bilang kalo samudra itu cuek, tapi kalo dia udah sayang sama seseorang, hidup dia sendiri juga bisa dia kasih," jelas darma membuat salwa menatap kagum mendengarkannya.

"Iya om, awal saya kejar-kejar samudra, dia selalu menghindar, apalagi paling suka nusuk kalo ngomong, tapi sekarang samudra paling bisa ngomong yang manis-manis," ujar salwa tertawa setelahnya.

SAMUDRA (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang