(15) langit, bulan, bintang, awan dan matahari

6.5K 376 0
                                    

Hai bestie🤞
Jangan lupa follow(wattpad juga)
Ig: wp.alisaolaf

Tik tok: wp.alisaolaf
Twitter: wp.alisaolaf

♡Happy reading♡

"Mau ngapain?" Tanya salwa kepada samudra yang berada di samping nya.

Tadi setelah selesai berbicara dengan rani ponsel salwa berdering. Samudra yang menghubungi nya. Samudra bilang bahwa ia berada di bawah, sedang menunggu nya.

Salwa sudah bilang jika ada hal penting, bicara saja besok. Jangan sekarang. Namun samudra bilang bahwa ini benar-benar hal penting.

"Kenapa samu?!" Rengek salwa kesal karena samudra enggan juga menjawab.

"Kata nya ada hal penting? Apa hal penting nya?" Tanya salwa berusaha menurunkan amarah nya.

"Sakit."

Salwa meredupkan penglihatan nya, menandakan bingung dengan jawaban singkat samudra. "Siapa yang sakit?"

"Gue sakit," jawab samudra datar.

"Hah?! Sakit apa?" Tanya salwa khawatir.

"Sakit, karena orang yang gue sayang lagi sedih."

Salwa mengerutkan kening nya, semakin di buat bingung. "Siapa yang sakit samu? Lo sakit apa? Jawab yang benar jangan bercanda."

"Itu tadi udah gue jawab."

"Siapa orang yang di sayang nya?"

"Mama?" Tanya salwa, samudra menggeleng.

"Papa?" Tanya salwa lagi, samudra kembali menggeleng.

"Plis, jangan gagu sekarang. Ngomong dong," mohon salwa karena sedari tadi samudra diam, enggan menjawab.

"Salwa alamanda. Dia orang yang lagi sedih," ucap samudra dalam satu tarikan nafas.

"Hah, apaan si! Orang gue lagi gak sedih juga," ujar salwa mengalihkan pandangan nya dari samudra.

"Lo liat deh," perintah samudra seraya menunjuk ke arah langit.

Salwa menurut ia mengalihkan pandangan nya ke arah di mana samudra tunjuk.

"Ada berapa bintang?" Tanya samudra. "Tiga," jawab salwa.

"Kalo yang itu?" Tanya samudra yang menunjuk ke arah lain. "Dua." Salwa menjawab kembali.

"Itu, yang terakhir. Ada berapa?" Samudra kembali bertanya. "Satu," jawab salwa seraya menoleh ke arah samudra.

"Mana yang paling terang?" Tanya samudra.

"Itu, yang satu bintang," jawab salwa seraya menunjuk ke arah bintang satu.

"Sekarang lihat," perintah samudra menyuruh salwa menatap ke arah nya.

Salwa mengikuti arahan samudra, sekarang meraka saling menatap. "Kenapa bintang itu paling terang? Padahal sendiri."

Salwa mengendik, tidak tahu. "Hm?"tanya samudra kembali. Salwa hanya menggeleng.

Samudra mengusap halus hidung salwa dengan jari telunjuk nya. "Karena dia berhasil bertahan di pertahanan nya sendiri," ucap samudra kepada salwa.

Salwa terkesima, mendengar jawaban samudra.

"Dia berhasil bertahan untuk dirinya sendiri."

"Lo mau tahu gak? Kenapa bintang dua dan tiga redup. Gak seterang bintang yang sendiri?" Samudra kembali bertanya.

Salwa kembali menggeleng.

"Bintang tiga dan dua selalu merasa gak pernah cukup. Dia selalu merasa kurang, harus berbagi tempat sama bintang yang lain nya. Dia berpikir bintang satu enak. Karena gak harus berbagi tempat. Padahal kenyataan nya bintang satu susah payah berjuang untuk diri sendiri."

SAMUDRA (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang