(42) why LEYA?

4.2K 217 5
                                    

♡HAPPY KIYOWOK♡
♧HAPPY READING♧
FOLLOW (WATTPAD)
IG: wp.alisaolaf
TIK TOK: wp.alisaolaf
.
.
.
.
.
.

Cup.....

Salwa membelalakan matanya saat samudra mencium pipi kanannya. Untuk kedua kalinya. Jantungnya berdegup sangat cepat sampai seberusaha mungkin dirinya mengatur deru nafas agar tetap normal.

Samudra sendiri diam, tidak mengucapkan apapun. Bahkan wajahnya biasa saja. Tidak bereaksi apapun.

"Ke-kenapa?" Tanya salwa pelan, terdengar malu.

Sungguh salwa sangat malu saat mengucapkan sepatah kata apapun kepada samudra saat ini. Terlebih lagi samudra tidak menotice salwa.

Merasa di hiraukan salwa bergumam pelan, dan melirik samudra dari iris matanya.

"Salwa alamanda." Samudra berucap tegas. Namun penekanannya sangat lembut.

Merasa namanya di sebut salwa menoleh samudra.

"Gu-gue?"

"Iya."

"Kenapa?"

"Lo seseorang yang berhasil buat gue jatuh cinta." Samudra menatap salwa dengan senyum tulus.

"Ke-"

"Lo orang yang berhasil mengenalkan arti tulus." Samudra berujar, terdengar dari suaranya sangat bahagia memiliki salwa.

"Gue-"

"Gue sayang lo, cukup?" Tanya samudra menatap teduh salwa.

Salwa terpaku menatap terharu.

"Kalo sayang, cinta juga gak?"

"Sayang itu bisa mencakup semua sal, tapi cinta hanya dengan hati." Samudra berujar menatap salwa.

"Tapi semua kan harus di lakuin pake hati," ucap salwa.

"Nggak juga, kalo semua ngikutin hati bisa aja nanti terluka." Samudra berucap dengan lembut.

"Kadang harus pake logika, biar gak salah."

"Iya, tapi gue bisanya pake hati." Salwa berucap dengan nada rendah.

Samudra tersenyum tipis, meraih tangan salwa lalu menggenggamnya.

Keduanya menatap pemandangan langit malam, serta penambahan properti yang selalu mereka suka, adalah bintang.

"Makasih." Salwa menoleh ke samping saat samudra berucap.

"Kalo bukan karena lo gue gak bakal sampai sini dan ketemu mama." Samudra menatap salwa dengan teduh.

Salwa ikut tersenyum. Tangannya mengayunkan tangan samudra.

salwa beralih memeluk samudra erat, mengusap halus pungung laki-laki itu. Dengan mata yang ia pejamkan, merasakan aroma mint yang melekat di tubuh samudra.

SAMUDRA (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang