(04) perhatian

12K 560 18
                                    

Hai bestiee🤗
Kalian jalur mana nih??
Tik tok or mandiri

Jangan lupa follow biar tau kapan up.
Ig:wp.alisaolaf

Tidak perlu jadi yang tebaik, cukup lakukan hal baik._samudra darmawangsa_

Kebiasaan salwa adalah telat bangun pagi. Semalam ia tak bisa tidur entah kenapa. Pikiran nya masih nyangkut saat bersama samudra. Padahal ia sudah menghidupkan alarm sekitar jam 4 agar alarm nya terputar terus. Jam sudah menunjukan pukul 7 itu tanda nya salwa telat. "Ya Allah... ujian apa lagi ini...," ujar salwa. Sekarang ia sedang berada di bawah terik matahari, dengan tangan yang menghormat ke bendera. Malu nya bukan maen.

"Ehh... kasian ya di hukum," ucap beberapa murid yang melawati lapangan.

"Iya... pasti panas banget dehh...,"

"Sam, lo ga bantuin salwa?" Tanya raska salah satu teman terdekat samudra.

Samudra hanya diam memperhatikan salwa dari kejauhan. "Tau, nanti pingsan gimana," sambung fajar teman samudra juga.

"Kalo dia gak telat, gak bakal dihukum," ujar samudra.

Tiba-tiba saja samudra pergi. "Dihh... mau kemana tuh anak?" Ujar fajar yang kepo dengan tingkah samudra. Palingan menyelamatkan pujaan hati," lanjut raska. Berekpresi.

******
"DISINI KAMU JANGAN KEMANA-MANA SAMPAI JAM ISTIRAHAT!!!" perintah bu ratu kepada samudra. Ia menyuruh samudra berdiri di bawah terik matahari dengan posisi yang sama dengan salwa. Karena samudra menyoret tembok belakang sekolah yang belum lama ini di perbaiki menggunakan pilox. Walaupun tidak banyak yang di coret, tetapi tetap saya samudra harus di beri hukuman biar kapok.

Setelah itu bu ratu meninggalkan samudra yang sekarang berada di lapangan bersama salwa. "Kenapa samu kaya gituu..," tanya salwa.

"Iseng," satu kata yang mampu membuat salwa membelalakan mata nya. Kaget. Samudra bukan anak yang suka melanggar. Bahkan ini pertama kali nya salwa mengetahui jika samudra di hukum karena menyoret-nyoret tembok sekolah.

Samudra memindahkan posisi menjadi berdiri di depan salwa. Menghalangi matahari untuk mengenai tubuh munggil salwa. "Samu...," panggil salwa.

"Gak pa-pa," lerai samudra yang mampu membuat salwa terdiam. Jarang-jarang sekali samudra bersikap manis kepada nya. Biasa nya juga cuek.

"Apa jangan-jangan samu sengaja coret-coret tembok biar bisa di hukum bareng salwa?," tanya salwa. Pede.

"Jangan gr," balas samudra. Jutek.

Salwa melangkahkan kaki nya ke depan. Mengganti posisi agar samudra di belakang nya. "Percuma lo pendek ga akan bisa tutupin sinar matahari dari gue," ucap samudra. Datar tanpa memperdulikan tingkah laku aneh yang salwa lakukan.

Salwa berfikir. Benar juga, samudra saja lebih tinggi di bandingkan dia. Berarti yang ia lakukan hanya sia-sia saja.

"Tringgg......," bel istirahat sudah berbunyi. Itu tanda nya hukuman mereka telah selesai.

"Samudra... ke kantin yuk," ajak leya yang baru saya datang. Dan langsung menggenggam salah satu tangan samudra. Tanpa memperdulikan keberadaan salwa.

Samudra diam tidak menjawab leya yang menunggu jawaban dari nya. Ia menatap leya lalu berganti kepada salwa yang seperti merasa risih.

"Gih... ke kantin sama leya," Ujar salwa. Sebenarnya salwa baru saja ingin mengajak samudra ke kantin. Tetapi, sudahlah kali ini dia mengalah lagi pula ia juga lelah sebab hukuman tadi. Terlebih-lebih salwa menghidari keributan bersama leya.

SAMUDRA (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang