(36) sayap pelindung

3.7K 225 2
                                    

Holla bestie✌🏽
FOLLOW (WATTPAD)
IG: wp.alisaolaf
Alisasalsa_1407

YOK ABSEN DULU!😊
VOTE☆
.
.
.
.
.
happy reading♡

"Saat duniamu mulai pudar dan kau merasa hilang ku akan selalu jadi sayap pelindungmu."
.
.
.

"Sal, papa mau bicara sama kamu."

Ucapan seseorang menghentikan langkah salwa yang ingin menuju ke kamarnya.

"Pah, salwa capek banget baru pulang sekolah."

"Papa tahu kamu kecewa, atas sikap papa yang berubah," ujar surya.

"Papa kan bilang sendiri, kalo bukan papa yang berubah tapi aku yang berubah."

Surya menundukan wajahnya, merasa bersalah atas perlakuannya kepada salwa beberapa waktu kebelakang.

"Salwa, kamu belum tahu kenapa papa menikah di belakang mama kamu," ucap surya kepada salwa.

Salwa menoleh kepada surya, kembali menuruni tangga menghampiri papa yang berada di ruang keluarga.

"Papa, salwa berusaha lupain itu. Susah buat aku untuk hilang dari bayangan itu." Salwa berujar dengan nafas lelah. "Tolong. Jangan ungkit itu, kalo untuk hal menyakiti," lanjutnya.

"Kamu harus tahu, masalah ini harus di selesaikan." Surya berucap kepada salwa dengan penuh harap agar ingin mendengarkan penjelasannya.

"Papa siap kamu benci, tapi papa mohon izinin papa untuk cerita-in semuanya dulu."

"Papa gak sanggup jauh dari kamu sal, karena sejujurnya hati papa masih milik kalian," batin surya berucap, dengan memejamkan matanya sekilas.

Salwa diam memperhatikan papanya. Sepertinya kali ini papanya benar-benar tulus. Ia duduk di antara sofa ruangan.

Wajah surya berseri senang saat salwa duduk dan berniat mendengar ceritanya. Ia pun duduk berhadapan dengan salwa.

"Jadi sebenarnya, papa menikahi tante rani karena terpaksa."

Salwa mengerutkan keningnya, "kalo terpaksa kenapa sepertinya terlihat bahagia?"

Hening. Tidak ada jawaban dari surya. Salwa tersenyum smrik, ia sudah tahu mungkin surya tidak mungkin menjawab pertanyaan itu.

"Salwa tahu papa gak bisa jaw-"

"Karena papa mencintai mama kamu, hingga detik ini." Surya berucap, tersirat luka di balik mata laki-laki itu.

"Kalo masih mencintai kenapa papa selalu mau hapus kenangan mama," tanya salwa ingin tahu.

"Karena ada hati yang harus papa jaga," balasnya singkat.

Surya benar, bagaimanapun keadaannya rani sudah menjadi istrinya. Ia tidak mungkin menyakiti perasaan rani dengan mengatakan bahwa sejujurnya masih sangat mencintai sarah.

Salwa hanya diam, ia masih butuh penjelasan lain mengenai hal ini.

"maafin papa nak, selalu membuat kamu terluka."

"Menurut papa apa yang membuat aku terluka?"

"Kehilangan mama kamu?"

"Papa berubah setelah mama pergi," ujar salwa singkat.

"Aku selalu ikhlasin mama, tapi saat papa memperlakukan aku berbeda dari leya." Ucapnya menggantung. "Aku selalu mau mama kembali, atau aku yang ikut mama," lanjutnya dengan raut wajah kecewa.

SAMUDRA (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang