(70) peran penting samudra

1.8K 162 11
                                    

HAI👋
Jangan lupa follow![wattpad]
IG: wp.alisaolaf
TIK TOK: wp.alisaolaf/wp.samudra14
VOTE☆
SPAM ACUU DONGG
.
.
.
.
♡Happy Reading♡

"Samudra!"

"Lo gak pa-pa?!" Tanya salwa khawatir.

Tadi setelah ujian selesai salwa lihat samudra belum ada di depan kelasnya, biasanya samudra selalu on time.

Merasa aneh, salwa memilih menemui samudra di kelasnya. Namun saat ke sana hanya terlihat kelas yang tidak ada satupun orang di sana.

Saat ingin beranjak seseorang memanggil salwa, terlihat adit menghampirinya, dan memberi tahu jika samudra pingsan dan sekarang berada di uks.

"Gak pa-pa, diantara mereka siapa yang bilang?" Tanya samudra sudah yakin, diantara mereka berempat yang memberi tahu keadaan samudra.

"Adit."

"Kenapa lo bisa pingsan?" Tanya salwa.

"Belum makan?"

"Belum minum obat?"

Salwa terus melontarkan pertanyaan mengapa samudra berada di uks.

"Belu-"

"Sal, sekarang gue gak mau tutupin apapun dari lo." Samudra memotong ucapan salwa.

Salwa diam menatap samudra.

"Tadi papa datang ke sini, dia mau ngasih sesuatu buat gue," ujar samudra terhenti. "Suatu kertas yang hanya membuat gue lagi-lagi terluka. Ya, undangan. Papa akan menikah, pernikahannya akan berlangsung di bali," sambung samudra.

"Lo tau sal, yang lebih menyakitkan lagi pernikahan itu berlangsung saat kita wisuda," ujar samudra.

"Lantas siapa yang akan gue ajak untuk ke wisuda nanti," lirih samudra tertawa miris.

Salwa yang melihat samudra meneteskan air matanya segera ia memeluknya. Sungguh, ini pertama kali dirinya melihat samudra menangis secepat itu setelah bercerita.

Dapat di pastikan jika ini sangat amat menyakitkan bagi samudra. Meskipun hal apapun dari keluarga selalu memberikan pernyataan menohok untuknya.

Suara isakan terdengar jelas di telinga salwa, sekian lama ia mengenal samudra baru sekarang ia mendengar isakan samudra yang sangat menyakitkan jika di dengar.

Salwa mengusap-usap kepala samudra, sesekali tangannya turun mengusap-usap leher samudra. Memberikan rasa hangat.

"Kenapa terulang lagi sal?" lirih samudra sangat pelan masih dalam dekapan.

"Wisuda nanti siapa yang bakal datang?"

"Kenapa mereka nggak anggap gue?"

"Kenapa mereka suka lihat gue rapuh?"

Salwa mengangkatkan kepala samudra serta memandangnya tenang.

Salwa mengusap-usap mata samudra yang basah membanjiri pipinya.

"Semua pertanyaan yang lo lontarkan tadi, jawabannya adalah gue dan Aodra," ucap salwa menatap samudra. "Gue sama mereka bakal terus ada untuk lo," timpal salwa.

SAMUDRA (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang