(67) Ujian kelulusan

1.6K 143 18
                                    

HAI👋
Jangan lupa follow![wattpad]
IG: wp.alisaolaf
TIK TOK: wp.alisaolaf/wp.samudra14
VOTE☆
SPAM ACUU DONGG
.
.
.
.
♡Happy Reading♡

1 bulan kemudian....

"Baiklah anak-anak, ibu harap pada ujian sekolah (UN) di hari pertama ini bisa di laksanakan dengan baik hingga selesai." Bu icha, selaku kepala sekolah SMA harapan memberikan kata penyambutan kepada seluruh murid yang akan mengikuti ujian.

"Ibu berharap kalian sudah mempersiapkan dari jauh-jauh hari." Lanjut bu icha, sebelum mengakhiri.

"Sal, gue takut deh." Acha merengkut ketakutan.

"Kenapa, cha?" Lia menyahut.

"Ini kan UN!! Artinya ujian akhir kita, gue takuttt gak sesuai ekspetasii!!" Rengek acha gelisah.

"Sstt! Cha gak boleh gitu!" Tegur lia segera.

"Lo lupa?" Tanya salwa menatap acha smrik.

"Lo salah satu orang yang heboh nyambut bu icha tadi, tandanya lo udah persiapin dari jauh hari dong." Salwa berujar, di setujukan oleh lia.

"Jangan takut dong acha, kita harus yakin! Harus!" Seru lia.

Salwa mengangguk semangat. "Apapun hasilnya, kita udah lakuin yang terbaik juga kan."

Acha memejamkan mata sekilas, lalu mengangguk yakin.

"Kita...., yakin bisa!!!" Ucap mereka serempak.

"Salwa," panggil seseorang membuat mereka bersamaan menoleh ke arah suara.

Acha dan lia saling menoleh lalu tersenyum menatap salwa, sengaja menggoda.

"Oh, jadi ada yang mau di semangatin ayank sebelum ujian," ucap acha tanpa melihat salwa.

"Kalo gitu kita masuk duluan aja deh cha, jangan ganggu." Lia menyambut, dengan berjalan seraya menarik tangan acha agar ikut dengannya.

Salwa terkekeh pelan.

Setelah acha dan lia masuk ke dalam kelas, samudra melangkahkan kakinya mendekat dengan salwa.

"Kenapa?" Tanya salwa.

Samudra mencibir, seperti anak kecil yang merengek meminta mainan.

Salwa tertawa melihatnya, "apa samu?"

"Kangennnn," lirih samudra.

"Sejak kapan samudra bucin?" Tanya salwa menatap aneh samudra.

"Sejak menyadari bahwa pacarnya seorang salwa," balas samudra.

Salwa kembali tertawa mendengarnya.

"Lucuuu!"

"Emang!"

"Udah belajar semalam?" Tanya samudra.

"Udah."

"Lo?"

"Udah."

"Gimana sama les desainer lo?" Tanya samudra menatap salwa.

"Mama, papa bolehin kok."

Samudra tersenyum mendengarnya.

"Tapi mereka izinin setelah ujian selesai," ujar salwa seketika raut wajahnya berubah muram.

"Mereka bilang supaya gue bisa fokus dulu sama sekolah, karena papa mau gue sama leya bisa lanjutin bisnis perusahan papa," jelas salwa dengan lesuh.

"Sal, gak masalah. Gak ada kata terlambat untuk belajar." Samudra berucap menyentuh wajah salwa.

SAMUDRA (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang