(65) balon permohonan

1.8K 151 14
                                    


HAI👋
Jangan lupa follow![wattpad]
IG: wp.alisaolaf
TIK TOK: wp.alisaolaf/wp.samudra14
VOTE☆
SPAM ACUU DONGG
.
.
.
.
♡Happy Reading♡

Setelah selesai makan ice cream, keduanya masih berada di kursi taman. Melihat beberapa anak-anak, para remaja yang sedang kasmaran, keluarga, dan pedagang-pedagang di sana.

Tatapan keduanya menatap ke depan.

Salwa sedikit mendongak dan menoleh samudra yang pandanganya lurus. Menyenderkan kepalanya pada bahu samudra.

Samudra yang mendapatkan perilaku manis salwa, membalas dengan ukiran senyum tipis. Ia mengusap sekilas rambut salwa.

"Udah berapa lama kita gak ke sini ya?" Tanya salwa menebak.

"Kita bakal ke sini terus gak ya?"

Samudra yang mendengar arah pembicaraan salwa mulai berbeda, ia menangkup tangan kecil salwa dengan tangan besar miliknya.

"Kalo nanti gue sendiri di sini gimana ya?" Tanya salwa lagi.

Seketika dada samudra sesak mendengar lontaran-lontaran salwa, yang menamparnya.

Jika boleh jujur, samudra lebih takut kehilangan salwa dari pada dirinya sendiri.

Sebesar itukah cinta samudra? Iya.

"Samu...," lirih salwa menatap samudra.

Kedua alis samudra terangkat menjawab.

"Lo bakal sembuh kan?"

Samudra diam enggan menjawab.

"Lo bakal sering ajak gue ke sini kan?"

Samudra kembali dengan sunyi.

"Lo gak akan ting-"

Samudra menghentikan ucapan salwa.

Dirinya tersenyum kepada salwa, membiarkan kedua netra matanya menatap netra salwa.

"Kita gak usah pikirin nanti, yang penting sekarang, gue ada di sini," ujar samudra meraih tangan salwa.

Salwa tersenyum, namun netra matanya sendu.

Memeluk samudra dengan erat.

Sebenarnya salwa tidak mungkin bisa setenang seperti perintah samudra barusan.

Namun ia juga tidak mungkin membebani pikiran samudra karena ke khawatirannya.

Tak lama dari itu, samudra beranjak dari bangku taman. Membiarkan salwa duduk seraya menatapnya aneh.

"Dari pada sedih gak jelas, dan cuma liat-liat mereka yang ketawa-ketawa, mending kita ikutan," ucap samudra.

"Ikutan?" Terdapat kerutan kening, tanda tidak mengerti.

Samudra mengangguk, "ikutan cari kebahagiaan."

Salwa terlihat dengan mulut sedikit menganga, masih tidak mengerti.

Tanpa menjawab kebingungan salwa, samudra menarik salwa ke tengah taman, dimana semua berkumpul mencari kebahagiannya masing-masing.

Salwa mengikuti samudra yang sedari tadi menggengam erat tangannya.

"Samuu, kita mau ngapain si?" Tanya salwa di sela-sela genggaman eratnya.

"Pak mau balonnya, berapa?" Tanya samudra kepada bapak-bapak penjual balon berwarna-warni.

"Pak mau balonnya, berapa?" Tanya samudra kepada bapak-bapak penjual balon berwarna-warni

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SAMUDRA (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang