(53) kasmaran dan perdebatan

2.4K 173 23
                                    

HOLLA🙌
FOLLOW(WATTPAD!)
Ig: wp.alisaolaf
Tik tok: wp.alisaolaf
PENUHI COMENT KALIAN!!!
♡HAPPY READING♡
.
.
.
.
.
.

"Samudraaaa!"

"TUNGGUIN! JANGAN CEPET-CEPET."

"Lo lama, katanya mau makan ice cream, ayok cepetan biar sampe taman," sorak samudra dari jauh ke arah salwa.

Salwa berusaha menggowes sepeda secepat mungkin agar bisa menyusul samudra.

"Kenapa tuh anak bisa cepet banget, padahal gue duluan yang jalan," ucap salwa pada diri sendiri.

"Ayok, buruan nanti ice cream-nya keburu habis."

"Sabar dong samuuu, gue cape tau," dengus salwa kesal saat samudra terus mengejek nya lemot.

"Lem-"

"JANGAN BILANG LEMOT!" Potong salwa segara, sebelum samudra menyelesaikan bicaranya.

Samudra menghela nafas gusar, memang kenyataannya benar. Namun ia harus tetap mengalah sebelum salwa mengamuk padanya.

"Gu-gue capee," keluh salwa duduk di kursi taman.

Samudra menggeleng kepala, menyusul salwa yang leha-leha di kursi.

"Lo yang ngajak sepedaan, kenapa lo ngeluh?"

"Samuu, gue buka ngeluh, cuma capee."

Samudra tertawa pelan, seraya mengusap halus puncak kepala salwa, membuat salwa sedikit ngeluh sebab rambutnya berantakan.

"Itu sama aja, ngeluh," tukas samudra.

"Seru aja liat orang-orang naik sepeda sama pacarnya, samudra biasanya ngajak ke taman pake motor atau gak mobil," gumam salwa kepada samudra.

"Gue gak mau lo kecapean, kaya sekarang," ucap samudra.

"Gue emang capeee, tapi seneng bisa jalan sama samuuuu."

"Iya? Masa sih?" Samudra berucap bercanda saat salwa mengatakan itu, padahal jika kalian bisa mendektesi denyut jantung samudra bisa berbahaya.

"Samuuu, ma-"

"Mau ice cream?" Tukas samudra seperti sudah menebak pikiran salwa.

Salwa tertawa malu, "kok tau?"

"Apa yang gue gak tau, tentang lo?"

"Lo tunggu sini, biar gue yang beli." Samudra berniat pergi meninggalkan salwa, agar menunggu di kursi, namun salwa segara menahan tangan samudra hingga samudra membalikan tubuhnya.

Kedua alis samudra terangkat.

"Mau ikutt, lo selalu nyuruh gue nunggu sini," lirih salwa mengayunkan tangan samudra yang ia tahan tadi.

"Lo cape sal, biar gue yang beli."

"Lo juga cape pasti, itu muka lo pucet." Samudra kikuk saat salwa mengatakan hal itu, takut-takut salwa bisa mengetahui keadaan dirinya.

"Gue gak pa-pa," ujar samudra melepas lebih dulu genggaman tangan salwa.

"Mauuu ikuttt...," rengek salwa.

Samudra menghela nafas pasrah, menyodorkan kembali tangannya kepada salwa. "Ayok."

"Kenapa?" Salwa bertanya dengan senyum tertahan.

"Pegangan gue, supaya gak kenapa-kenapa," titah samudra menggenggam tangan salwa.

Selama perjalanan, keduanya di selimuti keheningan. Dengan tangan samudra yang tak lepas dengan genggamannya, dan salwa tak lepas juga dengan senyum yang terukir.

SAMUDRA (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang