(68) unik dan berkesan

1.6K 142 11
                                    

HAI👋

Jangan lupa follow![wattpad]
IG: wp.alisaolaf
TIK TOK: wp.alisaolaf/wp.samudra14
VOTE☆
SPAM ACUU DONGG
.
.
.
.
♡Happy Reading♡


"Gimana ujian pertama sal?" Tanya samudra di tengah-tengah bising kendaraan.

"Gak gimana-gimana," balas salwa.

"Bisa?"

"Bisa dong, kan udah belajar."

"Samudra, emang lo boleh kena angin gini?" Tanya salwa terdengar suara khawatir.

"Maksudnya sal?"

"Lo kan masih sakit," jawab salwa.

"Angin motor gini bagus sal," lirih samudra pelan.

"Lagian gue udah sehat." Ujar samudra dari balik helm.

Salwa menghela nafas pasrah.

Keduanya hening di dalam perjalanan. Hanya derungan kendaraan, dan hembusan angin yang mengiringi.

"Samu, mau anter gue gak?" Tanya salwa.

"Kemana pun," gumam samudra.

Salwa tersenyum lalu mengeratkan pelukan pada punggung atletis samudra.

♡♡♡

"Mama, salwa datang," gumam salwa. "Bawa bunga." Salwa tersenyum setelah menaruh bunga di makam.

Salwa meminta samudra agar menemaninya ke makam mamanya, sudah lama ia tidak berkunjung.

"Mah..., anak mama. Yang selalu mama bilang bayi ini bentar lagi lulus SMA," ucap salwa seraya mengusap makam mamanya.

"Salwa seneng mah, sekarang salwa udah mulai menerima mama rani, juga leya. Salwa udah mulai menerima semua takdir hidup salwa." Salwa berucap dengan jari jemarinya yang mengusap halus bunga-bunga indah yang tumbuh pada makam.

"Salwa juga seneng mah, setiap salwa ke sini pasti makam mama selalu bersih. Banyak juga bunga-bunga indah di sini, pasti pak redno rajin," ujar salwa dengan kekehan singkat.

"Oh iya! Samudra ikut juga mah," papar salwa lupa jika dirinya sedang bersama samudra juga.

Senyum tipis terbit dari bibir samudra sebagai respon.

Memang salwa akui, saat dirinya sedang bercerita di makam mamanya, seolah ia melupakan hal lain.

"Samudra baru sembuh mah, dia nakal banget padahal harusnya dia masih di rumah sakit," tutur salwa pada makam mamanya, seolah mamanya mampu mendengarnya.

"Tante, salwa yang khawatiran banget, padahal keadaan saya udah baik-baik aja," timpal samudra menendang pernyataan dari salwa.

"Kok gue?!" Protes salwa tidak terima.

"Kan gue udah gak pa-pa, lo yang terlalu khawatir banget sal," terang samudra.

"Jadi lo gak suka gue khawatirin?" Sambut salwa menatap jengkel.

"Buk-"

"Oke!"

"Mama liat gak, dia emang suka gitu orangnya, nyebelin tingkat tinggi!" Geram salwa.

SAMUDRA (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang