(27) mulai berjuang

5.5K 268 4
                                    

Hallo🙋
Jangan lupa follow(wattpad juga!)
Ig: wp.alisaolaf
Twitter: wp.alisaolaf
Tik tok: wp.alisaolaf
JANGAN LUPA KASIH VOTE VREEN✌

♡happy reading♡

"KELUAR LO!"

"GAK SETIA KAWAN BANGET LO! MAIN PERGI AJA SEMALAM!"

Zero berteriak di depan rumah raska. Berdecak sebal sedari tadi. Bahkan adit dan fajar sudah berusaha menenangkan zero, namun bukan nya tenang malah semakin keras.

"Udah woy berisik di rumah orang," ujar adit pelan, menahan wajah malu.

"Tau nih di liatin tetangga," sambung fajar, membisik.

"BIARIN! DIA GAK TAU SEMALAM KITA KENAPA SAMA SAMUDRA!"

Raska keluar, berjalan ke arah mereka. Menaikan kedua alisnya. "Tumben gak langsung masuk?" Tanya raska santai.

Zero sudah memasang ancang-ancang satu. Namun ia masih berusaha sabar karena raska masih sahabat nya.

"KEMANA LO SEMALAM?!" tanya zero berteriak di depan raska.

Raska menutup sekilas telinga nya.

"Semalam gue ada urusan," jawab raska dengan wajah datar.

"URUSAN?! APA!"

"Biasa sedikit pelan gak ngomong nya ro! Gue yang malu," ujar adit kepada zero.

Fajar mengangguk, menyetujui. "Melebihi emak gue kalo lagi marah."

"BODO AMAT! URUSAN APA LO?!

"Beby sakit."

Zero membelalakan matanya, menatap sengit ke arah raska.

"Emang pacaran mulu lo ya!"

"Lo gak tau kita ada masalah apa samudra."

"Marah kan?" Tebak raska.

Zero diam, menatap raska menyelidik. "Kok lo tau?"

"Cara lo aja udah salah. Samudra pasti bakal marah."

"Tapi lo main pulang aja semalam. Kalo ada lo pasti bisa bantuin kita." Zero berucap. "Ya gak?" Tanya zero kepada adit dan fajar.

"Beby sakit. Seandainya gue gak dateng dia mungkin gak mau makan. Dan kalo kenapa-kenapa sama dia gue gak akan maaf-in diri gue sendiri,"ujar raska.

Adit mendekat ke arah zero. "Kalo dia gak dateng mungkin sekarang kita tugas nya bertambah, jadi ke mereka juga." Adit membisik ke arah zero. Namun suara nya masih terdengar oleh yang lain. Walupun tidak terlalu jelas.

"Mungkin kita bakal nambah pekerjaan otak lagi." Fajar ikut mendekat, lalu berbisik ke arah zero dan adit.

Raska berdehem singkat. "Jadi gue gak salah kan?"

Zero menggeleng pelan. "Lo gak salah. Selagi urusan perempuan. Lo gak pernah salah." Zero berucap penuh pengertian kepada raska.

"Karena pada dasar nya perempuan gak pernah salah," tukas fajar.

"Benar, setujuuuu...." sorak adit.

"TETAP! GAK BISA! LO HARUS BANTU KITA BIAR SAMUDRA GAK MARAH." Zero kembali berucap.

Raska menghembuskan nafas. "Kalo dia gak marah."

Setelah itu raska masuk kembali ke dalam rumah, meninggalkan teman-temannya.

"Eh! Maen pergi bae lo!" Teriak zero dari depan pintu. Mereka menyusul masuk, mungkin lebih tepat nya menyelonong masuk.

♧♧♧♧♧♧

SAMUDRA (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang