(16) pelangi

5.9K 300 2
                                    

Hai bestie.
Jangan lupa follow (wattpad juga)
Ig: wp.alisaolaf
Tik tok : wp.alisaolaf
Twitter: wp.alisaolaf

Jalur mana nih?
Happy reading vren♡

"Kira-kira samudra masih marah gak ya?" Tanya zero yang masih takut samudra marah karena hal kemarin.

Aodra geng sedang berada di lantai dua. Yang langsung menunjukan dimana parkiran sekolah berada. Biasa nya sebelum pelajaran di mulai mereka kumpul di sana. Kalo kata zero bisa langsung liat cewe-cewe cantik yang baru datang kesekolah. Karena masih pada kinclong.

Flashback on.
Ada satu cerita, waktu itu mereka sedang berkumpul di depan kelas. Masing-masing sedang sibuk dengan ponsel nya. Kecuali dengan zero yang entah kemana itu anak tidak ada di antara mereka. Tak lama kemudian tiba-tiba saja zero datang dengan baju yang basah dan rambut yang berantakan. Sontak kini tatapan mereka semua tertuju kepada zero yang tengah meringis.

"Kenape lo?" Tanya fajar meneliti penampilan zero. Ya walaupun penampilan zero memang selalu berantakan. Tetapi tidak pernah sedekil ini.

"Tau, dekil amat lo! Atau emang belum mandi?" Adit ikut bertanya.

Zero masih diam, ia mengatur nafas nya. "Gue habis kena semprot ibu kantin."

Mereka semua langsung tertawa, bahkan raska dan samudra yang sedari tadi diam ikut tertawa. Meskipun tidak sekeras adit dan fajar.

"Lo nyolong makanan nya?" Tanya adit yang masih tertawa.

"Tadi gue ngajak makan anak nya si siti, dia kan gak mau tapi gue rayu biar mau. Eh tiba-tiba si ibu kantin nyiram gue pake air bekas cuci piring."

Adit dan fajar tertawa, bahkan yang awal nya duduk di kursi kini mereka berdua sudah berada di lantai.

"Gak usah lebay! Gak usah lebay. Temen lagi apes malah di ketawa-in!" Ucap zero.

"Abis nya lo gak kapok-kapok. Di bilangin jangan gombalin anak orang. Apa lagi anak ibu kantin, bisa-bisa khusus buat lo jual ginjal dulu baru bisa makan," ujar adit yang berusaha menahan gelak tawa nya.

"Ya ileh, gue cuma bercanda kali," ucap zero seraya mengangguk tenguk nya.

"Bercanda-bercanda, kalo anak orang baper benaran gimana," tukas raska menyambung.

"Ye raska. Gimana orang mau baper. Muke die aje paspas-an. Banyak mau lagi," cetus fajar.

"Eh! Kalo ngomong asal ya!" Tegur zero memarahi fajar.

"Udah. Lo bau ganti baju sana," ucap samudra lalu bergegas masuk ke dalam kelas.

"Nah kan, bos besar udah ngomong. Ganti baju sana. Kalo gak ada baju gak usah masuk kelas," ucap adit yang pergi ke dalam kelas juga. Di ikuti oleh raska dan juga fajar.

Tersisa zero yang tertinggal di luar. Ia terdiam memperhatikan keadaan tubuh nya sekarang. Mencoba mendengus-dengus. "Eumm. Bau kecut!" Cicit zero yang merasa memang tubuh nya bau aroma tidak enak sekarang.
Flashback of.

"Hayoloh! Samudra bakalan jadi-in lo tumbal," ucap zero asal.

"Sembarangan! Gue masih jomblo masa mau di jadiin tumbal," jawab.... tidak terima.

"Benar, dia sama zaki aja bisa marah. Apalagi sama cebong kaya lo," sambung adit tambah menakut-nakuti.

"Jangan makin di takutin dong. Gue mau minta maaf deh kalo samudra datang."

"Syukur-syukur samudra datang. Kalo nggak?" Tambah...

"Eh, liat tuh udah dateng anak nya. Sama pacar nya," heboh.... saat satu motor besar masuk ke dalam parkiran kesekolah.

SAMUDRA (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang