HAI👋
Jangan lupa follow![wattpad]
IG: wp.alisaolaf
TIK TOK: wp.alisaolaf/wp.samudra14
VOTE☆
SPAM ACUU DONGG
.
.
.
.
♡Happy Reading♡"Buset dari mana aje lu!"
Baru saja samudra masuk kedalam rumah sehabis mengantar salwa pulang. Ternyata semua teman-temannya sudah menunggu di dalam rumah.
"Gue habis pergi sama salwa."
"Gimana keadaan lo?" Tanya fajar menepuk bahu samudra.
"Gue udah kasih tau mereka." Raska berucap dari posisinya.
Samudra menghembus nafas berat.
"Terserah." Samudra mengucapkan dengan lelah, lalu duduk di sofa.
"Lo gak ada niatan jelasin ke kita semua?" Tanya zero dengan sendu.
"Gue baru tau kalo selama ini lo cuma anggap raska, kita nggak," ucap adit kepada samudra.
"Bukan gitu, kalian semua tau kan? Apa yang gue lakuin pasti ada alasan."
"Alasan apa yang bisa buat kita memaklumi?" Tanya fajar dengan suara khas miliknya.
"Gue tau kalian semua masing-masing pasti punya masalah hidupnya sendiri, gue gak mau membebani kalian," ujar samudra. "Gue gak mau membebani kalian dengan masalah hidup gue." Samudra melanjutkan.
"Udah jelas?" Tegas samudra menatap satu persatu temannya.
"BEGO!" Sargas zero emosi.
"Lo selalu bilang, apapun masalah yang dari masing-masing kita hadapin, satu persatu harus kita selesai-in bersama."
"Lo tau, lo kenapa?!" Tanya zero di hadapan samudra dengan. "Pembohong handal!"
"Gak adil kalo cuma lo yang selalu ada saat kita butuh sam, kenapa saat lo lagi butuh kita semua, lo malah nutupin dari kita, terkecuali raska!" Ungkap adit terlihat kecewa.
"Kita berasa di khianati sam, lo tau kan rasanya gimana?" Suara fajar pelan. Wajahnya menampakan mimik kecewa.
"Gue kan udah bilang apa yang terjadi, gak perlu maksa samudra buat jujur semuanya, keadaannya baru membaik," ucap raska. "Beban pikirannya masih banyak," sambung raska asal.
"Apa ada yang lo tutupin lagi selain ini?" Tanya zero.
"Salah satu hal besar yang gue tutupin dari kalian semua adalah, penyakit ginjal gue." Samudra berucap jujur.
"Mungkin emang salah, tapi gue rasa kayanya gak perlu di permasalahin, gue bahagia bisa kenal kalian sebagai keluarga," gumam samudra dengan sedikit rasa sesak yang ia tahan.
Rasanya sakit sekali saat berbicara ini kepada teman-temannya, yang nyatanya ini hanya ilusi baginya. Kebahagiaan yang layak ia dapat dari kehangatan keluarga hanya mimpi besar yang tak akan pernah tercapai baginya.
Zero mendekat ke arah samudra, "gue juga bangga punya Aodra!" Tegas zero.
Adit ikut mendekat, memeluk dengan keberadaan samudra yang ada di tengah-tengah zero dan adit.
Fajar dan raska yang menatap pemandangan ini seolah menampakah mimik jijik.
Samudra yang tidak mampu melakukan hal apapun, hanya merungku dengan mata ia penjamkan.
Raska mengambil play station PS di dekat televisi samudra. Menyerahkan satu-persatu kepada teman-temannya.
"Mending main!" Cetus raska santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMUDRA (Selesai)
Novela JuvenilFOLLOW SEBELUM BACA!! SALWA ALAMANDA. gadis cantik yang memiliki tubuh munggil. Ceria, pecicilan, cerewet itu adalah sifat yang ia miliki. Menjadi pacar seorang samudra darmawangsa adalah keinginan nya dari awal bertemu dengan samudra, saat sudah te...