(41) bahagia dan kecewa

4.4K 218 1
                                    

♡HAPPY READING♡
♧HAPPY KIYOWOK♧
IG: wp.alisaolaf
TIK TOK: wp.alisaolaf

.
.
.
.
.
.

"Terima kasih kalian sudah menyempatkan waktu untuk hadir."

"Pasti om, tante. Selamat sekali lagi," ucap salwa tersenyum tulus.

"Samudra kemana?" Tanya ratu datar.

"Tadi dia—itu samudra."

Samudra berjalan ke arah mereka. Seraya merapikan jas yang ia kenakan.

"Maaf tadi saya ke toilet dulu."

"Selamat atas pernikahan kalian,bahagia selalu." Samudra berusaha untuk tersenyum.

Salwa ikut tersenyum, lalu melirik samudra sekilas yang menatap lekat kedua mempelai.

"Kalo gitu kita pamit om, tante." Salwa tersenyum.

"Bahagia selalu om, tante. Dion," tambah salwa mengusap halus wajah dion.

Salwa menarik tangan samudra mengajaknya pergi dari sana.

"Ngapain tarik gue, lo kira gue bakal sedih?" Samudra berucap setelah mulai menjauh dari keramaian.

"Nggak, gue gak ngira gitu."

"Mau langsung pulang?" Tawar salwa menatap samudra.

Salwa khawatir jika samudra terlalu sakit jika berlama di sini. Ia juga tahu jika samudra sedih. Namun seberusaha mungkin samudra menutupi agar tidak ada yang mengetahui.

"Tumben lo minta langsung pulang, kenapa?"

"Gak pa-pa, capek gak si." Salwa memegang leher belakang, menunjukan wajah lelah.

"mana? Coba gue lihat." Samudra menyentuh belakang leher salwa, membuatnya bergidik geli.

"Ih, samu!" Pekik salwa menghempas tangan samudra dari lehernya.

"Gue bantu pijit, mau gak?"

"Gak! Gue gak mau," tolak salwa cepat.

"Kita mau di sini aja," ucap salwa menyadari bahwa mereka berada di depan loby hotel.

Samudra ikut tersadar, ia menarik tangan salwa bergegas pergi.

"Samu, kita mau kemana?" Tanya salwa saat menyadari bahwa samudra bukan mengajaknya keluar, namun masuk kembali ke dalam hotel.

"Lo mau ikut atau gak?" Tanya samudra kepada salwa.

Salwa mengangguk setuju. Lalu samudra mengajak kembali salwa, dengan satu tangannya yang menggenggam jari jemari salwa.

♧♧♧♧♧♧

"Lo ngapain ke sini?"

Samudra memasuki rooftop. Salwa melihat sekeliling hanya, gelap. Hanya di penuhi lampu-lampu malam, lampu kendaraan, serta gedung-gedung tinggi.

SAMUDRA (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang